Asaki Siap Pasok Semua Kebutuhan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara

Oleh : Ridwan | Sabtu, 09 April 2022 - 16:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri keramik nasional siap memenuhi semua kebutuhan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Baru (IKN) Nusantara.

"Kami menyambut baik pembangunan IKN di Kalimantan Timur, dan Asaki siap memenuhi semua kebutuhan infrastruktur bahan bangunan untuk pembangunan IKN," kata Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Sabtu (9)4).

Secara kualitas dan design, tambah Edy, produk lokal jauh lebih baik, bahkan lebih unggul dari sisi ketepatan waktu dan pelayanan purna jual.

"Selain itu, juga didukung volume produksi industri keramik sangat mumpuni untuk memenuhi semua permintaan domestik yang tentunya akan bertambah seiring pembangunan IKN di Kalimantan Timur," terangnya.

Tentunya hal tersebut juga didukung dengan rencana ekspansi kapasitas industri keramik sebesar 35 juta m2/tahun dengan total nilai investasi sekitar Rp2 triliun dan akan menyerap 3.000 tenaga kerja.

"Ekspansi kapasitas tersebut juga merata dimana berlokasi di Jawa Timur sebesar 18 juta m2 dan Jawa bagian Barat sebesar 17 juta m2 dengan mayoritas jenis produk Homogenius Tiles yang dipersiapkan untuk substitusi impor," paparnya.

Disisi lain, terang Edy, kinerja industri keramik nasional terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Tercatat, pada kuartal I-2022, utilisasi produksi keramik nasional sudah berada di level 82-83%. Angka tersebut mendekati target utilisasi produksi nasional tahun 2022 yang disetimasikan sebesar 85%.

Kinerja yang baik di kuartal I-2022, tentunya ditopang oleh peningkatan permintaan dalam negeri. Selain itu, kinerja ekspor juga sudah mulai kembali 'rebound'.

Tercatat, angka ekspor (dalam volume meter persegi) untuk periode Januari-Februari 2022 ini bertumbuh 20% jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu, jika dilihat secara volume dalam USD bertumbuh 6%.

"Permintaan ekspor mulai kembali pulih dengan negara tujuan Filipina, Malaysia, Thailand dan Amerika Serikat (AS)," katanya.

Lebih lanjut, Edy mengungkapkan, semangat optimisme industri keramik harus didukung dengan kelancaran supply gas yang mana sampai dengan saat ini industri keramik yang berada di Jawa Timur masih belum bisa berproduksi optimal karena gangguan pasokan gas dari PGN.

"Daya saing industri keramik di Jatim juga terganggu karena dikenakan kuota pemakaian gas harian dan alokasi gas industri tertentu yang pada akhirnya industrj terpaksa harus membayar gas di sebesar USD 7,98 - 15 per MMBTU," terangnya.

"Asaki berharap pemerintah dapat memberikan kepastian dan kemudahan serta proses yang lebih cepat bagi existing industri keramik yang sedang melakukan ekspansi di tahun 2022 ini," tandas Edy.