Dirut KS Silmy Karim: Pengurangan Emisi Bukan Karena Desakan Global Tapi Kepentingan Generasi Mendatang

Oleh : Herry Barus | Senin, 20 Desember 2021 - 16:31 WIB

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Peran BUMN dalam Mewujudkan Green Economy, menjadi tema webinar yang dilaksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Magister Hukum Univesitas Indonesia (IMMH UI) pada auakhir pekan lalu.

Webinar tersebut dihadiri oleh Ketua Umum IMMH UI, Muhammad Nur Isra dan betindak sebagai keynote speech adalah Silmy Karim, Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk, Silmy Karim, menyampaikan bahwa Indonesia berkontribusi besar terhadap emisi dan menghadapi resiko besar atas dampaknya. Inisiatif pengurangan emisi dilakukan bukan karena desakan global tetapi untuk kepentingan generasi mendatang. Emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi, Indonesia berkontribusi 1.6 Gt CO2 ekivalen dengan 2-3% emisi GRK saat ini dan menjadi negara dengan penyumbang polusi terbesar ke-8 di dunia.

Green Economy sebagai langkah besar pergeseran konsep ekonomi global menuju Low Environmental Risk dan Ecological Scarcities. Konsep ini mulai diperkenalkan Akhir 1980 untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi & lingkungan, kemudian lanjut pada isu global tahun 2008 krisis keuangan meningkatkan status green economy menjadi isu global negara maju sepakat menstimulus investasi skala besar dalam energi terbarukan dan industri hijau, Paris Agreement Maret 2016 Membatasi kenaikan suhu global hingga 1.5oC masing-masing negara wajib menyampaikan Nationally Determined Contributions (NDC) dan terakhir ini COP 26 (Glasgow) November 2021 Indonesia menargetkan penurunan emisi NDC 29% dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan dukungan internasional.

"Pelaku ekonomi, Pemerintah dan masyarakat memegang peranan penting dalam menyukseskan program Green Economy. Pelaku ekonomi dapat membangun 3 pilar Green Industry, yaitu: pertama, Green Corporate adalah menciptakan sistem produksi, distribusi serta penanganan limbah yang efisien. Kedua, Green Business adalah Investasi energi terbarukan dan industry hijau, pengembangan produk dapat didaur ulang dan melaksanakan rinsip pembangunan berkelanjutan. Ketiga, Green Jobs adalah eminimalkan penggunaan SDA, Efisiensi SDA dan engelolahan limbah dan emisi," ujar Silmy dalam paparannya pada hari Minggu (19/12/2021).

Selain itu, Silmy juga menambahkan peran pelaku usaha dengan melakukan Green Innovation yang dimana mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang dapat menurunkan risiko kerusakan lingkungan dan Green New Deal yang menginisiasi kesepakatan-kesepakatan ekonomi yang efisien dan ramah lingkungan. Peran Pemerintah tentunya lewat Kebijakannya  dengan memberikan insentif Karbon, Pembatasan penggunaan energi fosil, kewajiban roadmap dekarbonisasi, stimulus investasi teknologi bersih serta menjaga Kondusivitas publik dalam

Menciptakan regulasi dalam hal membangun kondusivitas public, pengendalian huru-hara, dll. dan masyarakat perlu adanya edukasi dan terjasi keamanan Sosial dalam kegiatan ekonomi.

"Langkah Krakatau Steel menuju Green Economy dengan melakukan manajemen energi, Green Building, Pembangunan EBT, Roadmap Green Technology dan Waste & By-product Management. Krakatau Steel dalam Green Industry Score dicapai di tahun 2021 dengan Energy Management melakukan berbagai inisiatif konservasi energi yang berkesinambungan diseluruh unit kerja antara lain: Sosialisasi, Energy Control Center (ECC), penggunaan proses atau peralatan hemat energi, modernisasi alat dan pemanfaatan energi terbarukan. Kesemua ini tentunya hal penting dalam melakukan pemulihan ekonomi serta mencapai kesejahteraan sosial," ungkap Silmy.

Webinar tersebut juga hadir sebagai narasumber adalah Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., Dosen Hukum Lingkungan FH UI,  Pendiri Indonesian Center of Environmental Law (ICEL) dan Indonesian Ocean Justice Initiative (IOJI), Dr. Anggawira, MM, Ketua Umum Asosiasi Pemasok energi dan Batubara Indonesia, Assoc Prof. Dr. Ahmad Redi, S.H., M.H., Ketua Program Studi FH Universitas Tarumanegara, Direktur Eksekutif Kolegium Jurist Institute, Pendiri Firma Hukum Omnilegal, Dr. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Demokrat dan Muhammad Arif, CEO Energy Hub Ventures.

Ketua Umum Asosiasi Pemasok energi dan Batubara Indonesia, Dr. Anggawira, MM. menyampaikan di tahun 2021 ini menjadi tahun pemulihan ekonomi dan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan investasi di bidang energi. Pentingnya energi di Indonesia, tentunya mendukung daya saing industri, mendorong masuk investasi dan tentunya membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

"Era disrupsi saat ini dituntut kita semua harus bersinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan Green Economy tentunya dengan keterlibatan Asosiasi Usaha, BUMN dan BUMS," ujar Anggawira.

Ahmad Redi juga menyampaikan, BUMN yang sejatinya merupakan pelaku kegiatan ekonomi yang berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip keberlanjutan dan berwawasan lingkungan harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejaheteran sosial, hal ini sejalan dengan semangat indonesia untuk menuju ke energi baru terbarukan di masa depan yang sudah  dimulai saat ini.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia

Hannover Messe 2024: PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

Rabu, 24 April 2024 - 17:48 WIB

Hannover Messe 2024: PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

Hannover - CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya dengan mendukung implementasi…

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto

Rabu, 24 April 2024 - 17:30 WIB

Asaki Ucapakan Selamat & Sukses untuk Prabowo - Gibran, Yakin Kebijakan Harga Gas Murah Dilanjutkan

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengucapkan selamat dan sukses kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.