DPR Minta Pemerintah Tak Masuk Angin Tangani Perusahan Sawit Pelanggar HGU

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 03 November 2021 - 09:58 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id,  Jakarta-Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menyampaikan, di tengah hasil devisa ekspor sawit mampu mencapai  Rp300 triliun per tahun, serta mampu menyerap tenaga kerja dan petani hingga 16 juta orang, namun masih ada beberapa persoalan di dalamnya, termasuk adanya perusahaan yang melanggar Hak Guna Usaha (HGU). Menurut Akmal, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekonomi kerakyatan.

Dengan adanya kelapa sawit, infrastruktur, perekonomian, bahkan tingkat edukasi di daerah terpencil menjadi meningkat. “Sangat disayangkan, di kawasan Papua dan Papua Barat, masih terjadi konflik lahan kelapa sawit terkait HGU. Saya minta pemerintah tidak masuk angin, atau terpengaruh dengan tindakan apapun terkait adanya pelanggaran perusahaan yang tidak bayar pajak hingga menanam di luar izin," tutur Akmal dalam siaran persnya, Selasa (2/11/2021).

Saat ini, tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, moratorium sawit masih berlangsung dibawah regulasi Inpres Nomor 8 Tahun 2018.  Akmal mengatakan, persolan perkebunan kelapa sawit ini bukan hanya di Papua, di Jambi pun kerap di temui konflik orang rimba kerap terjadi. Pemicu utama konflik dimana orang rimba terpaksa hidup menumpang di tengah perkebunan kelapa sawit jambi terus berlangsung.

Dikatakannya, contoh kasus terbaru yang sudah mulai ramai adalah konflik anggota kelompok Orang Rimba  yang berujung aksi anarkis. Konflik yang menuai kerugian dari berbagai pihak ini mesti dapat di cegah di masa yang akan datang. Untuk itu, Akmal meminta pemerintah agar setiap perusahaan yang berdiri mengeksploitasi tanah Indonesia, mesti membina orang-orang rimba yang secara turun temurun ada sejak sebelum perusahaan kelapa sawit berdiri.

“Selain konflik di tengah perkebunan kelapa sawit antara orang rimba dan perusahaan, petani sawit mandiri mesti dapat perlindungan terhadap persoalan harga.  Di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, sawit dihargai Rp1800. Alasannya klasik persoalan biaya transportasi jemput dan kualitas. Padahal Petani ini kan sudah pakai bibit yang unggul dan merawat sawitnya dengan sebaik-baiknya," ucap Akmal.

Selain itu, lanjut legislator dapil Sulawesi Selatan II tersebut, keberlangsungan petani sawit saat ini terancam dengan tingginya harga pupuk. Kenaikan harga pupuk rerata 60 persen sampai 120 persen dalam 8 bulan terakhir telah melewati batas kewajaran karena lebih tinggi daripada harga TBS sawit.

“Saya khawatir,  program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dapat mengalami kendala besar karena persoalan pupuk ini. Pemerintah mesti memberi perhatian terkait persoalan pupuk untuk sawit ini, mengingat devisa dari sawit untuk negara ini per tahun mencapai ratusan triliun. Jangan sampai kondisi ini, di masa yang akan datang mempengaruhi terhadap penerimaan negara,” tutup Akmal.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…