J Resources Asia Bicara Tentang Potensi Cross Default

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 21 September 2021 - 13:14 WIB

Tambang J Resources
Tambang J Resources

INDUSTRY.co.id, Jakarta - J Resources Asia (PSAB) mengklaim telah mendapat dukungan refinancing dari beberapa calon kreditur untuk melunasi Fasilitas B kepada Bank Negara Indonesia (BBNI).

Namun, menyusul adanya pemberitaan di media massa menyebabkan proses dari refinancing tersebut menjadi terganggu. Akan tetapi perseroan tetap berupaya untuk memberikan keyakinan kepada calon kreditur tersebut untuk menjajaki apabila terdapat investor yang tertarik terhadap aset-aset perseroan.

Corporate Secretary J Resources Asia Pasifik, Edi Permadi mengatakan selain proses refinancing, perseroan juga berencana untuk menjajaki apabila terdapat investor yang tertarik terhadap aset-aset perseroan.

"Kami tidak memiliki kapasitas untuk memberikan informasi atas langkah-langkah yang akan dilakukan Bank BNI,” dikutip dalam keterbukaan informasi BEI di Jakarta, Selasa (21/9).

Pada umumnya, setiap perjanjian pinjaman dari tiap-tiap kreditur memiliki pasal cross default (tidak tergantung dari siapa debiturnya). Namun, hingga saat ini perseroan masih dapat memenuhi kewajiban kepada sejumlah kreditur lain, dan pemegang obligasi.

Sebelumnya, Bank BNI meminta J Resources Nusantara (JRN), anak usaha J Resources Asia segera membayar kredit yang telah jatuh tempo sesuai perjanjian pada 31 Agustus 2021.

Hal itu tertuang dalam jawaban BBNI atas pertanyaan regulator bursa yang diunggah pada laman bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/9).

BNI menyebutkan pihaknya telah mempertimbangkan prospek bisnis industri pertambangan, dan kemampuan bayar anak usaha J Resources sebelum mengucurkan pinjaman itu. Oleh sebab itu, BNI telah melakukan mitigasi atas potensi risiko yang terjadi seperti menetapkan pencadangan.

Sementara itu, PSAB juga telah menyampaikan jawabannya atas pernyataan BBNI itu. Dalam jawaban PSAB kepada BEI disebutkan tengah dalam proses pembiayaan ulang atas Fasilitas B senilai USD40 juta kepada BBNI. Bahkan, pada tanggal 27 Agustus 2021, perseroan dan salah satu pihak yang akan memberikan fasilitas refinancing atas Fasilitas B melakukan pertemuan dengan BBNI.

Dalam pertemuan tersebut, pihak JRN akan membayarkan sebagian dari Fasilitas B, yaitu sebesar USD 5 juta sebelum tanggal 31 Agustus 2021 dan sisa dari Fasilitas B, yaitu sebesar USD 32,987 juta beserta bunganya akan dibayarkan secara penuh paling lambat tanggal 30 September 2021.

Selanjutnya, pada tanggal 27 Agustus 2021, JRN mengirimkan surat kepada BBNI yang berisi mengenai komitmen JRN untuk melaksanakan hasil diskusi antara JRN dan BBNI tersebut dan pada tanggal 30 Agustus 2021.

Ditegaskan, JRN telah membuktikan komitmennya sesuai hasil diskusi pada tanggal 27 Agustus 2021, dengan melakukan pembayaran sebagian Fasilitas B kepada Bank BNI, yaitu sebesar USD 5 juta.

Sayangnya, pada tanggal 1 September 2021, JRN menerima surat dari BBNI yang menyatakan bahwa Fasilitas A dan Fasilitas B yang telah diutilisasi oleh JRN berdasarkan Secured Facilities Agreement, yaitu sebesar USD 95,087 juta menjadi jatuh tempo dan harus dibayar secara sekaligus dan seketika.

“Kami sangat terkejut karena isi dari surat tersebut sangat berbeda dengan hasil pertemuan antara JRN dan BNI pada tanggal 27 Agustus 2021,” tulis manajemen PSAB.

Untuk diketahui, fasilitas B senilai USD50 juta yang diraih pada tanggal 12 April 2019 sejatinya jatuh tempo pada tanggal 12 April 2020. Rencananya, fasilitas ini akan dilunasi dengan dana hasil right issue.

Selain, itu JRN juga mendapat Fasilitas A sebesar USD 96,529 juta yang akan jatuh tempo pada 16 Maret 2024.

Kemudian, Fasilitas C sebesar USD 95,455 juta yang akan jatuh tempo 8 tahun sejak tanggal perjanjian.
 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.