Ketahui Dampak Ujaran Kebencian Bagi Korban dan Pelaku yang Diatur di UU ITE

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 04 September 2021 - 17:55 WIB

Ilustrasi Kesehatan Mental Akibar Media Sosial (Ist)
Ilustrasi Kesehatan Mental Akibar Media Sosial (Ist)

INDUSTRY.co.id - Di tengah masifnya penggunaan internet dengan segala dampak positif yang memudahkan kehidupan manusia, terdapat pula berbagai efek negatifnya seperti tindak kejahatan, penipuan, transaksi narkoba, terorisme, eksploitasi seksual anak online, dan ujaran kebencian.

Ujaran kebencian merupakan  tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok lain. Biasanya ujaran kebencian ditemukan dalam berbagai unggahan di media sosial dan komentar para penggunanya. 

"Aspek dalam ujaran kebencian biasanya melibatkan suku, agama, ras, warna kulit, antar golongan, etnis, gender, disabilitas, hingga orientasi seksual," sebut Pipit Djatma, Fundraiser Consultant & Psychosocial Activist IBU Foundation saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Berbagai tindak perbuatan ujaran kebencian misalnya berupa penghinaan, penghasutan, provokasi, penistaan, pencemaran nama baik, penyebaran berita bohong, dan perbuatan tidak menyenangkan.

Motif orang dalam melakukan ujaran kebencian biasanya terkait faktor yang ada di dalam diri seperti tidak menerima perbedaan pendapat, tidak menyukai sesuati hal dengan menunjukkannya di media sosial, hingga pengungkapan emosi yang tidak terkontrol terhadap seseorang atau kelompok yang menimbulkan provokasi. 

"Adapun faktor di luar diri, disebabkan oleh pengaruh lingkungan pertemanan dan komunitas tertentu," kata Pipit.

Di balik motif tersebut, Pipit mengingatkan untuk tidak melupakan dampak dari ujaran kebencian. Seperti terjadinya diskriminasi, penghilangan nyawa atau keinginan bunuh diri dari korban, terjadi kekerasan, konflik sosial, mendapatkan rasa malu dari sanksi sosial, kehilangan reputasi baik. Untuk pelaku, ujaran kebencian bisa membuatnya terjerat UU ITE atau bahkan dipidanakan yang berakhir dengan hukuman penjara dan hukuman sosial. 

Menurut Pipit untuk menghindari sebagai pelaku ujaran kebencian setiap orang harus memahami tentang etika dalam berinternet atau disebut netiket. 

"Seperti mengingat keberadaan orang lain, taat pada standar perilaku seperti halnya di dunia nyata, berpikir dulu sebelum komentar, gunakan bahasa yang sopan santun, menggunakan media sosial untuk berbahi ilmu, menghormati privasi orang lain, jangan menyalahgunakan kekuasaan, dan maafkan orang lain yang membuat kesalahan,"

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir juga narasumber lainnya seperti Siti Darmawati, seorang Dosen dari Universitas Darussalam Ambon, Dessy Natalia, Asst Lecture & Industrial Placement Staf UBM, dan Nandya Satyaguna, seorang Medical Doctor.  

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…