Industri Perbankan OptimistisTerhadap Pertumbuhan Industri Esports Indonesia

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 05 Agustus 2021 - 15:57 WIB

Outlook kali ini merupakan hasil kolaborasi antara EVOS Esports dengan Visa dan Bank Mandiri.
Outlook kali ini merupakan hasil kolaborasi antara EVOS Esports dengan Visa dan Bank Mandiri.

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Organisasi Esports ternama di Asia Tenggara EVOS Esport pada hari ini untuk pertama kalinya menyelenggarakan “Media Discussion: Indonesia Esports Industry Outlook 2021”. Outlook ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat umum mengenai gambaran terkini industri esports di Indonesia dan Asia Tenggara. Outlook kali ini merupakan hasil kolaborasi antara EVOS Esports dengan Visa dan Bank Mandiri.

Co-Founder & Chief Business Officer EVOS Esports, Hartman Harris mengatakan, “Outlook kali ini terselenggara atas hasil kerjasama antara EVOS, dan Visa dengan dukungan Bank Mandiri. Kolaborasi ini merupakan perwujudan terhadap optimisme yang diberikan oleh industri finansial dan perbankan terhadap tumbuh kembang industri esports yang saat ini memang sedang bertumbuh pesat. Oleh karena itu EVOS melalui industry outlook kali ini berharap dapat membantu memberi gambaran mengenai perkembangan masif industri esports, dan berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk terus mendukung pertumbuhan industri esports.”

Menanggapi  perkembangan esport di Indonesia Co-Founder & Chief Marketing Officer EVOS Esports, Michael Wijaya mengatakan “Indonesia merupakan negara pendorong utama pertumbuhan industri esport di Asia Tenggara. Dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi sekitar 43% terhadap jumlah total tersebut. Selain itu Indonesia juga menyumbang pendapatan terbesar senilai $ 2,08 miliar dollar AS (sekitar Rp 30 triliun rupiah) . Tingginya jumlah gamers dan jumlah pendapatan ini menjadi indikasi bahwa industri esports memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia.”

Data EVOS juga menunjukan bahwa esports ini juga sangat diminati oleh kalangan anak muda dimana sekitar 58% dari penggemar EVOS dan esports berasal dari anak muda berusia dibawah 18 tahun dan sekitar 41% dari para penggemar EVOS dan esports berasal dari kalangan millennial berusia 19-29 tahun. Besarnya jumlah fanbase ini juga diikuti dengan tingginya intensitas waktu yang dihabiskan oleh para penggemar esports ini untuk bermain game pilihan mereka. Hal ini menunjukan adanya kecintaan dari para penggemar esports terhadap pilihan game yang mereka pilih.

Head of Strategy & Planning Visa Indonesia, Handikin Setiawan mengatakan, “Industri esports memang merupakan industri yang dalam beberapa tahun kebelakang sedang mengalami perkembangan yang ekspansif tidak hanya di Indonesia namun juga secara global dimana lebih banyak diantara para penggemar dari esports ini. Adanya potensi dari perkembangan secara masif ini kemudian menjadi pendorong Visa untuk kemudian bekerjasama dengan brand-brand terdepan esports seperti EVOS. Selain itu kami juga melihat besarnya jumlah penggemar esports di kalangan para anak muda Gen Z dan millennial, ditambah dengan adanya kemiripan perilaku antara pecinta esports dengan olahraga konvensional dimana mereka cenderung memiliki kecintaan terhadap game, karakter, pemain, atau brand tertentu menjadikan EVOS dan esports sebagai industri yang memiliki peran yang cukup vital dalam usaha untuk menjangkau generasi masa depan."

Tumbuh kembangnya industri esports pada saat ini memang tidak dapat dipungkiri merupakan hasil dari semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap game ini. Terbukti dengan tingginya intensitas dan nilai transaksi dari pembelian di dalam game (in-app purchase). Berdasarkan dengan data yang dikeluarkan EVOS Esports terbukti bahwa di kalangan penggemar EVOS Esports sekitar 39% dari para penggemar esports dalam kurun waktu satu bulan rata-rata melakukan pembelian dalam game sekitar 1 sampai 3 kali, dengan rata-rata pengeluaran per transaksi dibawah Rp 100.000.  Akan tetapi terlepas dari tingginya jumlah transaksi yang terjadi. Jumlah transaksi yang dilakukan melalui kanal perbankan masih terbilang rendah dibandingkan dengan kanal lain.

Menanggapi rendahnya transaksi melalui kanal perbankan Representasi Bank Mandiri, Ruth Ekowati Rahayu selaku Vice President Bank Mandiri  mengatakan, “Kami melihat terlepas dari tingginya jumlah transaksi yang mengindikasikan adanya transaksi rutin antara gamers dan game ada kejanggalan. Dimana di antara berbagai kanal transaksi yang tersedia, peranan Bank masih sangat rendah dibandingkan dengan kanal lainnya seperti pulsa, dan e-wallet. Adanya celah  tersebut yang kemudian kami identifikasi sebagai peluang, oleh karena itu Bank Mandiri bekerjasama dengan salah satu organisasi esports terbesar di Asia Tenggara EVOS dan merchant payment Visa untuk mengeluarkan kartu EVOS Esports yang berfungsi sebagai kartu tanda member dan kartu debit. Pemilihan EVOS sendiri sebagai rekanan kerjasama merupakan bentuk optimisme kami terhadap industri esports dan EVOS.”

“Melalui kerjasama membership card kami dengan Visa dan Bank Mandiri ini, ditambah dengan besarnya dan loyalitas dari fanbase EVOS saat ini, kami optimis dapat membantu mengembangkan peranan bank dalam dunia esports di Indonesia,” tutup Michael Wijaya.

EVOS Esports merupakan organisasi esports nomor satu di Asia Tenggara, dan telah memenangkan banyak gelar kejuaraan dunia; Mobile Legends: Bang Bang World Championship (M1) 2019 dan Free Fire World Cup 2019. Didirikan pada tahun 2017, EVOS Esports memiliki 12 di 6 permainan esports. Perusahaan ini memiliki 120 karyawan yang beroperasi di 5 negara dengan 3 tim dari EVOS mewakili Singapura dan Indonesia di SEA Games 2019.

EVOS Esports saat ini mengelola 50 influencer game secara eksklusif dan bermitra dengan 300 talents esports, dengan total subscriber YouTube lebih dari 65 juta dan 50 juta followers Instagram, dengan lebih dari 350 juta viewers  per bulan di seluruh Asia Tenggara.

Selain itu, EVOS Esports menyediakan talenta dengan kontrak streaming, penawaran dukungan merek, pemrograman konten, kolaborasi konten, manajemen hak digital, monetisasi, peluang acara offline, pengelolaan saluran media sosial, dan pembuatan konten.

EVOS Esports telah bekerjasama dengan lebih dari 40 merk Asia seperti VISA (pembayaran digital global), Yamaha, Lazada (e-commerce Alibaba Group), Axis (telekomunikasi), Pop Mie (mie instan), Sukro, Top Coffee dan AXE Unilever Indonesia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia