Indonesia Terkejut! Baca Kisah Wang Wen Jiao, Putra kelahiran Solo yang Bawa Badminton ke China Hingga Jadi Bapak Bulutangkis RRC
Oleh : Kormen Barus | Senin, 02 Agustus 2021 - 09:13 WIB

Wang Wenjiao, peletak sistem dasar bulu tangkis China yang lahir di Solo, Indonesia.CCTV NEWS/SportFEAT.COM
INDUSTRY.co.id, Jakarta - Perjuangannya dimulai tatkala meninggalkan tanah kelahirannya di Surakarta (Solo), Jawa Tengah pada tahun 1954.
Sepenggal Videonya kembali viral, bersamaan dengan bergaungnya Olimpiade Jepang. Sementara, seperti yang dikupas indosport, Oktober 2019, Wang Wen Jiao, menerima penghargaan ‘People’s Role Model’.
Ia menjadi figur olahraga pertama yang mendapatkan anugerah tersebut.
Wang merupakan salah satu pendiri tim bulutangkis China. Ia membawa olahraga bulutangkis dari Indonesia di tengah potensi olahraga tenis meja dan basket di Negeri Tirai Bambu.
“Saya membawa badminton dari Solo. Saya kembali ke China bersama tiga teman saya dan kami berpencar. Tidak ada yang tahu badminton di RRC saat itu. Kami berkeliling ke berbagai daerah dan mendemonstrasikannya, perlahan olahraga ini jadi populer,” ungkap Wang dilansir dari laman DNA dan indosport.
Wang pernah menjadi juara nasional pada 1956 dan 1959. Pada tahun 1957, Wang bersama rekannya, Chen Fushou, menerbitkan buku teks bulutangkis pertama di China.
Bulutangkis perlahan menjadi olahraga populer di China. Setelah pensiun di tahun 1960-an akibat cedera, Wang Wen Jiao bertindak sebagai pelatih tim bulutangkis China dan mulai melahirkan generasi pertama kejayaan bulutangkis China.
Wang mendesain sistem latihan modern yang menekankan pada satu aspek, yakni kecepatan.
Menurutnya, kemampuan akan terangkat apabila pemain memiliki kecepatan dan kekuatan.
Dunia meremehkan China saat itu, tetapi Wang berhasil membuktikan kerja kerasnya. Pemainnya terbukti mampu mengalahkan juara enam kali All England asal Denmark, Erland Kops, dengan skor 15-0.
Sistem latihan Wang kian membuat dunia bulutangkis iri. Generasi awal didikan Wang yang luar biasa adalah Hou Chia Chang, Fang Kai Hsiang, dan Tang Hsien-hu.
Mereka mulai tampil di berbagai macam kejuaraan tingkat Asia. Pertama tampil di ajang internasional pada 1983, mereka berhasil menjuarai Thomas Cup pada percobaan pertama.
“Intinya ada di kecepatan. Saya mengembangkan sistem yang diterapkan di sekolah-sekolah China. Jika seseorang ingin menjadi pelatih, mereka harus mempelajar silabus saya selama tiga bulan,” paparnya.
Kemenangan di Thomas Cup 1982 merupakan salah satu memori paling berkesan yang dimiliki Wang. Timnya harus bertarung menghadapi Indonesia di babak final.
“Kami tertinggal 1-3 di hari pertama final melawan Indonesia, tapi kami bisa menyusul dan menang 5-4. Semua berkat penampilan hebat di hari kedua,” kenang Wang.
Filosofi bulutangkis China saat itu mengejutkan dunia. Tidak ada yang menerapkan cara latihan Wang sebelumnya bahkan mengambil pemain dari olahraga lain.
Han Jian yang merupakan tulang punggung tim bulutangkis China saat juara Thomas Cup (1982) dan Kejuaraan Dunia (1985) ternyata merupakan mantan pemain sepak bola.
Han Jian hanya punya modal kecepatan dan kekuatan saat ditemukan di wilayah utara China. Ia lantas dilatih hingga bisa menjadi pemain hebat.
Setelah Wang Wen Jiao tak lagi menjabat pelatih, sistem latihan bulutangkis China memang mengalami perubahan sebagai bentuk adaptasi zaman.
“Tidak ada yang bisa statis. Saya ingin pelatih China pergi ke negara lain dan menyebarkan filosofi ini. Federasi bilang itu akan membuat China tersaingi. Tetapi saya bilang kita hanya akan bertahan jikalau kita berkembang,” ungkap Wang.(Sumber:indosport.).
Baca Juga
KASAL Cup 2022 Diramiakan Atlet Internasional dan Artis Nasional
Dankormar Mayjen Mar Suhartono Tinjau Seleksi Atlet Bulu Tangkis…
Kementerian PUPR Dukung Prasarana Sejumlah Cabang Olah Raga
Le Minerale Dipercaya Penuhi Kebutuhan Air Mineral BWF World Tour…
Ini Tim Indonesia yang Berhasil Lolos Semifinal Indonesia Open 2021
Industri Hari Ini

Kamis, 19 Mei 2022 - 04:45 WIB
Danrem 174 ATW Brigjen TNI Reza Pahlevi Pimpin Serah Terima Komandan Kodim 1710/Mimika
Acara serah terima Komandan Kodim 1710/Mimika dari pejabat lama Letkol Infanteri Yoga Cahya Prasetya kepada pejabat baru Letkol Infanteri Dedy Dwi Cahyadi dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW…

Kamis, 19 Mei 2022 - 04:00 WIB
KASAD Jend TNI Dudung Abdurachman Tinjau TNI AD Manunggal Air di Pemukiman Eks Timor Timur
Program TNI AD Manunggal Air terus mendapat perhatian Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), terutama di wilayah yang warganya kesulitan mendapatkan air. Itulah mengapa, Jenderal TNI Dudung Abdurachman…

Rabu, 18 Mei 2022 - 22:58 WIB
Kendalikan PMK, Kementan Kirim Obat-Obatan dan APD ke Beberapa Wilayah
Dalam upaya melakukan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Kementerian Pertanian (Kementan) gerak cepat mengirimkan logistik kesehatan berupa Vitamin, Antibiotik, Antipiretik,…

Rabu, 18 Mei 2022 - 22:33 WIB
47% Sudah Go Digital, Exabytes Indonesia Ajak Pelaku UMKM Transisi Bisnis ke Online
Perkembangan industri 4.0 dan transformasi digital saat ini menjadi kunci utama bergeraknya UMKM. Seiring dengan tantangan yang semakin berat dan pasca masa pandemi kemarin, tiga persoalan UMKM…

Rabu, 18 Mei 2022 - 22:21 WIB
Mentan SYL Optimis PMK Dapat Diatasi Segera
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku optimis penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dikendalikan secara cepat.
Komentar Berita