Masa Pandemi, GajiGesa Jadi Solusi Karyawan Mengatur Finansial Secara Sehat

Oleh : Hariyanto | Rabu, 28 Juli 2021 - 20:45 WIB

Virtual press conference GajiGesa
Virtual press conference GajiGesa

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ditengah ketidakpastian dan disrupsi akibat pandemi COVID-19, platform penunjang finansial karyawan, GajiGesa menawarkan solusi bagi perusahaan dan karyawan dalam melaksanakan penggajian. Melalui platform ini,  karyawan akan dapat mengakses gajinya lebih awal, sehingga akan menghindarkan karyawan dari jeratan utang pihak ketiga

Platform GajiGesa yang didirikan pada tahun 2020 oleh Vidit Agrawal dan Martyna Malinowska ini menyediakan akses ke Earned Wages (EWA) dimana pekerja dapat menerima pembayaran pro-rata lebih awal dari perusahaan.

Sebagai informasi, EWA bukan merupakan dana talangan oleh perusahaan, namun merupakan merupakan pembayaran kepada karyawan berdasarkan hasil jam kerja dan merupakan hak karyawan atas kerja kerasnya.

Kelebihan utama menggunakan Gajigesa bagi karyawan adalah fleksibilitas yang ditawarkan dan dapat diakses kapan saja di mana saja dan secara real-time.

“Prinsip utama kami adalah menciptakan nilai tambah yang kongkrit di lapangan, kami ingin menciptakan dampak positif bagi pekerja terutamanya para karyawan yang bekerja secara gigih namun tidak pernah mendapatkan credit scores oleh lembaga finansial atas usaha dan waktu yang mereka luangkan,” kata Vidit Agrawal, Co-Founder GajiGesa yang dikutip INDUSTRY.co.id, Rabu (28/7/2021).

Vidit mengungkapkan, misi utama dari GajiGesa adalah menciptakan ekosistem yang menguntungkan perusahaan dan karyawan. Bagi perusahaan tujuan utamanya adalah mendapatkan kas yang sehat dan menjaga kestabilan perusahaan dan bagi karyawan dapat mendapatkan gaji lebih awal hingga dapat mengurangi ketergantungan karyawan untuk pinjaman tenor pendek ataupun rentenir untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya sehingga mengurangi stres finansial yang mereka hadapi.

Menurut Vidit, saat ini di Indonesia masih banyak perusahaan yang belum mengunakan teknologi untuk pengelolaan payroll, sehingga banyak pekerjaan administrasi terkait pembayaraan gaji masih di lakukan secara manual.

“Kami ingin memberi solusi permasalahan yang sering yakni tidak adanya fleksibilitas dalam benefit bagi karyawan dan terkadang BPJS tidak dibayarkan, pajak tidak dibayarkan serta kurangnya optimalisasi teknologi dan digitalisasi oleh perusahaan terutamanya disektor informal” tambahnya.

Senada dengan Vidit, riset GajiGesa mengungkapkan bahwa 60% karyawan dalam sepuluh tahun terakhir di Indonesia lebih memilih untuk mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan informil atau yang lebih dikenal sebagai rentenir terutamanya pegawai yang memiliki pendapatan dibawah 10juta Rupiah lebih rentan untuk mengajukan pinjaman kepada rentenir.

“Bunga pinjaman di sektor informal di Indonesia sangat tinggi dan dapat mencapai hingga 28% perbulan dan lebih dari 300% pertahunnya, dan dapat mencapai lebih di beberapa daerah di Indonesia” ungkap Martyna Malinowska, Co-Founder GajiGesa tersebut.

Pandemi Covid-19 juga meningkatkan kebutuhan karyawan sebagaimana terlihat dari peningkatan jumlah pengguna platform GajiGesa selama beberapa bulan ini dikarenakan kebutuhan sehari-hari yang meningkat dan adanya kebutuhan yang tidak terduga. Hal ini meningkatkan beban stress finansial bagi karyawan sehingga mengurangi produktifitas mereka.

“Riset dan wawancara kami di berbagai daerah di Indonesia menungkapkan 80%-90% pegawai menungkapan bahwa salah alasan mereka tidak bahagia di tempat kerjanya adalah stress finansial yang menyebabkan mereka tidak nyaman bekerja dan bahkan menurunkan produktifitas mereka” ungkap Martyna.

Melihat keadaan tersebut, Ade Yuanda Saragih, Country General Manager GajiGesa Indonesia menungkapkan bahwa potensi well-tech di Indonesia sangat besar terutama di kondisi pandemi dimana perusahana ingin memberikan benefit yang lebih bagi karyawannya.

“Kehadiran pihak ketiga yang dapat memberikan solusi bagi perusahaan yang ingin memberikan manfaat yang lebih kepada karyawannya agar karyawan merasa nyaman dan bekerja di perusahaan tersebut.” Kata Ade Yuanda Saragih.

Potensi pertumbuhan welltech juga didukung oleh kebijakan-kebijakan strategis yang diambil oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia akan selaras dengan pertumbuhan bisnis GajiGesa.

Saat ini partner dan perusahaan yang bekerjasama dengan GajiGesa memiliki karyawan yang usianya variatif dari generasi milennial hingga generasi yang lebih tua menjadi sebuah peluang bagi GajiGesa karena kebutuhan dari karyawan semakin bertambah seperti kuota internet, e-wallet ataupun pembelanjaan online.

“Kami juga menyediakan layanan yang terintegrasi dimana mereka bisa menarik gaji mereka untuk mengisi e-wallet mereka seperti Shopee, Dana, Gojek, OVO sehingga platform kami dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.” tutup Ade.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…