Survei Ini Menyebutkan 90% Nasabah Bank Digital Sangat Tertarik Menerima Penawaran Asuransi Saat Melakukan Transaksi Real-Time

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 28 Juli 2021 - 10:19 WIB

Arijit Chakraborty
Arijit Chakraborty

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Baru-baru ini, Momentive.ai (perusahaan riset dari SurveyMonkey) dan Cover Genius merilis sebuah hasil riset yang dilakukan terhadap 521 nasabah bank di Indonesia, termasuk di antaranya bank konvensional, bank digital, dan aplikasi fintech, untuk memahami bagaimana reaksi nasabah terhadap penawaran asuransi saat bertransaksi secara real time. Salah satu pertanyaan dari survei tersebut:

Misalkan bank Anda, dengan izin Anda, memantau transaksi dan menawarkan produk proteksi berdasarkan riwayat transaksi di dalam aplikasi perbankan Anda, seberapa tertariknya Anda untuk mengizinkan bank melakukan penawaran ini?

Hasil riset menunjukkan bahwa 87% nasabah bank digital di Indonesia sangat tertarik untuk menerima penawaran asuransi berdasarkan transaksi mereka, seperti halnya dengan 76% nasabah bank konvensional. Dari total nasabah tersebut, 62% di antaranya menyatakan 'kenyamanan' menjadi faktor utama yang mendorong minat mereka.

“Dua tahun terakhir kami telah melihat percepatan digitalisasi yang lebih besar dari dua puluh tahun sebelumnya” ungkap Arijit Chakraborty, Managing Director APAC dari Cover Genius. “Bank konvensional, Neobank (bank digital), dan lembaga keuangan diposisikan secara unik untuk menawarkan nasabah mereka asuransi yang sangat relevan berdasarkan transaksi yang dilakukan. Hal tersebut dapat menambah nilai pada transaksi pembelian terpenting yang dilakukan nasabah.”

Hasil riset ini sejalan dengan survei terhadap 3.551 orang Amerika yang dirilis bulan lalu oleh Cover Genius, dan di 12 negara lainnya yang juga meneliti 14 aktivitas atau pembelian besar yang mengarah pada pertimbangan untuk membeli asuransi, seperti saat persalinan, pembelian mobil, properti, hewan peliharaan, barang-barang mahal, tanah, dan lainnya. Di seluruh dunia, data menunjukkan adanya permintaan yang signifikan terhadap penawaran asuransi berbasis transaksi yang tepat waktu dan relevan, dengan preferensi yang jauh lebih tinggi jika mereka baru saja melakukan pembelian besar, jika mereka menggunakan perusahaan asuransi tradisional dalam 12 bulan terakhir, atau jika mereka pernah membeli asuransi dari bank. Para peneliti mencatat kesenjangan yang signifikan antara pendekatan yang dilakukan oleh insurtech dan bancassurance, di mana bank konvensional bermitra dengan perusahaan asuransi konvensional untuk menawarkan asuransi terlepas dari kegiatan yang mendasarinya.

Survei pelanggan Indonesia juga menegaskan bahwa ada permintaan terhadap penawaran yang menempel pada produk bank seperti asuransi properti bagi Penyewa, Pemilik Rumah dan/atau Tuan Tanah (52% responden sangat tertarik), asuransi komersial bagi mereka yang menerima pembayaran dari situs persewaan jangka pendek (36%), asuransi kesehatan (34%), dan berbagai jaminan untuk barang-barang pribadi dan rumah tangga bernilai tinggi (54%).

Peran perusahaan asuransi konvensional sebagai “tahap kedua” dalam proses pembelian juga dibahas dalam hasil riset ini. Bank digital dengan demografis nasabah berusia muda cenderung lebih terbuka dalam membeli asuransi. Data juga menunjukkan masa depan yang sehat bagi bank sebagai distributor asuransi: 93% pelanggan Indonesia yang memilih perusahaan asuransi atau broker konvensional dalam 12 bulan terakhir akan lebih memilih penawaran asuransi yang menempel pada produk bank untuk ke depannya.

Sementara itu, temuan lain menunjukkan bahwa 80% dari 409 pelanggan pengguna dompet digital, 89% pengguna paylater, 89% pengguna aplikasi investasi, dan 96% pengguna perangkat lunak akuntansi sangat tertarik untuk menerima penawaran asuransi. Peminat yang tinggi juga berasal dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar 89%.

“Tuntutan layanan tanpa batas ini telah mendorong kami untuk menambah mitra seperti Shopee untuk kategori transit dan ritel, beberapa maskapai penerbangan dan agen perjalanan online, perusahaan otomotif, gig economy, mitra mobilitas seperti Ola, fintech seperti Intuit, dan banyak lagi,” ucap Arijit Chakraborty menutup.

Cover Genius adalah insurtech untuk asuransi tertanam yang melindungi pelanggan global dari perusahaan digital terbesar di dunia termasuk Booking Holdings (Booking.com, Agoda), Intuit, Skyscanner, Ola, dan Descartes ShipRush. Kami juga ada di Amazon, eBay, Wayfair, dan Shopee. Visi Cover Genius adalah untuk melindungi seluruh pelanggan perusahaan digital terbesar di dunia melalui teknologi pemenang penghargaan mencakup XCover, platform distribusi global untuk semua lini asuransi atau garansi, dan XClaim, API untuk pembayaran instan atas klaim yang disetujui yang memberikan Net Promoter Score sebesar +65, hasil yang telah diakui secara independen sebagai yang tertinggi untuk perusahaan asuransi mana pun secara global.

Cover Genius bersama-sama menciptakan produk asuransi dengan mitra, dimungkinkan oleh kemampuannya untuk menghasilkan produk yang diatur di 60+ negara & di 50 Negara Bagian AS.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…

PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - 14:41 WIB

Road to Devcon Ethereum Akan Diselenggarakan di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi crypto kembali melanjutkan rangkaian Road to Devcon Ethereum 2024 setelah di tahun 2023 lalu melakukan roadshow ke tiga universitas.