Perpustakaan Tergantung Pustakawannya

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 27 Juli 2021 - 19:57 WIB

Ilustrasi Perpustakaan (Foto: Nu.or.id)
Ilustrasi Perpustakaan (Foto: Nu.or.id)

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Pustakawan Indonesia diminta agar memiliki kesadaran untuk berkembang mengikuti perkembangan zaman.

Penggawa perpustakaan Indonesia Blasius Sudarsono menyatakan, pada dasarnya, perpustakaan adalah pustakawannya. Jika pustakawan tidak mau berkembang, maka perpustakaan akan tertinggal oleh kemajuan yang sangat cepat dan pesat.

“Katakanlah dulu terpisah, sekarang bersatu. Terutama dengan adanya kemajuan artificial intelligence (kecerdasan buatan), itu banyak yang harus kita pikirkan. Pustakawannya gimana? Karena ada fungsi ruang dan waktu yang berjalan ke depan, tinggal kesadaran, pustakawannya,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Dar tersebut.

Sementara itu, dosen perpustakaan Universitas Padjadjaran Agus Rusmana menjelaskan pustakawan harus bisa menjadi penengah dalam kondisi ramainya berita bohong (hoaks) di masyarakat. Idealnya, pustakawan berperan dalam menghindarkan masyarakat dari pertentangan dan pertengkaran karena hoaks. Karenanya, pustakawan tidak boleh ikut menyebarkan dan mempercayai berita hoaks.

Ini disampaikan Agus Rusmana saat menjadi pembahas dalam Diskusi dan Bedah Buku “Cerita tentang Pustakawan dan Kepustakawanan” karya Blasius Sudarsono terbitan 2018. Agus meminta para pustakawan, khususnya kaum muda, agar menjadi pustakawan yang berdampak dan tidak biasa saja.

“Pustakawan Indonesia harus waspada, nah sekarang ini hoaks banyak beredar, seharusnya janjinya pustakawan yang akan memberantasnya. Pak Blasius sudah menduga ini pada 2018, banyak informasi hoaks, tugas pustakawanlah menangani ini,” jelasnya secara virtual pada Selasa (27/7/2021).

Buku tersebut menggambarkan sosok sederhana Blasius. Agus menyebut, sebagai profesi, pustakawan memiliki makna mendalam. Disebutkan bahwa ada empat pilar penyangga pustakawan yakni kepustakawanan sebagai panggilan hidup, semangat hidup, karya pelayanan, dan karya profesional.

“Kalau di bukunya, pustakawan itu susah banget, bukan hanya sebuah identitas. Pustakawan adalah panggilan jiwa. Perpustakaan seharusnya diurus seperti rumah ibadah, orang yang mengurusnya itu pengabdian,” urainya.

Dia menambahkan perpustakaan bukanlah gedung atau sistem. Dalam buku tersebut, ujarnya, disebutkan bahwa perpustakaan adalah koleksi pustaka terpilih yang dikelola dengan metode tertentu untuk memenuhi kebutuhan intelektual penggunanya.

“Oleh karena itu perpustakaan menang bersaing dengan internet. Di sini, koleksi yang ada di internet itu bukan hasil seleksi. Apapun yang ada di internet, ada, tapi di perpustakaan hanya yang terpilih dan yang memilih adalah pustakawan. Tidak pernah ada buku salah di perpustakaan. Karena ada klasifikasinya,” urainya.

Ukuran keberhasilan perpustakaan bukan pada bangunan dan sistem, tapi yang terutama adalah memberikan layanan untuk kebutuhan intelektual penggunanya. Agus menyebut, buku ini menggambarkan bahwa ketika pengguna belum mendapatkan ilmu, maka perpustakaan belum dianggap berhasil.

Sementara itu, aktivis perpustakaan ramah anak dan perpustakaan sekolah Kuswanto menyebut buku karya Blasius Sudarsono merupakan kristalisasi dari 33 tahun pengalaman pribadi Blasius dan pengalaman professional. Menurut pengamatannya, buku ditulis berlandaskan experiental knowledge. “Jadi sebenarnya, experiental vs professional itu digunakan pak Blasius untuk membandingkan pengalaman praktek ketika di LIPI, dengan pengalaman profesional yang scientific,” jelasnya.

Dalam kesimpulannya, buku tersebut menggambarkan kebutuhan akan konsep kepustakawanan Indonesia, cukup mendesak. Dia sependapat dengan hal tersebut. Dia mencontohkan, kondisi literasi masyarakat Indonesia yang disebut rendah. Konsep kepustakawanan dinilai bisa berkontribusi dalam menjawab hal tersebut.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Sri Marganingsih menjelaskan diskusi buku diselenggarakan dalam rangka memperingati dua tahun Perpusnas Press. Melalui diskusi dan bedah buku, pembaca atau masyarakat dapat mengetahui dan memahami pemikiran Blasius Sudarsono.

“Beliau adalah pemerhati kepustakawanan yang tidak pernah mengenal lelah dalam pemikiran kemajuan bidang kepustakawanan. Tidak semua pustakawan memiliki pribadi kepustakawanan dan orang yang memiliki pribadi kepustakawanan hanyalah orang yang memiliki spirit of life, demikianlah kata-kata yang sering terlontar dari Pak Dar,” jelasnya memaparkan sosok Blasius Sudarsono.

Sri Marganingsih menambahkan diskusi buku dan webinar kepenulisan akan diselenggarakan pada Rabu, 28 Juli 2021 dan Kamis, 29 Juli 2021. Ini masih dalam rangkaian peringatan dua tahun Perpusnas Press. Semua kegiatan diselenggarakan secara virtual dan dapat diakses masyarakat melalui laman media sosial Perpusnas.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Founder dan CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito

Jumat, 19 April 2024 - 10:20 WIB

Akuisisi Saham Crown Group, Iwan Sunito Tawarkan Rp1 Triliun kepada Paul Sathio

CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito melayangkan penawaran penyelesaian senilai Rp1 triliun kepada Paul Sathio untuk mengakuisisi seluruh saham Crown Group.

Yili melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Jumat, 19 April 2024 - 10:16 WIB

Yili Melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Dalam semangat berbagi dan kepedulian di bulan suci Ramadhan, PT YILI Indonesia Dairy melalui merek unggulannya, es krim Joyday, telah melakukan serangkaian inisiatif program yang bertujuan…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 19 April 2024 - 09:55 WIB

Menperin Agus Bicara 'Blak-blakan' Soal Investasi Menggirukan Apple di Tanah Air

Indonesia tengah mendorong komitmen investasi dari Apple Inc. untuk menanamkan investasi di Tanah Air. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut hadir mendampingi…