Dahsyat! Pertumbuhan Harga Properti di Australia Meroket Tajam Lampaui Prediksi Awal

Oleh : Ridwan | Rabu, 21 Juli 2021 - 15:10 WIB

Ilustrasi properti Australia
Ilustrasi properti Australia

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sebuah jaringan jasa professional multinasional yang berkantor pusat di Belanda, KPMG Economics merilis harga properti Australia yang meningkat jauh di atas melampaui prediksi awal sebelum pandemi Covid-19 merebak.

Berdasarkan laporan tersebut, sebagian besar kota di Australia mengalami kenaikan pada tahun 2020. Dukungan pemerintah serta suku bunga yang sangat rendah menambahkan ratudan ribu ekstra untuk nilai properti.

Menurut laporan The Impact of COVID on Australia’s Residential Property Market selama 18 bulan terakhir dibandingkan dengan skenario tanpa COVID-19, mereka menemukan bahwa secara nasional harga rumah sekarang antara 4% hingga 12% lebih tinggi dari prediksi awal dan harga unit apartemen naik hingga 13% lebih tinggi daripada jika dunia tetap "normal".

Di bawah pemodelan KPMG, tanpa pandemi, harga rumah di Sydney diperkirakan akan naik 13% hingga mencapai $1.119.000 pada Desember 2023, namun saat ini mereka akan naik 26% menjadi $1.244.000.

Awalnya harga rumah tapak di Brisbane akan naik sebesar 9% menjadi $601.000; alih-alih mereka akan naik 20% menjadi $661.000.

Harga hunian di Melbourne diprediksi akan meningkat 19% menjadi $905.000, namun yang terjadi adalah mereka akan naik 24% menjadi $940.000. Bahkan Darwin, satu-satunya kota di mana harga rumah dimodelkan akan turun malah akan mengalami kenaikan harga sebesar $31.000.

Kepala Ekonom KPMG Australia, Brenden Rynne mengatakan, penurunan suku bunga hipotek, penghematan ekstra dari tidak menghabiskan liburan, dan dukungan pendapatan yang besar dari pemerintah serta dukungan pasar perumahan secara khusus telah melihat harga properti naik secara dramatis dalam enam hingga sembilan bulan terakhir.

"Angka tersebut melewati titik dimana mereka akan meningkat di bawah skenario tanpa Covid," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Penjualan Crown Group Prisca Edward. Menurut Prisca, harga hunian terus menggelembung di Sydney, sebagai akibat langsung dari pandemi Covid-19.

Prisca menjelaskan, pihaknya melihat peningkatan minat baru dalam pembelian apartemen terutama dari konsumen lokal yang menghuni dan ingin meningkatkan kualitas kehidupan mereka ke depan jika lockdown Covid terus berlanjut.

"Sepanjang lockdown Sydney terbaru, kami telah melihat permintaan yang lebih tinggi daripada sebelumnya, melihat tren yang berkelanjutan, saya tidak akan terkejut melihat harga segera naik," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (21/7/2021).

Sementara itu, Direktur Penjualan dan Pemasaran Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo mengungkapkan bahwa seperti halnya pisau, pandemi Covid-19 ini memiliki 2 sisi yang saling bertentangan.

"Kita tidak menutup mata bahwa kerusakan yang dihasilkan oleh pandemi ini sangatlah luar biasa terutama jika dilihat dari varian baru yang lebih menular. Namun di sisi lain, pandemi yang telah berjalan sekitar 1,5 tahun ini menciptakan kebiasaan baru terutama dalam hal keuangan, baik itu dari sisi pemerintah maupun swasta dan rumah tangga," ungkap Tyas.

Ia melihat ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pasar properti di Australia antara lain, kebijakan bunga rendah dari pemerintah, pengeluaran rumah tangga yang jauh lebih selektif, hingga jumlah populasi yang rendah karena penurunan angka imigrasi.

"Ditambah kebutuhan masyarakat domestik saat ini akan tempat tinggal yang memiliki konsep biofilik akan terus memberi bahan aditif kepada pasar. Pertumbuhan harga rumah tapak secara alami juga akan ikut mengerek harga unit apartemen. Belum lagi dari kalangan investor yang melihat bahwa saat ini adalah waktu terbaik untuk melakukan investasi," paparnya.

Meskipun Australia sedang menghadapi gelombang kedua Covid-19 seperti halnya di Indonesia, Alumnus University of Sydney ini memiliki keyakinan bahwa pasar properti Austalia akan lebih siap.

"Mengingat pengalaman dan keberhasilan Negara Kangguru dalam menangani gelombang pertama Covid-19, saya memiliki keyakinan bahwa pasar properti di Australia kali ini akan lebih tahan banting," tutup Tyas.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi pembayaran menggunakan PayLater

Kamis, 18 April 2024 - 17:39 WIB

Pinjol dan Paylater Marak, Perbankan Perlu Ubah Strategi Agar Kredit Mudah Diakses

Laporan terbaru dari Bank Indonesia (BI) tentang kredit nasional dalam Hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2024 mengungkapkan adanya pertumbuhan kredit pada sektor perbankan sebesar 11,28%…

Kawasan Labuan Bajo – Tanamori

Kamis, 18 April 2024 - 17:23 WIB

Kabar dari Labuan Bajo! Pemda Mabar Rencanakan Pembangunan Poltekpar Negeri, Upaya Pemerintah Tingkatkan SDM Unggul

Labuan Bajo-Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo Flores, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat bersama Badan Pelaksana…

Iluastrasi Investasi-images IST

Kamis, 18 April 2024 - 17:21 WIB

Catat! Ini 5 Tipe Investasi yang Cocok Berdasarkan Karakter

Investasi bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan mimpi di masa depan. Namun dengan banyaknya pilihan investasi saat ini, perlu diingat bahwa setiap instrumen investasi memiliki keuntungan…

Allianz Life dan HSBC Indonesia Luncurkan Premier Legacy Assurance

Kamis, 18 April 2024 - 17:08 WIB

Allianz Life dan HSBC Indonesia Luncurkan Premier Legacy Assurance, Solusi Warisan Finansial Keluarga

PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) dan PT Bank HSBC Indonesia (Bank HSBC) kembali memperkuat kemitraan dan kanal distribusi bancassurance melalui peluncuran produk perlindungan…

Pameran umkm BNI di Singapura

Kamis, 18 April 2024 - 16:59 WIB

BNI Dukung UMKM Tembus Pasar Singapura di Pameran Indonesia in SG

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM Indonesia untuk go global.