Kunjungi Modern Halal Valley Cikande, Menperin Agus Tegaskan Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Halal

Oleh : Ridwan | Senin, 10 Mei 2021 - 19:10 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Direktur Utama PT Modern Industrial Estate Pascall Wilson saat kunjungan kerja ke Modern Halal Valey Cikande
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Direktur Utama PT Modern Industrial Estate Pascall Wilson saat kunjungan kerja ke Modern Halal Valey Cikande

INDUSTRY co.id - Serang - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah terus berkomitmen mempercepat pengembangan Kawasan Industri Halal (KIH) di Tanah Air. Hal ini sebagai langkah konkret pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi produk halal dunia.

"Diharapkan, kawasan industri halal dapat menciptakan rantai nilai yang terintegrasi dari hulu sampai hilir sehingga akan memacu daya saing produk halal," kata Menperin Agus saat mengunjungi Modern Halal Valley di Cikande, Senin (10/5/2021).

Menurut Agus, percepatan pengembangan KIH dapat dilakukan dengan tiga tahap. Pertama, pemberian beberapa instrumen seperti insentif yang lebih menarik dan progresif.

"Terkait insentif, saya sudah sampaikan dengan Bapak Wakil Presiden. Besok juga kami akan rapat dengan beliau (Wapres) untuk meenindaklanjuti insentif pengembangan KIH," terangnya.

Kedua, penetapan status KIH menjadi KEK Industri berbasis halal. Ketiga, investasi pendukung seperti pembangunan laboratorium, dry port, logistik yang semuanya harus berbasis dan dipastikan halal.

"Tentunya, dalam mempercepat pengembangan KIH, kami tidak bisa sendiri. Kamk akan kerja sama dengan berbagai  pihak, termasuk merusmukan roadmap nya," tutur Menperin.

Oleh karenanya, Kemenperin mendukung Kawasan Industri Modern Cikande yang siap dijadikan Kawasan Industri Halal dengan tajuk Modern Halal Valley. KI Modern Cikande dikelola oleh PT. Modern Industrial Estate.

"Klaster industri halal ini akan menjadi yang terintegrasi pertama dan terbesar se-Indonesia dengan luas mencapai 500 hektare (ha)," terangnya.

Adapun fasilitas pendukung yang telah ada dan akan tersedia di KIH Modern Cikande antara lain proses yang terintegrasi berserta fasilitas pendukung, pusat penelitian dan pengembangan, politeknik teknologi pangan, sistem manajemen mutu halal, lembaga pembiayaan syariah, serta pelabuhan. Selain itu, juga akan tersedia fasilitas kepabeanan.

Menperin Agus menuturkan, rencananya pembangunan KIH yang dikelola oleh PT Modern Industrial Estate tersebut akan berjalan dalam jangka waktu lima tahun dengan tiga tahapan. 

"Tahap pertama akan dibangun pada lahan seluas 150 hektare, tahap kedua seluas 150 hektare, dan tahap ketiga seluas 200 hektare," ujar Menperin.

Adapun tahap pertama telah dilakukan sejak Oktober 2019. Berdasarkan masterplan, KIH akan dikembangkan menjadi klaster industri halal sebagai ekosistem halal dari hulu sampai hilir, termasuk sistem logistiknya dengan harapan menjadi hub halal internasional di Indonesia.

Berkaitan infrastruktur halal, manajemen KIH telah bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM MUI) dalam hal pengembangan dan desain integrasi industri halal di KIH.

Guna mengakselerasi pembangunannya, Kemenperin telah menerbitkan Surat Keterangan Kawasan Industri Halal bagi KI Modern Cikande pada 2 September 2020 lalu, yang diverifikasi oleh Kemenperin, Kementerian Agama, dan MUI sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal.

Dalam upaya mengolaborasikan pemain halal dunia untuk pengembangan supply chain, inovasi dan promosi industri halal, telah ditandatangani juga perjanjian halal international network global bersama Cordoba Halal Park Spanyo, Iskandar Halal Park, Johor, Malaysia and the Penang International Halal Hub Penang, Malaysia.

Selain itu, Di KIH Cikande pemerintah juga mendorong agar industri besar dan industri kecil menengah (IKM) mampu bersinergi dengan baik. Upaya tersebut salah satunya dengan menyiapkan sebuah platform e-commerce untuk ekosistem yang terbentuk di Halal Modern Vallery bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia ( GAPMMI).

Dikesempatan yang sama, Pascall Wilson, Direktur Utama PT Modern Industrial Estate menuturkan, satu-satunya cara untuk memenuhi permintaan atas meningkatnya pasar produk halal secara efektif adalah dengan menciptakan merek-merek produk halal baru serta membawa arus perkembangan industri ke global market halal dengan cara berkolaborasi di antara cluster halal di dunia dibanding beroperasi secara terpisah. 

"Jaringan Cluster Halal merupakan salah satu key factor untuk mengembangkan industri halal secara global," ujar Pascall Wilson. 

Pascall Wilson menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, maka negara ini juga merupakan pasar bagi makanan halal terbesar di dunia, kosmetik halal terbesar kedua dan pasar farmasi halal terbesar keempat di dunia. 

Tak hanya itu, lanjut Pascall, Indonesia juga memiliki kelas menengah yang bertumbuh dengan cepat, otomatis pula hal ini mendorong permintaan domestik untuk produk halal berkualitas tinggi menjadi meningkat volumenya dengan cepat. 

"Halal Indonesia diakui secara internasional karena standar halal yang transparan, proses sertifikasi halal yang efisien dan memiliki akses pasar global," jelas Pascall Wilson.

Modern Halal Valley juga menyediakan ruang komersial bagi perusahaan yang aktif dalam bisnis halal, perdagangan, dan perbankan baik skala nasional, Asia dan dunia. 

Modern Halal Valley juga merupakan tempat yang tepat bagi para wirausahawan untuk menumbuhkan ide-ide baru dan ingin berkontribusi dalam industri halal global di Indonesia. 

"Kami berharap kiranya cluster ini mampu mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di Industri halal global. Dan kami optimis zona industri halal di ModernCikande Industrial Estate akan diminati karena ModernCikande Industrial Estate memiliki banyak keunggulan yang diperlukan oleh investor dan pelaku industri," tuturnya.

Selain KIH Cikande di Banten, Kemenperin juga mempersiapkan dua KIH lainnya, antara lain Safe n Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur, dan kawasan industri halal Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…