Webinar IBS Soroti Regulasi Perbankan Digital
Oleh : Herry Barus | Jumat, 30 April 2021 - 17:00 WIB

IBS Webinar
Jakarta - Indonesia Banking School (IBS) menggelar kuliah umum Webinar dengan tema “Kebijakan dan Regulasi Perbankan Digital dalam Ekosistem Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan yang Berkelanjutan”, Jumat 30 April 2021
Dalam webinar yang juga disiarkan Live Streaming YouTube Indonesia Banking School ini, menghadirkan narasumber Dr. Teguh Supangkat, S.E., M.Si., Ak., CA, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bertindak sebagai moderator Dr. Chico Adhibaskara Ekananda Hindarto, dosen dosen tetap IBS.
Acara Webinar dibuka oleh Ketua STIE-IBS Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono yang dalam sambutannya Kusumaningtuti menyoroti pertumbuhan bank digital di masa pandemi. Menurutnya, di tengah-tengah pandemi covid 19, dalam era industri 4.0 telah terjadi percepatan layanan digital termasuk di dunia jasa keuangan dan perbankan.
Selain itu, perkembangan inovasi di bidang financial technology mendorong sektor perbankan berubah menjadi bentuk digital yang lebih versatile. Layanan bank berkembang menuju ke arah digital atau disebut bank digital serta kegiatan perbankan baru yang disebut neobank. Bank digital yang tanpa cabang seolah menjadi jawaban akan perubahan yang saat ini terjadi.
"Perkembangannya sangat pesat, sehingga regulator bersiap mengeluarkan kebijakan dan regulasi untuk memastikan bahwa perkembangan tersebut tetap dalam koridor menjaga stabilitas sistem keuangan serta mendukung pertumbuhan perekonomian nasional," katanya.
Lebih lanjut dia menyebut, inovasi ini direspons oleh regulator agar menjamin iklim industri yang tetap sehat, aman, dan tentunya, beresinambungan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama-sama dengan asosiasi perbankan menyusun cetak biru transformasi perbankan digital, meliputi aspek perlindungan data, kolaborasi antar institusi keuangan maupun non-keuangan, manajemen risiko, pemanfaatan teknologi, dan tata kelola kelembagaan. OJK akan membagi bank digital menjadi dua jenis, yaitu: entitas baru yang beroperasi penuh sebagai bank digital, dan transformasi bank konvensional menjadi bank digital
Sementara Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat menyebut, perbankan nasional akan dihadapkan tantangan cukup fenomenal dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini imbas dari pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari satu tahun yang mengubah prilaku secara signifikan. Untuk itu diperlukan kebijakan yang bisa memberikan efek positif untuk meningkatkan daya stabilitas sistem keuangan.
"Kondisi kerja perbankan secara umum masih relatif kuat dari sisi modal, meski ada covid 19. Posisi dana pihak ketiga masih sangat positif pertumbuhannya. Di sisi kredit pertumbuhannya negatif, tetapi kami optimis dengan adanya vaksin dan berbagai macam relaksasi serta kebijakan pemerintah, pertumbuhannya di tahun ini akan positif," jelas dia.
Dengan adanya covid 19, sampai Febuari 2021, ada kecenderungan jumlah bank menurun, karenanya ada konsolidasi, merger dan akuisisi dar beberapa bank lain. "Pencapaian stabilitas keuangan dan perbankan, tidak terlepas dari suatu sinergi yang kuat dari otoritas fiskal, moneter, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)."
Menurutnya, ada kebijakan yang saling mendukung satu sama lain dan berkolaborasi untuk pemulihan ekonomi nasional. Seperti dari Kemenu, dari sisi stimulus fiskal maupun dukungan terhadap UMKM, dari OJK mengeluarkan kebijakan restruksasi dan relaksaksi. Regulasi, antara lain berupa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), yang ditargetkan akan rampung di semester pertama 2021. Salah satu komponen yang diatur dalam regulasi ini yaitu terkait persyaratan dalam mendirikan bank digital.
Untuk mendirikan bank digital, OJK akan melakukan asesmen dari sisi model bisnis, teknologi, tata kelola perusahaan dan IT, manajemen risiko IT, kompetensi SDM hingga rencana bisnis. OJK juga secara responsif telah mengeluarkan kebijakan stimulus melalui beberapa rangkaian POJK seperti POJK 11 POJK 48 dan lainnya.
"Selama tahun 2020 telah diterbitkan 10 POJK dan 5 SEOJK antara lain sebagai tindak lanjut dampak COVID-19, mendorong konsolidasi perbankan, meningkatkan transparansi, serta mendukung perkembangan industri perbankan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, IBS menerima bantuan solusi internet dedicated dari Lintasarta untuk mendukung kegiatan pembelajaran/ pendidikan jarak jauh (pjj) yang dilakukan oleh IBS. Bantuan tersebut merupakan salah satu kegiatan CSR Lintasarta di pilar pintar, dimana Lintasarta sebagai perusahaan penyedia jasa ICT akan terus berkomitmen dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
Baca Juga
Siap Gelar Muktamar XVI, Waketum PERSIS: Transformasikan Gagasan…
Patut Dicatat! STIH Adhyaksa Siap Cetak Praktisi Hukum Handal Berbekal…
Kemendikbud Ristek Dorong Budaya Hidup Berkelanjutan dalam G20 Culture
Cerita Jujur Para Lulusan Sekolah Mitra Samsung Tech Institute
Oktober, International Korea Culture & Study Gandeng President University…
Industri Hari Ini

Jumat, 12 Agustus 2022 - 12:20 WIB
Halus Lembut Band Meriahkan FMR 2022, Sebelum Rilis Single ke 2
Halus Lembut, Band asal Jakarta yang merilis single pertama bertajuk "Kapal Miring" pada tahun 2018 lalu. Kini Halus Lembut kembali setelah lama vakum dengan mempersiapkan single kedua mereka…

Jumat, 12 Agustus 2022 - 12:08 WIB
Sejumlah Tips Jaga Kulit Wajah Terlihat Sehat dan Awet Muda
Memberikan apresiasi terhadap diri sendiri menjadi hal yang penting untuk kita lakukan. Hal ini dikarenakan ketika kita memberikan apresiasi pada diri, kita akan menjadi lebih bersemangat serta…

Jumat, 12 Agustus 2022 - 12:00 WIB
Ketum IMI Tinjau Mobil Modifikasi Blackstone Live Modz 2022 Milik Atta Halilintar
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo meninjau kesiapan Atta Halilintar bersama #TeamAshiap mengikuti Blackstone Live Modz 2022 'Perang Bintang' OLX…

Jumat, 12 Agustus 2022 - 11:36 WIB
Cerita Penanganan Paus Sperma Sepanjang 16,5 Meter yang Terdampar di Banyuwangi, KKP Beberkan Kronologisnya!
Jakarta– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengelolaan…

Jumat, 12 Agustus 2022 - 10:40 WIB
Kolaborasi WIR Group dan Batik Semar Hadirkan Warisan Budaya Indonesia di Metaverse
PT WIR ASIA Tbk (WIR Group), perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) terkemuka di Asia Tenggara yang telah mendapatkan…
Komentar Berita