Bukan Kaleng-kaleng! Perusahaan China Bakal Bawa Duit Berkoper-koper Bangun Pabrik Smelter di Papua Barat
Oleh : Ridwan | Rabu, 14 April 2021 - 06:10 WIB

Ilustrasi Smelter
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan kerja sama dengan China ENFI Engineering Corporation (ENFI) yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman tentang Proyek Peleburan Tembaga.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan President ENFI Liu Cheng melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut secara daring pada Senin siang (12/4).
Dalam sambutannya, Bahlil menyambut baik dan mengapresiasi China ENFI atas minat investasinya di industri smelter tembaga yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Ia berharap penandatanganan nota kesepahaman ini segera ditindaklanjuti untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.
"Setelah nota kesepahaman ini ditandatangani, saya minta kita tidak lama-lama proses implementasi. Nanti urusan perizinan dan insentif fiskal, BKPM yang akan bantu, selama proposal dari China ENFI adalah yang terbaik dan menguntungkan Freeport, China ENFI, dan Indonesia," ujar Bahlil.
Selain itu, Bahlil juga menyatakan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mendukung rencana investasi tersebut dan menjamin ketersediaan suplai bahan baku yang akan disediakan oleh PT Freeport Indonesia sebanyak minimal 800.000 ton/ tahun.
Proyek ini sejalan dengan arahan Presiden mengenai transformasi ekonomi melalui peningkatan nilai tambah dan ekspor Indonesia ke dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM Arifin Tasrif turut menyatakan dukungannya atas kerja sama BKPM dengan China ENFI dalam proyek peleburan tembaga tersebut.
Kebijakan peningkatan nilai tambah mineral dalam negeri merupakan amanat dari Undang-Undang No. 3 tahun 2020 tentang Perubahan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan tujuan agar dapat memberikan nilai ekonomi bagi negara, menciptakan industri hulu baru sebagai pemasok bahan baku industri, menyediakan rantai pasok mineral, meningkatkan devisa, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menurut Arifin, pengelolaan usaha pertambangan, termasuk pengelolaan mineral ini memiliki ciri modal yang padat, teknologi tinggi, dan adanya ketidakpastian. Oleh karena itu dibutuhkan kajian yang sangat mendalam, sehingga keekonomiannya dapat terhitung secara baik.
"Dengan adanya kerja sama dengan pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh BKPM dengan ENFI, kami harap dapat memberikan nilai tambah pembangunan fasilitas pemurnian tembaga yang kompetitif di Indonesia, pengelolaan industri berbasis tembaga lebih berkembang, dan mendorong industri lain demi kesejahteraan masyarakat," kata Arifin.
Liu Cheng selaku Presiden China ENFI menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk merealisasikan proyek ini. Ke depannya, ENFI berharap proyek dapat berjalan dengan baik dan cepat selesai.
"Kami sangat bangga bisa terjun di proyek ini. Terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia, terutama BKPM, Kementerian ESDM, dan Kementerian BUMN. Setelah ini, kami akan sesegera mungkin menyelesaikan preliminary study agar proyek bisa cepat selesai. Kami juga akan merangkul Freeport dan MIND ID untuk bersama dalam proyek ini," ungkap Liu Cheng.
Menindaklanjuti nota kesepahaman ini, selanjutnya akan dibentuk tim kecil dari pihak pemerintah Indonesia dan China ENFI. China ENFI akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat untuk melakukan pembahasan teknis atas kelanjutan proyek.
ENFI merupakan perusahaan milik negara teregister di Beijing, Republik Rakyat Cina, dan merupakan anak perusahaan dari MCC Group dalam usaha penyediaan teknologi smelter, pembangunan industri smelter, khususnya tembaga, nikel, aluminium, dan logam non besi lainnya.
BKPM dan ENFI akan bekerja sama untuk membantu dan mendukung rencana investasi dan pembangunan peleburan tembaga di Indonesia. Kapasitas peleburan tembaga yaitu Katoda Tembaga 400.000 ton per tahun yang akan dibagi menjadi dua tahap.
Dalam proyek ini, perusahaan akan melibatkan perusahaan lokal Indonesia sebagai mitra strategis yaitu PT Freeport Indonesia dan MIND ID.
Baca Juga
Pendiri METI Desak Tunda Munas
Komisi VII DPR RI Dukung Pengembangan PLTS Atap dan Percepat Pengadaan…
Kunjungi Fasilitas Pengelolaan Sampah SIG, Kedutaan Besar Denmark…
Sebanyak 30 Lebih Inovator dan Startup Pamer Inovasi Energi Terbarukan…
Keren! Salah Satu Pabrik Tekstil yang Memproduksi Produk IKEA Beralih…
Industri Hari Ini

Senin, 04 Juli 2022 - 10:30 WIB
Ulang Tahun ke 26, Elnusa Petrofin Gelar Khitanan Massal untuk Anak-anak di Pontianak
PT Elnusa Petrofin Anak Usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) melalui Petrofin Peduli kembali menggelar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka rangkaian Syukuran Hari Ulang Tahun Perusahaan…

Senin, 04 Juli 2022 - 10:18 WIB
Westlife Siap Gelar Konser di Dua Kota di Indonesia, Catat Jadwal dan Harga Tiketnya
Boyband asal Irlandia, Westlife secara resmi mengumumkan konser di Indonesia yang bertajuk "Westlife The Wild Dreams Tour: All The Hits" pada tanggal 24 September 2022 di Sentul International…

Senin, 04 Juli 2022 - 10:01 WIB
Ketua MPR RI Dorong Lahirnya Perusahaan Digital Mining Baru Bangkitkan Perekonomian Nasional
Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan & Keamanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada beragam sendi kehidupan,…

Senin, 04 Juli 2022 - 09:54 WIB
Meriahkan Jakarta Fair 2022, Kemenkes Boyong Holding BUMN Farmasi di Event Ulang Tahun Kota Jakarta
Setelah vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19, Jakarta Fair 2022 kembali digelar. Bertempat di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat, Pekan Raya Jakarta atau PRJ yang merupakan rangkaian dari…

Senin, 04 Juli 2022 - 09:54 WIB
Selesai 2024, Bendungan Jlantah Akan Aliri Air 1.494 Ha Sawah di Karanganyar
Sebagai upaya meningkatkan tampungan air dan mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus membangun…
Komentar Berita