Patut Dipuji, Perusahaan Ini Kuncurkan US$5 Juta untuk Membantu Siswa yang Kurang Mampu

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 02 Maret 2021 - 23:38 WIB

Danacita meraih pendanaan Seri A sebesar US$5 Juta untuk memberikan solusi pembiayaan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia
Danacita meraih pendanaan Seri A sebesar US$5 Juta untuk memberikan solusi pembiayaan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia

INDUSTRY.co.id, JAKARTA-Danacita, salah satu anak perusahaan ErudiFi, perusahaan berbasis teknologi yang menyediakan akses pembiayaan pendidikan terjangkau di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan perolehan pendanaan Seri A senilai US$5 juta. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Monk's Hill Ventures dan Qualgro.

Pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan layanan pembiayaan pendidikan, serta menjangkau lebih banyak lagi pelajar di Indonesia melalui kerjasama dengan mitra lembaga pendidikan, serta berinvestasi dalam inovasi produk untuk mempererat interaksi dan hubungan dengan pelajar dan sekolah. Hingga saat ini, Danacita telah bekerjasama dengan berbagai universitas dan sekolah kejuruan terkemuka dan terakreditasi di Indonesia, diantaranya, President University, UNTAR, IT PLN, dan Wall Street English.

“Sebagai generasi pertama dari keluarga saya yang berhasil menempuh pendidikan tinggi, saya sangat bangga menjadi bagian dari Danacita yang hadir untuk memberikan “solusi cerdas bayar kuliah dan kursus” bagi para pelajar Indonesia. Dengan memberikan pilihan pembayaran pendidikan bulanan yang terjangkau, Danacita membantu mengatasi kesulitan pembiayaan yang seringkali menjadi hambatan terbesar pelajar untuk menempuh pendidikan tinggi. Melalui dukungan pendanaan dari Monk’s Hill Ventures dan Qualgro ini, kami percaya Danacita dapat bergerak semakin cepat untuk membantu lebih banyak pelajar meraih cita-cita mereka”, ucap Ketty Lie, Co-Founder ErudiFi (Danacita)

“Indonesia memasuki era Industri 4.0, dan faktor pendidikan adalah salah satu kunci penting yang dibutuhkan untuk dapat memiliki daya saing. Tidak heran jika permintaan terhadap akses pendidikan tinggi yang berkualitas terus meroket dari tahun ke tahun. Namun karena masih kurangnya dukungan pembiayaan di sektor pendidikan, hampir dua pertiga pelajar Indonesia tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Tolak ukur kesuksesan misi kami terletak pada seberapa banyak kami dapat memperluas akses pendidikan bagi lebih banyak lagi pelajar di Indonesia untuk membantu membangun masa depan yang lebih baik,” ucap Alfonsus Wibowo, Direktur PT. Inclusive Finance Group (Danacita).

Saat ini, platform teknologi Danacita telah berhasil memberikan bantuan pendanaan bagi ribuan pelajar yang kurang mampu secara finansial, dan telah mencatatkan pertumbuhan hingga 3 kali lipat di tahun 2020. Dengan sistem pembayaran bulanan, Danacita membantu untuk memfasilitasi pembiayaan pendidikan bagi pelajar di Indonesia sehingga mereka bisa mencapai aspirasi mereka dan mengatasi permasalahan keterbatasan dana.

“Akses pendidikan tinggi yang terjangkau masih menjadi masalah besar di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, di mana biayanya hampir dua kali lipat dari rata-rata PDB per kapita. Sementara itu, dukungan pembiayaan di sektor pendidikan masih kurang dan sering terkendala dengan suku bunga tinggi yang ditetapkan oleh lembaga keuangan tradisional serta keterbatasan layanan dari banyak perusahaan pemberi pinjaman peer-to-peer (p2p). Danacita hadir untuk menyediakan solusi berbasis teknologi dan data yang memberikan kesempatan pendidikan kepada pelajar dengan mengadopsi pendekatan sebagai prinsip utama. Kami sangat senang dapat mendukung Danacita dan percaya bahwa mereka memiliki keyakinan dan keunggulan untuk memberikan akses pendidikan bagi jutaan orang.” ucap Peng T. Ong, Co-founder and Managing Partner of Monk’s Hill Ventures.

Danacita bertujuan untuk melakukan inovasi produk yang berkelanjutan serta memberikan solusi terpercaya dan terjangkau bagi pelajar dan institusi pendidikan di Indonesia. Saat ini retensi merupakan salah satu tantangan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dengan banyaknya pelajar yang mengalami putus sekolah hingga 10-15% setiap tahun. Pada umumnya, hal ini disebabkan oleh faktor kesulitan finansial yang dihadapi oleh pelajar dan keluarganya. Untuk mengatasi tantangan ini, Danacita meluncurkan layanan yang membantu mitra sekolah untuk melacak pengeluaran dan memberikan analisa secara real-time, untuk mendukung mitra sekolah dalam perekrutan dan upaya retensi.

“Pembiayaan pendidikan memiliki peluang bisnis besar di Asia Tenggara. Danacita menyediakan platform berbasis teknologi dan data untuk mempermudah akses pembiayaan bagi lebih banyak pelajar sekaligus memungkinkan universitas dan sekolah untuk mengelola dan memantau daftar pelajar secara lebih efektif. Danacita bertujuan untuk membangun hubungan terpercaya dengan universitas dan mitra institusi sebagaimana mereka berkembang di Indonesia. Tim Qualgro senang untuk bekerja sama dengan Danacita untuk memperluas jangkauan mereka,” ucap Heang Chhor, founder and Managing Partner of Qualgro.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…