Anies Saksikan Pasien Covid-19 Meregang Nyawa di RSUD Cengkareng, Netizen Merinding: Innalilahi, Sedih Pak...Ayoo Patuhi Prokes 3M!

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan virus Covid-19 adalah nyata dan bukanlah sebuah fiksi. Dan virus ini bisa merenggut nyawa siapapun juga, tak memandang usia baik muda maupun tua.

Hal ini diungkapnya setelah melihat langsung peristiwa pasien covid-19 yang akhirnya meregang nyawa di dalam kamar perawatan RSUD Cengkareng, Jakarta.

"Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya," ungkap Anies seperti dilansir redaksi Industry.co.id dari laman Facebook miliknya pada Senin pagi (25/1/2021).

Dalam unggahan tersebut Anies berkata:

Siang itu, menjelang pukul 14, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat.

Peristiwa itu dekat. Apalagi kain putih itu menutup wajah dan badan orang yang kita kenal. Momen yang tak berjarak.

Tidak lama kemudian, Kami menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam. Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan.

Dalam hitungan jam, menjelang maghrib, jasad itu telah tiba di pemakaman dan siap dimasukkan ke peristirahatan terakhirnya di liang kubur. 

"Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular COVID-19 dan berujung pada kematian," kata Anies.

Dijelaskannya, penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain. 

Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan.

Kurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan. Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga.

"Pakai masker itu tidak nyaman, tapi ingatlah, terkena COVID-19 itu jauh lebih tidak nyaman," Tegas Anies.

Berjarak, tak bersalaman dengan keluarga itu terasa aneh, tapi ingatlah terpisah untuk isolasi bahkan berpisah selamanya itu jauh amat tidak nyaman. Jadi jangan lelah, jangan lengah. 

"Sekali lagi, virus itu bukan fiksi. Ini semua adalah nyata. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua. #ABW," tutup Anies.

Hingga berita ini diturunkan, unggahan Anies tersebut telah menuai ribuan komentar duka dari warganet.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un...Saya kehilangan ibu mertua sekitar 3 Minggu yg lalu positif covid19... Saya dan istri Alhamdulillah selamat, saya baru pulang dr RS setelah 21 hr isolasi...Pak Anies bener, semua terasa aneh, tp isolasi di RS jauhhh lebih aneh, saudaraku ikuti protokol kesehatan, jgn sampai tertular... #salam sehat," papar Vikar Angga.

"Innalilahi Wa'inna Illaihi Roji'un. Kehilangan org tersayang itu menyakitkan .. Semoga kesadaran masyarakat makin kuat akan bahayanya virus ini.. ga lagi malas memakai masker dan mentaati prokes ..Semoga wabah ini segera berakhir , dan semoga Allah Subhanahu Wata'ala, senantiasa melindungi kita semua..Aamiin Allahumma Aamiin," ucap Silva Devi.

"Merinding saya pak melihatnya,semua itu bisa menimpa siapa pun," imbuh Didi Rosadi.

"Innalilahi Waa Inna Ilaihi Rojiun...trims pak Gub tercinta Anies Baswedan , telah mengingatkan utk virus covid19. Tetap istiqomah memutus mata rantai covid19, utk kehidupan seperti semula....Insha Allah.," ujar Nana Ko.

"Sedih pak...Tapi sampai kapan ini terus terjadi Krn sangat dilematis ditengah penanganan pandemi dr pusat yg tidak ada arah kebijakan yang jelas. Yg jadi korban rakyat kecil," sebut Majidah Firmansyah.

"Yaa allah pengingat dr untaian kata pak Gub @aniesbaswedan selalu menyayat hati. Ayoo teman2 muda patuhi prokes 3M virus ini tak kenal muda tua kaya miskin pejabat rakyat smua bisa kena. Smoga pandemi ini segera berlalu," ucap Noerhayati.

"Yg terserang usia muda yg meninggal usia tua dlm cluster keluarga.. karna yg muda lebih liar suka keluyuran pulang2 bawa penyakit yg terserang orang tuanya," kata Efriyeni Yeyen.

"Saya mengalaminy bulan lalu,, terpisah dengan suami 1bln rasany sesak di dada suami di rumah sakit,, anak2 ku di hotel isolasi... Rasanya g kuat hadapi semua.. Alhamdulillah skrg berkumpul kembali," Ade Suhaenah.

"Kalo penyampaiannya santun begini, insya Allah orang2 yg tadinya meragukan keamanan&kehalalan vaksin, berubah menjadi yakin. Pemimpin yg sukses adalah pemimpin yg berhasil meyakinkan rakyatnya untuk melakukan sesuatu hal yg tidak diyakini rakyatnya. Salut bapak!," tandas Nizla Suhala.

"Saya dengan istri terkena covid sekarang berada di isolasi milik pemerintah mohon doanya agar segera sembuh amin yra," ungkap Yayan Kumpay.