Tiga BUMN Rugi Besar dan 90% Terdampak Pandemi, Herman Khaeron ke Erick Thohir: Dirawat Agar Tak Sampai Pailit

Oleh : Candra Mata | Kamis, 21 Januari 2021 - 15:40 WIB

Herman Khaeron Demokrat
Herman Khaeron Demokrat

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar dapat merawat BUMN-BUMN yang terdampak pandemi Covid-19.

Pasalnya, ada 90 persen dari badan usaha plat merah saat ini mengalami dampak pandemi covid-19.

Meski diakui Herman, saat ini Menteri BUMN Erick Thohir  juga memiliki agenda penting dalam memimpin pemulihan ekonomi nasional melalui program vaksinasi nasional.

Namun demikian, Ia tetap berharap ada kejelasan bagi BUMN terdampak tersebut.

“Tetapi jauh lebih penting bagi kami terkait dengan Kementerian BUMN adalah bagaimana merawat terhadap BUMN yang 90 persen terdampak oleh Covid ini," kata Herman seperti dilansir redaksi Industry.co.id Kamis (21/1/2021).

"Karena belum selesai masalah Jiwasraya, sekarang ada ASABRI. Dan kalau mengukur tingkat kemampuan keuangan BUMN, PTPN yang merugi besar itu, sebenarnya sudah agak sulit merawatnya,” ujar Herman lagi.

Untuk itu, Ia meminta Erick Thohir untuk dapat memetakan perusahaan-perusahaan yang benar-benar terdampak Covid-19 dengan perusahaan yang memang sudah bermasalah sejak Covid-19 belum masuk ke Indonesia.

Ia mencontohkan bahwa perusahaan seperti PTPN dan BUMN Karya sebenarnya telah bermasalah sebelum ada pandemi.

“Bahkan saya ingin sekali mungkin nanti ada paparan mengenai perusahaan pelat merah yang betul-betul zona merah, ini plat merah yang zona hijau, kemudian zona yang tentu mereka sudah bisa on going," katanya.

"Jangan juga kemudian cara-cara financial re-engineering, kemudian menutupi terhadap sesuatu yang secara jangka panjang. Ini akan bermasalah,” tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan setidaknya ada tiga perseroan negara yang memiliki utang paling besar, diantaranya PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, BUMN Karya, serta Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

"Tantangan yang kami hadapi ini ada tiga BUMN salah satunya PTPN yang mempunya nilai utang cukup besar Rp40 triliun lebih," kata Erick dalam RDP bersama DPR kemarin.

Menurutnya utang BUMN tersebut tak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Di mana, ada 90% perusahaan negara yang kinerjanya terdampak.

"Restrukturisasi utang akan menjadi fokus Kementerian BUMN kedepan," tandasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…