Kenali Kebiasaan Ngemil Selama Pandemi, Mondelēz Indonesia Luncurkan Survei 'The State of Snacking 2020'

Oleh : Hariyanto | Selasa, 12 Januari 2021 - 17:56 WIB

Survei 'The State of Snacking 2020'
Survei 'The State of Snacking 2020'

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Produsen makanan dan minuman, Mondelēz International kembali meluncurkan survei tahunan bertajuk The State of Snacking 2020 guna menganalisa kebiasaan, wawasan dan tren ngemil pada konsumen di Indonesia dan 11 negara lainnya. 

"Survei ini bertujuan untuk mempelajari kebiasaan konsumen dan menemukan berbagai pemahaman baru tentang peran camilan bagi masyarakat baik fungsional maupun emosional, khususnya dalam keseharian masyarakat Indonesia yang sangat lekat dengan camilan," kata Prashant Peres, President Director Mondelēz Indonesia, Selasa (12/1/2021).

Dari survei ini ditemukan bahwa pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia akan konsumsi dan pembelian camilan. Lebih tinggi dari rata-rata global, ternyata 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya. 

Masyarakat Indonesia sendiri rata-rata mengkonsumsi 3x makanan ringan per hari, yang melebihi jumlah rata-rata global. Tak hanya itu, ngemil juga dianggap menjadi hal yang sangat penting selama pandemi (64%).

Menanggapi temuan tersebut, Peneliti dan Pengamat Sosial Devie Rahmawati menjelaskan, dalam konteks masyarakat Indonesia, kebiasaan ngemil sudah menjadi bagian dari tradisi sejak dulu. Maka dari itu, tidaklah heran jika camilan banyak dipilih masyarakat di berbagai kesempatan, termasuk dalam hal mengisi waktu luang dan menghilangkan kebosanan. 

”Kebutuhan masyarakat Indonesia akan makanan (camilan) tidak hanya menjadi pemenuh kebutuhan biologis, tetapi juga menjadi kekuatan sosiologis membangun konektivitas sosial, serta membantu mengendalikan suasana hati di kehidupan sehari-hari, bahkan meredakan tingkat stress yang timbul akibat suasana yang tidak menentu, seperti pandemi,” jelas Devie.

Pandemi juga merubah jadwal ngemil menjadi lebih spontan dan bervariatif. Terungkap bahwa saat ini setiap individu berusaha mencari kenyamanan saat menikmati camilan sehingga pemilihan waktu ngemil menjadi lebih spontan dan bervariatif. 

60% menyatakan bahwa jadwal ngemil mereka menjadi lebih tidak terencana dan berbeda setiap harinya. Data tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi makanan ringan untuk mencari kenyamanan di tahun ini (71%), dibandingkan dengan data pada tahun lalu (64%). 

Survei ini juga berhasil menunjukan bahwa camilan menjadi sumber kebahagiaan. Sebanyak 84% responden menyatakan bahwa camilan merupakan salah satu sumber kebahagiaan mereka. Tak hanya itu, 81% merasa camilan bisa memberikan semangat tersendiri sepanjang hari. 

Mengenai manfaatnya bagi keluarga, 94% orang tua mengandalkan camilan untuk menghibur anak-anaknya selama pandemi. Bahkan, 77% orang tua telah menjadikan kebiasaan ngemil sebagai tradisi baru bagi keluarga.

Temuan lainya adalah masyarakat menjadi lebih bijak dalam ngemil. Tahun ini masyarakat merasa lebih sadar dan fokus pada camilan yang mereka makan, terutama saat mereka menikmatinya dalam kesendirian di rumah (67% menyatakan lebih sering menikmati camilan sendirian, dibandingkan sebelumnya). 

Sebanyak 66% responden merasa lebih fokus dengan camilan yang mereka konsumsi dan merasa lebih sadar untuk mencari camilan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya (75%). Bahkan, mereka bisa menghabiskan waktu lebih hanya untuk memahami camilan tersebut (bagaimana aromanya, teksturnya dan rasanya) (75%). 

Kebiasaan ngemil akan mengalami perubahan bahkan setelah pandemi berakhir. 8 dari 10 orang percaya bahwa cara menikmati camilan akan berubah selamanya, bahkan setelah pandemi berakhir. 69% responden percaya bahwa ngemil akan menjadi bagian dari kebiasaan baru (new normal). 

Bahkan, 3 dari 4 orang indonesia memperkirakan tren ini akan terus berlanjut dan berencana untuk lebih memilih makan camilan sepanjang hari, dibandingkan makanan berat.

Pergeseran pembelian camilan dari offline menuju online. 
Survei kali ini juga mengungkap bahwa jumlah transaksi camilan secara online meningkat 33%, dibandingkan sebelum pandemi. 75% merasa lebih aman dan nyaman dengan membeli camilan secara online. Dalam hal menemukan jenis camilan baru, media sosial menempati pilihan teratas dengan dipilih oleh 54% responden.

“Melalui survei State of Snacking ini, Mondelēz Indonesia semakin memahami kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia di masa new normal ini, sehingga dapat menghadirkan camilan yang tepat, di waktu yang tepat dan membuatnya dengan cara yang tepat pula, dimana hal ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk Empower People to Snack Right.” tutup Prashant.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.