Catat! Ini Dua Program Kerja Prioritas PIKKI di Tahun 2021
Oleh : Ridwan | Rabu, 23 Desember 2020 - 19:35 WIB

Ketua Umum PIKKI Eki Komaruddin bersama pengurus lain tengah meninjau pabrik komponen kapal
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI) pada 2021 mendatang setidaknya akan melakukan 2 program kerja prioritas, yakni menjalin kerja sama sehingga dapat mengantongi maker list products dari Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional (National Ship Design and Engineering Center (NaSDEC), Terafulk Megantara Design atau pihak lain yang berkecimpung dalam bidang desain dan rekayasa kapal.
"Kedua, PIKKI agar dilibatkan dalam control self assessment (CSA) pada setiap pembangunan kapal baru. Sehingga penyerapan komponen lokal lebih optimal lagi ketimbang memasukkan harga komponen impor," kata Ketua Umum PIKKI, Eki Komaruddin, di Jakarta, Rabu (23/12).
Dijelaskan Eki, dengan menggandeng NaSDEC dan Terafulk, industri atau galangan kapal dapat lebih maksimal lagi memakai produk lokal yang diwakili oleh PIKKI.
"Kami mengakui, memang masih ada kesulitan ketika memasukkan harga ke sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), karena referensi harga komponen PIKKI belum masuk di LPSE tersebut. Makanya perlu maker list product yang dikeluarkan oleh NaSDEC dan Terafulk," ujarnya
Sementara itu, Koordinator PIKKI daerah Batam, Iqbal menambahkan, PIKKI ke depan harus rutin silaturahmi ke stakeholders perkapalan, seperti TNI Angkatan Laut, Bea dan Cukai, KKP, Korpolairud, Pertamina, Kemenhub dan lain sebagainya. Karena mereka adalah shipowner sekaligus pemesan kapal.
"Untuk membangun kapal baru, biasanya shipowner mendatangi desainer kapal, dimana hasil kerja sama keduanya akan terbentuk maker list product. Di awal perencanaan inilah PIKKI seharusnya sudah mulai masuk dan mengunci komponen apa saja nantinya yang bisa dipasok," urainya
"Jika Kemenhub berkehendak maker list product dari anggota PIKKI, maka berbagai macam komponen yang ada di kapal tersebut dipasok oleh PIKKI," tambah Iqbal.
Dilibatkan Belanja Komponen
Terkait CSA, Eki menjelaskan, pihaknya dapat dilibatkan dalam proses pengawasan penggunaan TKDN, termasuk pagu untuk belanja komponen di setiap ada pengerjaan kapal baru. Karena di wilayah ini tidak pernah ada audit oleh tim user dan galangan. Sehingga ada area abu-abu (grey area) yang bisa menimbulkan tidak perlu melakukan pembelian dari lokal industri.
"Saya tidak menyalahkan teman-teman Iperindo tapi pagu untuk pembangunan kapal baru jangan selalu menggunakan harga impor. Karena ketika mau di eksekusi tidak akan ketemu. Harga impornya sudah lebih murah ketimbang harga lokal. Bagaimana mau pakai produk lokal kalau begini," tandasnya.
Menurutnya, PIKKI juga ingin dilibatkan dalam setiap pembangunan kapal baru, sehingga bisa memasukkan harga komponen lokal.
"Bukan hanya harga impor saja. Sebab PIKKI lebih mau mendorong kepada Iperindo bersama-sama untuk maju," jelas Eki
Sedangkan Sekum PIKKI, Baharuddin Abubakar, mengajak Iperindo dan PIKKI perlu berpartnership dan keduanya seiring sejalan agar industri kapal lebih maju lagi sesuai dengan harapan pemerintah.
Sementara Koordinator PIKKI daerah Bogor, H Suwarno, menyatakan sepakat dengan Iqbal bahwa PIKKI ke depan perlu melakukan pendekatan mulai dari hulu, yaitu para shipowner, desainer dan konsultan kapal.
"Kalau shipowner, desainer dan konsultan kapalnya sudah kita dekati maka galangan juga tidak akan ragu lagi memakai produk PIKKI. Tidak seperti saat ini mayoritas masih ragu," katanya.
Direktur PT Laksana Tekhnik Makmur, ini juga menyoroti soal mahalnya bahan baku di pasar lokal. Jika di stok dalam jumlah besar, skala keekonomiannya belum masuk, karena ordernya juga belum maksimal.
"Belum banyaknya stok bahan baku yang kita beli itu menunjukkan pembuatan komponen kapal kita belum banyak dipakai oleh galangan. Apalagi kalau dibandingkan produk China dengan harga murahnya," ujarnya, sekaligus pemilik perusahaan, yang fokus membuat komponen interior kapal.
Secara nasional, saat ini anggota PIKKI telah berkontribusi sekitar 35% untuk produk deck machinery, 40% kelompok interior dan 35% panel serta kelistrikkan.
Baca Juga
Anak & Cucu Perusahaan Pelindo I -IV Kolaborasi Tingkatkan Produktifitas…
Hybrid Integration Utilities (HIU) Akan Tingkatkan Performa Kerja…
RPP Sektor Transportasi Laut Berpotensi Mematikan Sektor Usaha Angkutan…
Rancangan Peraturan Pelayaran Berpotensi Menimbulkan Persaingan Tidak…
Luar Biasa! Jepang Guyur Dana Hibah Capai Rp 704 Miliar Bangun SKPT…
Industri Hari Ini

Minggu, 28 Februari 2021 - 20:27 WIB
Menteri BUMN Sebut Pemerintah Bakal Bangun Proyek-proyek Nasional Tanpa Utang! Publik: Mantap Pak Erick, Bismillah...
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa ada 3 prioritas utama pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional saat ini. "Kembali saya sampaikan 3 prioritas…

Minggu, 28 Februari 2021 - 20:26 WIB
SUCOFINDO Edukasi Rumah Sakit Terkait Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan melalui Webinar
Jakarta, 24/2 – PT SUCOFINDO (Persero) mengadakan webinar dengan tema “Kalibrasi untuk Menjamin Keakurasian dan Kualitas Peralatan Medis”.

Minggu, 28 Februari 2021 - 19:57 WIB
Dahsyat! Miliki Infrastruktur Industri 4.0 Terlengkap, Kawasan Industri Jababeka Jadi Incaran Investor Perusahaan IOT
Kawasan Industri Jababeka sudah mampu mendukung industry 4.0 dan “menampung” para investor yang ingin membangun perusahaan berbasis IOT. Hal itu karena kawasan industri lain tidak ada yang…

Minggu, 28 Februari 2021 - 19:19 WIB
Gus AMI: NU dan Kyai adalah Sabuk Pengaman Bangsa di Tengah Pandemi
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) melalui pesantrennya, adalah sabuk pengaman bangsa. Karena itu…

Minggu, 28 Februari 2021 - 19:05 WIB
[BREAKING] Prof Dr Emil Salim Berduka, Sri Mulyani: Innalillahi, Alamarhumah Adalah Istri dari Guru Saya
Menteri Keuangan Sri Mulyani datang bertakziah ke rumah duka, alamarhumah Ibu Roosminnie Salim m istri dari Prof Dr Emil Salim yang meninggal pada Hari Sabtu Tanggal 27 Februari 2021. "Innalilahiwainnailahi…
Komentar Berita