Jadi Pilot Project, Pemkot Tegal Ajak Seluruh Daerah Perbaiki Tata Kelola Sampah dari Hulu Hingga Hilir

Oleh : Ridwan | Selasa, 01 Desember 2020 - 21:55 WIB

Webinar edukasi tentang solusi masalah sampah plastik
Webinar edukasi tentang solusi masalah sampah plastik

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pada tahun 2019 silam, Indonesia mendapat perhatian dari seluruh dunia karena TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang di Kota Bekasi, Jawa Barat dianggap sebagai TPA terbesar di dunia yang kemudian dikonfirmasi oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. 

Hal ini dikarenakan oleh pengelolaan sampah di banyak daerah di Indonesia (tidak hanya di TPA Bantar Gebang) masih berorientasi pada tempat pembuangan akhir, sehingga sampah menjadi menumpuk. 

Sebagian besar TPA di Indonesia juga masih mengandalkan sistem open dumping, yaitu membuang sampah sembarangan di area mana pun yang tersedia, sehingga hal ini memberikan dampak dari mulai kualitas udara yang buruk, air bersih, hingga penyakit untuk warga yang tinggal di sekitarnya.

Berkaitan dengan isu TPA, program keberlanjutan “Yok Yok Ayok! Daur Ulang” kembali melaksanakan rangkaian webinar edukasi-nya tentang solusi masalah sampah plastik 

Mengusung topik “Apakah tempat pembuangan akhir tanpa sampah plastik di Indonesia dapat dicapai dengan adanya larangan plastik sekali pakai? Pentingnya Peran Pemerintah Daerah”, webinar ini melibatkan beberapa narasumber termasuk Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi.

Setiap hari warga Kota Tegal memproduksi 250 ton sampah dan 30 persen di antaranya adalah sampah plastik, namun yang mampu dikirim ke industri daur ulang baru 10 persen, sisanya berakhir di TPA. 

"Terdapat juga sebesar 214 ton total timbunan sampah TPAS, serta 16 ton volume sampah anorganik di kota Tegal. Dari jumlah tersebut, yang saat ini mampu dikirim ke industri daur ulang baru 10% dan sisanya akan berakhir di TPA," ujar Muhammad Jumadi dalam webinar di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Pemkot Tegal berkomitmen terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan hidup yang merupakan permasalahan kompleks bagi hampir seluruh daerah, dapat diwujudkan Kota Tegal dengan menjalankan pasal 12 Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Mulai dari pengelolaan sampah di 21 TPS dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), pemanfaatan sampah kantong keresek untuk bahan baku sepatu dan kerajinan lainnya. 

"Bahkan, jalan di Kompleks Balai Kota Tegal dibuat dari aspal yang dicampur dengan limbah plastik," ujarnya.

Menurut Wakil Wali Kota Tegal, penyelesaian masalah sampah plastik harus diselesaikan dari hulu ke hilir dan secara menyeluruh, tidak bisa hanya dari satu sisi saja, seperti pelarangan saja. 

"Diperlukan sistem yang terintegrasi antar berbagai pihak dan sirkular agar permasalahan sampah terutama sampah plastik di Kota Tegal dapat diselesaikan di tingkat rumah tangga dan di TPS 3 R. Sehingga hanya sampah-sampah residu yang tidak bisa diolah saja yang akan dibuang ke TPA, bukan pelarangan penggunaan plastiknya," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Nasional Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Prispolly Lengkong mengungkapkan bahwa profesi pemulung mengandalkan pemilahan sampah, dan sebagian jenis sampah memiliki nilai ekonomi, termasuk plastik dan PS Foam. 

"IPI sendiri juga sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah di TPA Bantar Gebang dengan memilah dan mengolahnya yang melibatkan lebih dari 6000 pemulung," katanya.

"Saat ini memang TPA menjadi metode pembuangan sampah di banyak daerah di Indonesia, dan cepat atau lambat sampah akan semakin menumpuk, sehingga sebagai pemulung, kami membutuhkan dukungan dari pemerintah, perusahaan dan masyarakat untuk dapat mengatasi masalah untuk mengurangi sampah TPA," tambahnya. 

Pemulung memiliki peranan penting ketika berbicara tentang tata kelola sampah sebagai orang yang mengerti cara memilah sampah dan nilai ekonominya.

Dalam webinar yang sama, Wahyudi Sulistya, Direktur Kemasan Group menyampaikan, kebijakan Pelarangan Penggunaan Plastik Single-Use belum tentu mempengaruhi pengurangan sampah plastik di TPA. 

"Pencegahan sampah plastik agar tidak sampai di TPA harus dilakukan secara menyeluruh. Per hari ini, sampah jenis apa pun tanpa pemilahan selain kaca dan gelas sudah dapat didaur ulang melalui mesin predator yang hasil akhirnya dapat menjadi briket untuk alternatif pembakaran energi sekelas batu bara," kata Wahyudi.

Menurut Wahyudi, terlebih lagi, belum ada pengganti plastik dari segi emisi karbon, fungsi, durabilitas, dan harga. Tas bungkusan pengganti yang saat ini menjadi opsi dan banyak digunakan untuk bungkusan, seperti spunbound ataupun paper bag pun juga memiliki lapisan plastik Polypropylene atau PP, yang membuat tas tersebut menjadi water-proof.

Berkaitan dengan solusi riil berkaitan dengan pengelolaan sampah, disebutkan oleh Wakil Wali Kota Tegal, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal telah bekerja dengan beberapa pemangku kepentingan untuk menjalankan projek tata kelola sampah untuk mewujudkan total solution permasalahan sampah di Kota Tegal, salah satunya dengan ADUPI, INAPLAS, PT. Trinseo Materials Indonesia, dan Kemasan Group.

"Pemerintah Daerah memegang peranan penting dalam mengharmonisasikan sinergi antara swasta, pemerintah, komunitas dan masyarakat dalam penanganan tata kelola sampah dengan menjalankan UU yang telah diatur. Dengan berhasilnya pilot projek Kota Tegal yang telah berhasil mengelola 10 ton sampah per hari dan dijadikan briket untuk subtitusi batu bara yang digunakan industri, kami berharap pemerintah daerah lainnya dapat melihat permasalahan sampah di daerahnya masing-masing lebih jauh dan holistik lagi, sehingga, penyelesaian masalah sampah diselesaikan secara keseluruhan melalui tata kelola sampahnya, tidak hanya melakukan pelarangan," ujar Wakil Walikota.

Kota Tegal telah menjalankan projek pilot selama kurang lebih 3 bulan, dan akan segera melakukan evaluasi hasil tata kelola sampahnya. Permasalahan lingkungan adalah isu yang penting dan perlu ditaruh perhatian besar, karena akan berdampak pada banyak aspek kehidupan masyarakat jika diterbengkalaikan. 

Karenanya, Muhammad Jumadi selaku Wakil Walikota Tegal, mendukung penuh solusi permasalahan lingkungan dan sampah plastik dengan menegakkan tata kelola sampah yang menyeluruh, sehingga sampah kedepannya tidak akan menumpuk lagi di TPA manapun.

Diskusi ini merupakan seri ke dua dari total 12 rangkaian webinar edukasi yang akan dilakukan oleh YYADU!. Program YYADU! sendiri telah mendapatkan berbagai macam dukungan baik dari organisasi, pemerintah maupun swasta. 

Saat ini, YYADU! bekerja sama dengan beberapa pihak termasuk dengan Kemasan Group dalam pilot projek waste management end-to-end di Kota Tegal yang akan dievaluasi dalam waktu dekat. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…

Bank Danamon

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:19 WIB

Danamon Umumkan Jadwal Operasional dan Layanan Pendukung bagi Nasabah Menyambut Libur Panjang Idulfitri 1445 Hijriah

Menjelang periode libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) mengumumkan jadwal operasional sejumlah kantor cabang dan layanan pendukung bagi kebutuhan…

Pelatihan pengolahan sampah ke Pesantren

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:14 WIB

Kolaborasi CCEP Indonesia dengan Lima Belas Pesantren di Indonesia

Dalam rangka memperkuat komitmen sosial dan lingkungan di bulan Ramadan, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menggelar serangkaian kegiatan bersama lima belas pesantren…

Menteri PUPR Basuki Resmikan Rusun Panti Asuhan Muhammadiyah di Pamekasan, Madura

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:00 WIB

Menteri PUPR Basuki Resmikan Rusun Panti Asuhan Muhammadiyah di Pamekasan, Madura

Memanfaatkan libur Jumat Agung 2024, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Rumah Susun (Rusun) Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan yang berlokasi di…

Penyerahan donasi 500 liter Cairan Antiseptic Secret Clean untuk korban banjir Semarang.

Jumat, 29 Maret 2024 - 13:58 WIB

PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) Salurkan Donasi 500 Liter Cairan Antiseptic Secret Clean Untuk Korban Banjir Semarang

PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) menyalurkan donasi untuk membantu korban banjir di Semarang berupa 500 liter Secret Clean Antiseptic.