Publik Gempar! Brasil Tolak Beli Vaksin Sinovac, Begini Respons China!

Oleh : Kormen Barus | Sabtu, 24 Oktober 2020 - 11:25 WIB

Vaksin MR (foto Dok Industry.co.d)
Vaksin MR (foto Dok Industry.co.d)

INDUSTRY.co.id, Jakarta, Presiden Brazil Jair Bolsonaro merespons desakan dari pendukungnya di media sosial untuk tak membeli vaksin Sinovac, Bolsonaro berkata. "Kita tak akan membeli vaksin China". Bolsonaro menegaskan bahwa vaksin tersebut belum selesai uji klinis.

Pernyataan Bolsonaro yang mengatakan tak akan membeli vaksin Covid-19 China membuat publik gempar. Pria berusia 65 tahun dari Partai Liberal Sosial Brazil itu mengatakannya pada hari Rabu (21/10/2020) waktu setempat, seperti yang dikutip industry.co.id dari CNBC Indonesia.

Lebih lanjut ia juga berkata bahwa masyarakat Brazil bukanlah binatang percobaan. Pernyataan tersebut ia lontarkan sehari setelah Menteri Kesehatannya Eduardo Pazuello mengatakan Brazil akan membeli 46 juta dosis vaksin Sinovac untuk program imunisasi Covid-19.

Sebelumnya di akhir September lalu beredar kabar bahwa pemerintah Brazil telah menandatangani kontrak senilai US$ 90 juta (Rp 1,3 triliun) untuk menerima sejumlah dosis vaksin potensial dari perusahaan biotek asal China Sinovac.

Sinovac merupakan salah satu pengembang vaksin asal China yang termasuk menjadi pionir. Pengalamannya yang pernah mengembangkan vaksin untuk SARS meski gagal telah menuntunnya menjadi salah satu pengembang yang leading.

Kandidat vaksin buatan Sinovac menggunakan virus SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19) yang 'dimatikan' untuk selanjutnya diinjeksikan ke orang-orang melalui imunisasi. Pelaksanaan uji klinis tahap III kandidat vaksin ini tersebar di tiga negara yaitu di Turki, Brazil dan Indonesia.

Di Brazil, sponsor uji klinis tahap akhirnya adalah Butantan Institute yang merupakan lembaga riset domestiknya. Ketua investigator uji klinis di Brazil bernama Ricardo Palacios, MD, PhD. Uji coba vaksin dilakukan terhadap 8.870 peserta uji sejak 21 Juli 2020 dan diperkirakan berakhir pada Oktober tahun depan.

Rencananya ke depan vaksin tersebut akan diproduksi oleh Butantan dan masih perlu mendapat persetujuan dari otoritas dan regulator kesehatan setempat. Berdasarkan data kompilasi John Hopkins University CSSE, Brazil saat ini menjadi negara ketiga dengan kasus Covid-19 terbanyak setelah AS dan India.

Sebanyak 5,3 juta masyarakat Brazil dilaporkan telah terjangkit Covid-19 dan 155 ribu di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Ini menjadikan jumlah kematian akibat Covid-19 di Brazil menjadi terbanyak kedua di dunia setelah Paman Sam.

Bagaimana Reaksi China ?

Ketika ditanya soal pernyataan Bolsonaro, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam sebuah acara paparan media mengatakan bahwa penelitian vaksin Covid-19 China termasuk yang paling terdepan. Ia menambahkan saat ini ada empat kandidat vaksin China yang sudah masuk fase terakhir uji klinis tahap III.

Mengacu pada data kompilasi WHO, empat kandidat vaksin China tersebut adalah buatan dari tiga pengembang yaitu Sinovac, Sinopharm sebagai perusahaan pelat merah China dan CanSino Biological Inc.

"Riset dan pengembangan vaksin Covid-19 China memang mendapat sambutan hangat dari berbagai negara," kata Zhao seraya menambahkan bahwa China juga merupakan bagian dari COVAX, aliansi WHO yang berperan untuk mendistribusikan vaksin ke seluruh dunia secara adil.

Keputusan Bolsonaro dinilai sebagai peredam dorongan China untuk menggunakan vaksinnya sebagai alat diplomatik untuk meningkatkan citra globalnya dengan memasok vaksin virus corona ke negara-negara berkembang khususnya.

Namun, Zhao mengatakan bahwa China berkomitmen mendedikasikan vaksin buatannya bagi kepentingan publik global, sebagaimana dilaporkan CNBC TV18 selaku bagian dari jaringan CNBC global.

"China akan berkontribusi pada aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara berkembang. China dan Brasil telah melihat kerja sama yang baik dalam pengendalian Covid-19. Kami percaya bahwa kerja sama seperti itu akan berkontribusi pada kemenangan akhir dan mutlak kami atas virus tersebut. di China, Brazil, dan di seluruh dunia," pungkasnya. CNBC Indonesia

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Panasonic memperagakan cara penggunaan Lampu Solar Panel yang menggunakan tenaga cahaya Matahari di Cianjur

Jumat, 26 April 2024 - 12:39 WIB

Panasonic Serahkan Lampu Surya Panel ke Terdampak Gempa Cianjur

PT Panasonic Gobel Indonesia memberikan bantuan Lampu Surya Panel atau lampu berbahan bakar sinar matahari ke masyarakat terdampak gempa di Desa Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Kemenperin: Indonesia Raih 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…