Kemenperin Dorong Industri Baja Perkuat Inovasi Dongkrak Daya Saing di Tengah Pandemi
Oleh : Ridwan | Minggu, 04 Oktober 2020 - 20:50 WIB

Industri Besi dan Baja (Ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memperkuat industri baja nasional dengan mewujudkan negara mandiri dari impor komoditas tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan kebijakan strategis untuk membangkitkan industri baja nasional sehingga permintaannya tetap tumbuh dan semua ekosistem berkaitan ikut bergerak seiring pembangunan infrastruktur yang meningkat.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengungkapkan, hampir seluruh negara di dunia saat ini mengalami pelemahan permintaan terhadap produk baja karena dampak pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah berupaya mencari peluang agar permintaan di sektor industri baja bisa meningkat.
"Kita lihat di Amerika, ada upaya dari industri bajanya menyurati parlemennya untuk mengeluarkan semacam infrastructure bill yang tujuannya untuk mendorong industri baja agar bergerak. Karena pada saat pandemi, hampir seluruh industri baja ini mengalami slow down dan kemudian banyak dijumpai tenaga kerja yang mungkin dijaga, agar tidak terjadi PHK. Ini satu upaya yang besar, jadi disrupsi dari supply chain secara global," paparnya di Jakarta, Minggu (4/10/2020).
Dirjen ILMATE menuturkan, pihaknya telah memacu industri baja di tanah air untuk melakukan inovasi agar roda bisnisnya tetap berputar.
"Inovasi jadi bagian kunci keberlangsungan baja kita. Kedua, pemerintah, baik pusat, daerah, BUMN harus mengalokasikan minimal proyek-proyek infrastruktur yang menjadi bagian penting penyerapan baja nasional. Itu harus diprioritaskan," tegasnya.
Lebih lanjut, jurus yang perlu dikeluarkan adalah penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) produk baja dan pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Taufiek menilai, secara teknis, SNI merupakan instrumen yang cukup baik untuk membendung impor khususnya produk hilir.
"Kalau bahan baku saya kira itu kan hanya di pabrik. Kalau konsepnya SNI itu kan beredar di pasar. Itulah yang menjadi fokus. Industri yang paling hilir yang menjadi perhatian kita harus SNI. Untuk TKDN juga sudah kita upayakan sehingga produksi itu punva TKDN di atas 40%. Otomotis pemerintah, BUMN, harus membeli produk-produk yang dihasilkan dari dalam negeri. Itu yang menjadi konsentrasi kita," ujarnya.
Taufiek menambahkan, negara-negara yang berkonsentrasi di sektor industri baja menggunakan skema stimulus untuk menggairahkan sektor industri bajanya.
"Dengan skema stimulus, diharapkan adanya pertumbuhan permintaan baja. Sikap serupa juga dilakukan Tiongkok. Negara tersebut mengeluarkan bounce sampai sekitar USD 326 miliar," imbuhnya.
Apabila dilihat dari peta dunia, 52 persen pengguna baja itu di sektor konstruksi dan bangunan. Kemudian, 16 persen di equipment/machining, 12 persen di sektor otomotif, 10 persen di household, dan 3 persen di sektor lainnya seperti alat elektronik.
"Ini adalah gambaran besar mengapa infrastruktur menjadi penting untuk didorong dana pemerintah," kata Taufiek.
Industri baja diprioritaskan karena dinilai sebagai mother of industry, yang produksinya digunakan sebagai bahan baku untuk sektor lainnya. Sehingga, Taufiek menyampaikan, konsep pengembangan industri yang perlu dibangun haruslah fokus pada peningkatan utilisasi industri, minimal tidak jatuh.
"Jadi kita tumbuhkan sektor industri baja ini karena demand yang selalu ada, sehingga ekonomi tetap bergerak," ujarnya.
Baca Juga
Banjir Baja Impor dari Cina! Industri Baja Nasional Bisa Bangkrut,…
Mengerikan! 100 Ribu Karyawan Industri Baja Terancam PHK, Achmad…
Sektor Alat Berat Bergerak INTA Pasarkan Alat Berat LiuGong
Alasan Pilih Lokasi di KIK, Bos Auri Steel: Kita Confidence Level…
Sesalkan Aksi Pembakaran Pabrik Smelter Nikel PT VDNI, Menperin Agus…
Industri Hari Ini

Kamis, 28 Januari 2021 - 09:16 WIB
CocaCola Amatil Indonesia Salurkan Ribuan Liter Air Siap Minum
Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) melalui pabriknya di Sumedang menyerahkan bantuan kepada korban terdampak banjir dan longsor di Desa Cihanjuang. Penyerahan donasi di empat titik…

Kamis, 28 Januari 2021 - 09:10 WIB
RUPSLB HOKI Menyetujui Stock Split Jangkau Investor Ritel
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (“HOKI”), emiten produsen be ras berkualitas merek “Topi Koki” dan “HOKI”, telah mendapatkan restu dari para pemegang saham untuk melakukan perubahan/…

Kamis, 28 Januari 2021 - 08:54 WIB
Mengerikan! Kerugian Korupsi Asabri Capai Rp 22 Triliun Melebihi Jiwasraya
JAKARTA. Belum selesai kasus Jiwasraya, kini negara kembali dirugikan akibat dugaan korupsi di Asabri. Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut, kerugian negara akibat kasus Asabri mencapai Rp 22…

Kamis, 28 Januari 2021 - 08:48 WIB
Kementan Kawal Pengendalian Hama Tikus di Ciamis
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan respon cepat terhadap serangan hama tikus yang menyerang puluhan hektar pertanaman padi di Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis,…

Kamis, 28 Januari 2021 - 08:29 WIB
Catat! Kemenag Pastikan Wakaf Uang Hanya Diinvestasikan ke Produk Keuangan Syariah
Presiden Joko Widodo telah meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) pada Senin, 21 Januari 2021. GNWU ini kemudian mendapat respon beragam dari masyarakat, terutama terkait penggunaan…
Komentar Berita