Ferry Juliantono Pimpin Dekopin Jakarta, Wagub Ahmad Riza Patria: Koperasi DKI Harus Jadi Terdepan di Indonesia

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berkomitmen akan menjadikan Koperasi dan UKM sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat Jakarta. Dia berjanji, Pemda DKI Jakarta akan bekerjasama dengan Gerakan koperasi menjadikan koperasi Jakarta sebagai yang terdepan dan contoh pengembangan Koperasi modern di Indonesia. 

Hal itu disampaikan Ahmad Riza Patria dalam sambutan pada acara pembukaan Musyawarah Wilayah Dekopin DKI Jakarta, di Gedung Dekopinwil, Jakarta, Sabtu (5/9/2020). Dalam Muswil itu, para pemilik suara memilih dan menetapkan Ferry Juliantono sebagai ketua untuk periode 2020 – 2025. Ketua Umum Induk Koperasi Pasar (Inkoppas) itu dipilih secara aklamasi oleh pemilik suara yang terdiri dari pusat-pusat Koperasi dan Dekopinda se-DKI Jakarta. 

“Koperasi memang mengalami penurunan akibat wabah Covid-19, tetapi dibandingkan badan usaha lain, Koperasi terbukti tetap eksis. Tepatlah para Bapak Bangsa menempatkan Koperasi dalam Konstitusi sebagai sokoguru ekonomi negara. Mari kita mulai dari Jakarta. Pemda DKI bersama gerakan koperasi akan menjadikan Jakarta sebagai contoh,” ujar Ahmad Riza Patria di hadapan peserta Muswil dan disaksikan secara langsung oleh pengurus Dekopinwil seluruh Indonesia melalui aplikasi zoom meeting.

Selain Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, hadir juga dalam acara Muswil tersebut pejabat yang mewakili Pangdam Jaya dan Polda Metro Jaya. Dari jajaran Pimpinan Paripurna Dekopin, hadir wakil ketua umum Dekopin Agung Sudjatmoko dan Mohamad Sukri. Muswil Dekopinwil Propvinsi DKI Jakarta merupakan Muswil pertama yang akan diikuti Muswil di 33 propinsi lainnya, sesuai hasil rapat Pimpinan Paripurna Dekopin.

Ahmad Riza Patria menyatakan koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil, menengah sudah terbukti dan teruji menjadi tulang punggung ekonomi rakyat di berbagai pelosok Tanah Air. Karena itu, lanjut Ahmad Riza Patria, Pemda DKI bersama Dekopinwil dan Dekopinda se-DKI Jakarta akan bekerja aktif memajukan Koperasi-koperasi di wilayah DKI Jakarta.

“Kami usahakan agar program Pemerintah kepada Koperasi nyata dan terarah, mulai dari pelatihan, permodalan, hingga akses pasar. Kami juga akan mendorong agar berbagai program bantuan Pemerintah memakai atau setidaknya melibatkan Koperasi,” janji Ahmad Riza Patria.

Membangun ekonomi sebuah negara, kata Ahmad Riza Patria, hanya punya satu cara, yaitu membangun ekonomi rakyat banyak. Di era Orde Baru, ekonomi kita dikuasai dan dikendalikan oleh para konglomerat. Buktinya, saat krisis dating tahun 1998, ekonomi negara bangkrut.

“Saya berharap pembangunan ekonomi di Indonesia sudah saatnya mengandalkan Koperasi. Mari kita membangun konglomerasi Koperasi. Bukan korporasi. Koperasi-koperasilah yang mewadahi dan mempromosikan usaha-usaha pelaku mikro, kecil dan menengah,” Ahmad Riza Patria menegaskan. “Kita akan memulainya dari Jakarta. Kita ajak semakin banyak orang berkoperasi. Kita perkuat kelembagaan, modal, dan membuka akses pemasaran produk-produk anggota koperasi,” tambahnya.

Minta Komitmen Pemda DKI

Sebelumnya, Ferry Juliantono mengingatkan Pemerintah agar memakai Koperasi sebagai mitra untuk memberdayakan dan memajukan ekonomi rakyat banyak. Menurut Ferry, gerakan koperasi banyak membantu Pemerintah berperan mengatasi persoalan ekonomi bagi masyarakat Jakarta di masa krisis akibat pandemi Covid-19.

“Pusat-pusat Koperasi banyak membantu distribusi berbagai kebutuhan pedagang di pasar-pasar tradisional dan membantu distribusi bantuan dari program Pemerintah. Koperasi-koperasi pasar di DKI juga berperan aktif dan nyata agar para pedagang pasar disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga nyaris tidak terdengar lagi pasar tradisional menjadi klister penyebaran Covid-19,” ujar Ferry dalam sambutannya.

Sependapat dengan Wagub Ahmad Riza Patria, Ferry menyampaikan alasan bahwa koperasi-koperasi di Indonesia selama ini sudah terbukti membangun ekonomi rakyat banyak di akar rumput. Koperasi juga sudah teruji mampu bertahan di masa krisis ekonomi. 

“Banyak badan usaha swasta yang mengurangi Kegiatan ekonomi sehingga mengurangi karyawan. Ada juga terpaksa menutup usaha sehingga mem-PHK karyawan. Koperasi juga terkena dampak dari Covid-19 ini, namun muncul self-mechanism, yaitu gotong-royong yang membuat Koperasi mampu bertahan. Karena Koperasi itu kumpulan orang, bukan kumpulan modal,” jelas Ferry.

Sejalan dengan Wagub Reza Patria, Ferry mengatakan bahwa koperasi bukan hanya bertahan di masa krisis, tetapi koperasi juga mampu mambangun usaha berskala konglomerasi. Disebutkan, bahwa kalangan gerakan Koperasi melalui 19 induk Koperasi telah berjuang untuk mendapatkan saham Bank Bukopin. Karena, lanjut Ferry, Bank Bukopin yang sekarang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), sejatinya adalah Koperasi. 

“Begini, Pak Wagub. Koperasi itu tidak identik dengan usaha kecil dan pinggiran. Banyak Koperasi di Indonesia yang omzetnya mencapai triliunan rupiah. Bank Bukopin itu dulu didirikan oleh induk-induk Koperasi. Saham Koperasi juga masih ada di sana. Bahkan Gedung Bank Bukopin yang di Jln S. Parman itu milik Dekopin,” kata Ferry.

Ferry lantas memberi contoh beberapa Koperasi besar di Jakarta. “Saya sebut satu contoh saja, Koperasi Pasar di Cempaka Putih, pinjaman anggota tiap harinya mencapai Rp 2 miliar. Kantornya 4 lantai, pakai lift lagi. Kalau saya ke sana, saya minder juga sebagai Ketua Inkoppas,” kata Ferry. 

“Kami minta Pemda DKI, jika masa krisis akibat Covid-19 berakhir, untuk menyertakan Koperasi dalam tender-tender pemerintah. Kami gerakan koperasi akan mendorong koperasi-koperasi yang sehat untuk ikut bersaing dengan perusahaan negara maupun perusahaan swasta,” pungkas Ferry.