ZINC Cetak Penjualan Rp 301,4 Miliar Semester I-2020 Sektor Tambang Bergerak
Oleh : Herry Barus | Selasa, 25 Agustus 2020 - 16:00 WIB
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC)
INDUSTRY.co.id - Jakarta– Memasuki fase kenormalan baru yang ditetapkan pemerintah, PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), Emiten yang bergerak di bidang pertambangan logam dasar (base metal) di Indonesia, siap memacu produksi logam dasar yang terdiri dari konsentrat Timbal (Pb), konsentratSeng (Zn) dan Perak (Ag).
Hingga bulan Juli 2020, ZINC sudah memproduksi sekitar 5.741 ton konsentrat Timbal dan 19.238 konsentrat Seng dan 427 ton perak, dengan nilai penjualan sebesar Rp301,4 miliar
Direktur ZINCHendra Susanto William mengatakan “Sepajang kuartal II tahun ini, produksi tambang kami mengalami pembatasan operasional dan transportasi akibat dampak Covid-19, namun seiring dengan dimulainya fase new normal, Perseroan optimis target penjualan akan diupayakan agar mencapai target yang telah disesuaikan pada tahun ini meskipun catatan pada paruh pertama tahun ini belum mencapai 50% dari total target penjualan.Walaupun dengan adanya pandemi Covid, semester pertama memang selalu lebih pelan dibandingkan dengan semester kedua dikarenakan banyak libur nasional.”
Selain memacu produktifitas, Perseroan juga terus berkomitmen untuk keberlanjutan usaha Perseroan dalam pembangunan smelter Timbal dan Seng. Hal ini guna memberinilai tambah bagi produk-produk mineral Perseroan,sekaligus mendukung program hilirisasi yang tengah dipacu oleh Pemerintah.
Rencananya proyek smelter pemurnian Perusahaan yang berada di Pangkalan Bun, nantinya akan memiliki kapasitas produksi maksimal 40.000 ton konsentrat per tahun untuk memproduksi 20.000 ton metal timbal per tahun untuk smelter Timbal (Pb) dan 30.000 ton ingot per tahun untuk smelter Seng (Zn) dan ditargetkan dapat beroperasi awal tahun depanuntuk smelter Timbal (Pb) dan awal tahun 2022 untuk smelter Zinc (Zn).
Lebih lanjut Hendramengatakan, “Pasca pemberlakuan new normal, ZINC terus memacu untuk meneruskan proyek-proyek strategis Perseroan, seperti proyek smelter pemurnian timbal dan pemurnian seng ZINC.Untuk mendukung target tersebut ZINC juga telah menandatangi Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN sebesar 2,5 MW pada pertengahan bulan iniuntuk menjamin pengoperasian smelter Timbal (Pb), sedangkan untuk smelter Zinc (Zn) dengan daya sebesar 35 MW masih dalam pembahasan tahap berikutnya dengan pihak PLN.”
Selain fokus pada kegiatan dan investasi yang ada saat in, ZINC juga senantiasa mengevaluasi perbaikan kinerjaPerusahaan untuk tahun ini. Pada Semester I-2020 ini, ZINC mencatat penjualan sebesar Rp301,4 miliar,Sementara laba tahun berjalan tercatatsebesar Rp41,9 miliar. Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun 2020, ZINC membukukan penjualan sebesar Rp166,7 miliar, sementara laba bersih ZINC tercatat Rp15,9 miliar.
Hendra menambahkan,“Sepanjang semester I-2020 perusahaan mengalami penurunankinerja bila dibandingkan dengan capaian di semester yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini dirasakan oleh hampir semua perusahaan tambang di Indonesia. Hal ini tentu disebabkan oleh menurunnya harga komoditas terkait dan terbatasnya penjualan yang dilakukan menyusul kebijakan lockdownyang dilakukan di hampir seluruh dunia. Oleh itu, untuk membantu perbaikan kinerja Perusahaan, kami juga berusaha melakukan efisiensi dengan mengurangi berbagai pengeluaran dan beban.”
Komentar Berita