Ekonomi Lumpuh! Ini Saran DR Basuki Ranto Agar UMKM Bisa Menjadi Pemulih Ekonomi Nasional

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Setelah berbagai kebijaksanaan Pemerintah terkait dengan pembatasan penyebaran Covid 19 mulai dari PSBB sampai menuju New Normal . PSBB melalui menghentikan kegiatan : bekerja , belajar dan beribadah (3B) dari rumah berakibat terhentinya semua kegiatan ekonomi dan dampaknya seperti yang dirasakan selama ini.

Ekonomi lumpuh, banyak pengangguran dan kemiskinan bertambah. Kebijakan lanjutan dilakukan dengan New Normal dengan dilatar belakangi suatu kondisi bahwa Covid 19 belum ada tanda berkurang . Melalui kebijakan masa transisi menuju New Normal sesungguhnya titik sasarnya adalah bagaimana agar perekonomian mulai bisa bergerak untuk mengurangi dampak yang lebih parah.

Untuk menggerakkan Pemulihan Ekonomi Nasional termasuk UMKM, ada beberapa saran yang disampaikan DR Basuki Ranto. Yaitu, agar UMKM secara berangsur bangkit kembali diperlukan beberapa langkah kebijakan diantaranya : pertama membuka kembali sentra perdagangan kebutuhan pokok secara terjangkau dan harga yang tidak bergejolak baik melalui pasar tradisonal maupun pusat-pusat perdagangan.

Menurut Basuki, sektor ini yang mampu membuka lapangan kerja mulai dari industri hulu sampai hilir. Berikutnya adalah membuka kembali usaha makanan dan minuman (kuliner) baik di usaha kaki lima maupun restoran yang akan membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja formal maupun informal. Hal yang tidak kalah penting adalah perlu dipikirkan bagaimana sektor pariwisata bisa mulai dibuka khususnya untuk domestik yang berdampak pada hotel, restoran maupun industri kearifan lokal yang juga akan memberi dampak terhadap lapangan kerja.

Sektor industri yang berkait dengan keterlibatan UMKM juga menurut Basuki, perlu menjadi perhatian untuk digerakkan kembali karena ini akan memberikan pengaruh berganda.

“Hal-hal tersebut merupakan daya dukung bergeraknya sektor perekonomian yang tentu saja perlu dilakukan tanpa mengabaikan sektor kesehatan denga tetap memperkuat protokol kesehatan dan manajemen pengendalian yang lebih baik,”ujarnya.

DR. Basuki Mengatakan, hingga saat ini, penyebaran Virus Covid 19 memukul perekonomian Indonesia tak terkecuali pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Sebagaimana diketahui bahwa UMKM dalam perekonomian Indonesia memberi kontribusi 60,3% terhadap total produk domestik brutto (PDB) Indonesia. Dari sisi tenaga kerja UMKM menyerap 97% total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja dariJumlah UMKM yang tercatat lebih dari  64,2 juta unit,”ujarnya.

Menurut Deputy restruturisasi usaha Kementerian Koperasi UMKM (Berita Satu Com) terdapat 185.184 pelaku UMKM dan 2.322 Koperasi terdampak Covid 19. Jenis usaha yang terbanyak adalah makanan dan minuman untuk pelaku UMKM dan penyedia kebutuhan sehari-hari untuk Koperasi. Hal tersebut juga berdampak kepada sektor tenaga kerja. Terdapat sekurangnya 2,8 juta pekerja di PHK dan dirumahkan akibat berhentinya operasional perusahaan dimana mereka bekerja.

Berbeda dengan data dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) pekerja yang di PHK dan dirumahkan akibat pandemik Covid 19 mencapai lebih dari enam juta, dan terbanyak untuk sektor Pariwisata yaotu : Hotel, Restoran dan Katering (HoReKa).