TGB Menilai Merger Bank Syariah Merupakan Langkah yang Sangat Penting

Oleh : Hariyanto | Rabu, 08 Juli 2020 - 11:02 WIB

TGB Zainul Majdi
TGB Zainul Majdi

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi periode 2008-2013 dan 2013-2018 menilai wacana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan bank-bank umum syariah milik Himbara sebagai langkah yang sangat penting untuk membesarkan dan memajukan ekonomi dan bisnis syariah di Indonesia.

“Langkah yang sangat penting. Merger harus benar-benar berdasarkan kebutuhan. Kebutuhan masyarakat sebagai pengguna bank dan kebutuhan pemerintah sebagai pemegang saham. Dan itu perlu kajian komprehensif,” kata Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB),  Rabu (8/7/2020).

Memang saat ini, Indonesia yang notabene adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sektor keuangan syariahnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Malaysia dan Inggris. Malaysia saat ini memimpin perkembangan keuangan syariah di Kawasan Asia Tenggara, sedangkan Inggris adalah yang terdepan di sektor keuangan syariah di Eropa.

Bahkan Vice President Senior Analyst Moody’s Investors Service, Simon Chen di sebuah interview dengan Asian Banking & Finance pada bulan November 2019 lalu mengatakan bahwa bank-bank syariah Malaysia lebih unggul dalam transformasi digital dibandingkan bank-bank syariah Tanah Air.

Untuk itu, selain akan menarik lebih banyak investor dari Timur Tengah, rencana penggabungan bank syariah adalah sebuah langkah strategis yang dibutuhkan untuk memperkuat sektor syariah dalam negeri, mendorong transformasi, dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan syariah global, selain Malaysia, Timur Tengah, dan Inggris.

TGB selama menjabat Gubernur NTB dua periode dari tahun 2008 – 2018, memiliki pengalaman mengkorversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah, pada tahun 2018. Selain itu, selama menjabat Gubernur NTB, ia juga melakukan merger semua Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di seluruh kabupaten/kota se-NTB menjadi satu PT BPR.

“Karena kajiannya mengatakan lebih baik dimerger. Alhamdulillah, hasilnya bagus. Lebih efisien dan kompetitif,” katanya.

Menurut TGB, saat ini perangkat regulasi keuangan syariah di Indonesia cukup lengkap. Berdasarkan data Islamic Development Indicator Report, Indonesia disebutkan masuk tiga besar negara yang menguasai pasar obligasi negara syariah (Sukuk) global, Selain itu, Indonesia adalah negara pertama yang menerbitkan Green Sukuk.

Pada 19 Februari 2019, Pemerintah Indonesia telah mendaftarkan  dua obligasi negara syariah  hijau senilai US$ 2 miliar di Nasdaq Dubai. Pencatatan ini menjadikan Indonesia sebagai negara penerbit sukuk terbesar berdasarkan nilai tukar yakni, dengan total mencapai US$ 15 miliar dari 11 emisi.

“Kita punya ekonomi yang relatif punya resiliensi tinggi, bahkan di era krisis. Hanya memang masih ada persepsi bahwa perizinan terlalu pelik, bertele-tele, dan sering berubah-ubah. Itu yang perlu dihilangkan dengan reformasi birokrasi yang konsisten,” kata TGB.

Rencananya, pada tahun depan tiga bank syariah yaitu PT BRI Syariah, PT Bank BNI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, akan dimerger menjadi bank syariah terbesar milik Himbara.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia