Stimulus Lambat 'Biang Kerok' Ekonomi Bakal Minus 6%, KADIN: Kita Sudah Masuk Fase Resesi

Oleh : Candra Mata | Kamis, 02 Juli 2020 - 16:15 WIB

Ketum KADIN Indonesia Rosan P Roeslani (foto ANTARA)
Ketum KADIN Indonesia Rosan P Roeslani (foto ANTARA)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan di kuartal kedua ini pertumbuhan ekonomi bakal minus 4% sampai 6%. 

Minus tersebut dikarenakan proses stimulasi penanganan Covid-19 yang dinilainya masih sangat lambat. 

“Penyerapan diberbagai bidang, seperti kesehatan baru 1.54%, perlindungan sosial di 28.63%, insentif usaha 6.8%, UMKM 0.06%, korporasi 0% dan sektoral pada 3.65%, ini akan membuat tekanan terhadap pemulihan kesehatan, jejaring pengamanan sosial dan perekonomian menjadi lebih berat," ungkap Rosan saat dihubungi redaksi INDUSTRY.co.id Kamis (2/7).

Dikatakannya, lemahnya implementasi stimulus tersebut juga akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga kembali kontraksi di level pertumbuhan negatif. 

"Sehingga secara teknikal Indonesia sudah masuk kedalam fase resesi ekonomi," ujar Rosan. 

Sementara itu, dijelaskan Rosan, dari sisi perdagangan, surplus yang tercapai pada April dan Mei 2020 disebabkan karena adanya penurunan impor minus 18.6% Year on Year (YoY) di April dan minus 42.2% (YoY) di Mei yang lebih tinggi dibandingkan penurunan ekspor yang minus 7% (YoY) di April dan minus 28.95% (YoY) di bulan Mei. 

"Impor bahan baku menjadi penolong sekitar 70% dari total impor sampai akhir Mei tahun ini. Namun, produksi dalam negeri untuk kepentingan konsumsi domestik dan ekspor akan terus terdampak dalam beberapa waktu kedepan," jelas Rosan. 

Sementara itu, dari sisi investasi, menurutnya, penurunan realisasi penanaman modal asing dikuartal kedua lebih menurun dibandingkan kuartal pertama yang sudah minus 9.2%. 

"Sedangkan momentum kenaikan realisasi investasi dalam negeri belum bisa diharapkan mengingat rendahnya pertumbuhan kredit 2.68% (per Mei 2020)," imbuhnya. 
 
Ia juga menyampaikan ketidakpastian dari Covid-19 ini, bukan hanya mempengaruhi arus perdagangan dan investasi, namun juga terhadap penurunan daya beli ataupun konsumsi dalam negeri. 

Menurutnya terjadi penurunan indeks penjualan riil sebesar minus 16.9% di April (YoY) dan minus 22.9% di Mei (YoY). 

Adapun Indeks keyakinan konsumen juga ikut menurun minus 33.8% di April (YoY) dan minus 39.3% di Mei (YoY) pada kuartal II, 2020. 

Selain itu, KADIN menyebut faktor pengalokasian ulang beberapa item termasuk investasi jangka panjang dari postur APBN dalam Pemulihan Ekonomi Nasional di kuartal kedua dan masih belum terjadinya penyaluran anggaran pemulihan ekonomi secara optimal akan memperdalam kontraksi yang terjadi di kuartal kedua tahun ini. 

"Kami antisipasi terjadi minus 4% sampai 6%," ujarnya. 

Kadin Indonesia berpandangan estimasi pertumbuhan ekonomi 2.96% di kuartal pertama tidak akan setinggi prakiraan sebelumnya dan bahkan beberapa faktor yang memperlambat pertumbuhan di kuartal pertama akan semakin nyata telah menekan dunia usaha ataupun sektor riil di kuartal kedua, 2020. 

"Hemat kami, apabila tidak terjadi peningkatan ketepatan, kecepatan, dan keterpaduan dalam kebijakan pemulihan ekonomi, bisa dipastikan kontraksi ekonomi di kuartal ketiaga ini akan terjadi lagi dan berprospek terjadinya resesi ekonomi," tegas Rosan. 

"Resiko terjadinya kelumpuhan permanen di beberapa unsur dalam dunia usaha cukup tidak bisa diremehkan apabila pemulihan daya beli dan daya produksi tidak dilakukan secara inklusif, cepat, dan masif," jelasnya. 

Kadin Indonesia melalui Rosan juga meminta Peraturan Pemerintah 23 Tahun 2020 agar dikaji ulang mengingat tidak terimplimentasinya hal-hal diatas tersebut. 

"Banyak alasannya, termasuk belum adanya unsur penjaminan yang berkenan terhadap sistem perbankan untuk dilakukannya program restrukturisasi terhadap banyak debitur/pengusaha UMKM, BUMN, dan lain lain," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…