Kementan Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Flu Babi di Tiongkok
Oleh : Wiyanto | Rabu, 01 Juli 2020 - 13:19 WIB

Ilustrasi Babi (Doc: Kementan)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memberikan penjelasan tentang temuan virus baru Flu Babi (Swine Flu) G4 EA H1N1 yang dipublikasi oleh ilmuwan Tiongkok baru-baru ini.
Temuan ini, menurut Dirjen PKH, I Ketut Diarmita sempat membuat masyarakat bingung, karena menganggap Flu Babi sama dengan Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Ketut menegaskan bahwa Flu Babi dan Demam Babi Afrika adalah dua penyakit yang berbeda.
“Kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia pada saat ini adalah ASF dan bukan Flu Babi,” ungkapnya di Jakarta (01/07/2020).
Menurut Ketut, penyakit Flu Babi yang dilaporkan oleh ilmuwan Tiongkok adalah penyakit yang disebabkan oleh virus infulenza H1N1 galur baru dan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis), sedangkan kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia adalah penyakit ASF yang disebabkan oleh Virus ASF yang tidak dapat menular ke manusia.
“Sejak akhir tahun 2019, kasus ASF dilaporkan di Indonesia tepatnya di Sumatera Utara. Kementan terus memantau perkembangan kasusnya, dan berdasarkan data yang ada, tidak pernah ada laporan kejadian ASF pada manusia di seluruh negara tertular,” jelas Ketut.
Lebih lanjut, Ketut memastikan bahwa sejak ASF mulai dilaporkan di China pada tahun 2018, Kementan secara konsisten terus melakukan pengendalian dan mensosialisasikan tentang ASF ke Provinsi/Kabupaten/Kota melalui edaran dan juga sosialisasi secara langsung, pelatihan, dan simulasi.
Ketut menerangkan bahwa pada saat ini, kasus Flu Babi khususnya galur baru seperti pada pemberitaan, belum pernah dilaporkan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa berbagai langkah kewaspadaan akan terus dilakukan oleh Kementan untuk mengurangi potensi masuk dan menyebarnya Flu Babi tersebut di Indonesia.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait Flu Babi ini. Pemerintah akan terus memantau dan berupaya agar penyakit ini tidak terjadi di Indonesia,”ucapnya.
Ketut menegaskan bahwa Kementan akan terus perkuat kapasitas deteksi laboratorium kesehatan hewan di Indonesia, serta meminta jejaring laboratorium tersebut untuk melakukan surveilans untuk deteksi dini penyakit dimaksud. Ia menyebutkan juga bahwa para petugas katantina selalu waspada dipintu-pintu pemasukan untuk mengawasi pemasukan hewan dan produk yang mempunyai potensi risiko membawa penyakit.
Sebelumnya diberitakan bahwa ada temuan galur baru virus influenza H1N1 pada babi di Tiongkok yang dianggap para ahli mempunyai potensi menulari manusia dan menimbulkan pandemi di masa yang akan datang.
“Pengawasan sistematis terhadap virus influenza pada babi adalah kunci sebagai peringatan kemungkinan munculnya pandemi influenza berikutnya. Kita akan siapkan rencana kontingensinya juga,” Pungkas Ketut.
Baca Juga
Takziah ke Sjarifuddin Baharsjah, Mentan: Kita Lanjutkan Karyanya
Amankan Produksi Pangan, Kementan Masifkan Penggunaan Agens Pengendali…
Syeikh Ali Jaber Wafat, Mentan SYL Menyampaikan Rasa Duka Mendalam
Sangat Memberatkan Petani, Penyaluran Pupuk Bersubsidi Penuh Masalah
Ketua Komisi IV DPR : Solusi Kedelai Harus Lakukan Pengawasan Ketat
Industri Hari Ini

Sabtu, 16 Januari 2021 - 15:00 WIB
Satgas Kemanusiaan Marinir Bantu Korban Banjir di Banjarmasin
Seluruh personel berikut perlengkapan diterbangkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, menggunakan pesawat angkut A-I327 Hercules TNI Angkatan Udara dengan waktu keberangkatan pukul 05.10…

Sabtu, 16 Januari 2021 - 14:30 WIB
Satgas Pamtas Yonif 642 Bersihkan Sampah dan Lumpur Pasca Banjir
Personel Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas bersama warga masyarakat, gotong royong membersihkan sampah dan lumpur yang terbawa banjir di lingkungan SDN 1 Jagoi Babang, Desa Jagoi Babang,…

Sabtu, 16 Januari 2021 - 14:10 WIB
Pamer Potret 'Nyebur' di Kuta Mandalika, Sandi Tuai Banjir Pujian Warganet: Pak Menteri Joss Banget!
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengunggah potret beberapa spot di pantai Mandalika Nusa Tenggara Barat yang disebutnya akan menjadi lokasi penyelenggaraa kegiatan olahrga Triathlon.…

Sabtu, 16 Januari 2021 - 14:00 WIB
Prajurit TNI Bantu Korban Gempa Majene dan Mamuju Sulbar
TNI telah memberangkatkan 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Batalyon Infanteri (Yonif) 721/Makkasau dan Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 8 dari Kodam XIV/Hasanudin. Sedangkan peralatan yang…

Sabtu, 16 Januari 2021 - 13:37 WIB
Pandemi Goncangan Hebat Bagi Ekonomi, Gimana Meredamnya?
Stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dengan baik di tahun 2020 di tengah tekanan ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid 19. OJK sudah menyiapkan berbagai kebijakan stimulus lanjutan untuk…
Komentar Berita