Menko Luhut 'Blak-blakan' Indonesia Butuh China, Ini Tiga Alasannya

Oleh : Ridwan | Minggu, 28 Juni 2020 - 13:05 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (fokusbisnis.com)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (fokusbisnis.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pihak-pihak yang nyinyir soal hubungan Indonesia dengan China. Luhut menjelaskan beberapa alasan Indonesia butuh China. Apa saja?

Pertama, 18% pergerakan ekonomi dunia dikontrol China.

"Dampak COVID-19 ini ada dampak di Tiongkok, kita nyinyir lihat Tiongkok. Tiongkok itu 18% mengontrol ekonomi dunia. Kita suka tidak suka saya harus sampaikan, kita nggak bisa ignore keberadaan dia. Nah ini punya dampak. Apalagi jarak kita dekat dengan dia," terang Luhut dalam rapat bersama Banggar DPR RI, Senayan, beberapa waktu lalu.

Kedua, selain Amerika Serikat (AS), China juga memiliki pengaruh kuat terhadap pergerakan ekonomi dunia.

"Supaya anak muda tahu nih ekonomi Tiongkok ini hampir 18% pengaruhnya ke ekonomi global, kalau Amerika Serikat 25%. Maka Anda suka tidak suka, senang tidak senang, mau bilang apapun, Tiongkok ini kekuatan dunia yang tak bisa diabaikan," jelas Luhut.

Ketiga, Indonesia menganut sistem bebas aktif.

"Kita nggak boleh berpikir sempit, karena dalam UUD 1945 pun kita bebas aktif. Maka kita harus bisa berhubungan sama semua negara di dunia untuk buat negara kita kuat," jelas Luhut.

"Nggak ada alasan buat permusuhan," sambung Luhut.

Yang jelas, pemerintah Indonesia tetap memberi syarat ketat bagi kerja sama dan investasi yang masuk dari China. Setidaknya ada lima syarat wajib yang harus dipenuhi China bila ingin membangun kerja sama dengan Indonesia.

"Dengan Tiongkok saya pikir investasi terus meningkat. Dan mereka memenuhi kriteria yang kita berikan. Jadi tidak ada tidak. Ada lima kriteria untuk masuk ke Indonesia. Satu, dia harus bawa teknologi. Dua dia harus teknologi transfer, tiga dia harus added value, keempat dia harus melakukan B2B dari tiap itu, kelima dia harus menggunakan tenaga kerja kita sebanyak mungkin," tegas Luhut.

Tak hanya dengan China, Luhut memastikan, Indonesia juga menjalin kerja sama serupa dengan negara lain seperti Amerika Serikat dan di kawasan Timur Tengah. Contohnya dengan Abu Dhabi, untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia, negara tersebut menggelontorkan hampir US$ 25 miliar untuk investasi di sini.

"Kita memelihara balance of power antara Timur Tengah, Tiongkok dan Amerika Serikat. Dan sekarang pemerintahan Presiden Joko Widodo, hubungan kita dengan tiga-tiga ini, saya boleh katakan sangat baik. Ketika dengan Abu Dhabi untuk pertama kali ada masuk investasi yang masuk hampir US$ 25 miliar sepanjang sejarah republik dan itu semua ongoing," terang Luhut.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:44 WIB

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Jakarta – Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital.

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:27 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Jakarta – Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan langsung pada…

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…

Tupperware luncurkan 3 Produk Baru, One Touch Fresh Rectangular, Supersonic Chopper Tall dan Black Series.

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:47 WIB

Tupperware Luncurkan 3 Produk Baru Untuk Meriahkan Ramadan

Sebagai Premium Housewares Solutions nomor 1 di Indonesia, Tupperware kembali menghadirkan produk terbaru untuk menemani keluarga Indonesia menyambut Ramadan di tahun ini.