Ketua Kadin: Otomatisasi Industri Bakal Dipercepat di Era New Normal

Oleh : Ridwan | Rabu, 03 Juni 2020 - 08:13 WIB

Ketum KADIN Rosan P Roeslani
Ketum KADIN Rosan P Roeslani

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menjelaskan bahwa otomatisasi industri akan dipercepat di era normal baru atau new normal. Pemutusan hubungan kerja (PHK) kemungkinan tak terelakkan imbas hal tersebut.

Agar tidak semakin banyak pengangguran, menurutnya hal itu perlu diantisipasi dan menjadi perhatian.

"Ini juga yang harus kita antisipasi. Berarti kan di tengah banyaknya yang dirumahkan atau yang di-PHK ini, untuk mereka akan di-rehired (dipekerjakan) kembali mungkin nggak semuanya dalam keadaan new normal ini. Itu yang perlu diperhatikan juga," kata Rosan, akhir pekan kemarin.

Belum lagi jika nantinya ada protokol yang mengharuskan jaga jarak sosial (physical distancing) di dalam pabrik. Otomatis jumlah pekerja di waktu yang sama tidak bisa lagi 100%, mungkin saja hanya 50% misalnya.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pengusaha akan mengupayakan agar tidak perlu ada PHK.

"Kalaupun mereka tetap bekerja, bukannya harus di-cut 50%. Tapi bagaimana cara mereka bekerja, apa shift yang berubah, apa kemudian tempat mereka bekerja yang diperlebar. Itu kan banyak hal yang bisa dilakukan," ujarnya.

Tapi di sisi lain dia menjelaskan bahwa kapasitas produksi di era new normal tidak akan kembali 100% seperti sebelum adanya pandemi COVID-19. Sebab demand atau permintaan produk mengalami penurunan.

Tentu saja mau tidak mau hal itu akan membuat pelaku industri menyesuaikan jumlah pekerjanya dengan demand yang ada di pasaran.

"Apakah mereka (pelaku industri) bisa kembali mempekerjakan (karyawannya)? tergantung juga dengan demand kapasitas yang dibutuhkan. Karena kan kalau kalau memang pabriknya nggak perlu operasi full, bagaimana mereka bisa mempekerjakan semuanya, kan nggak mungkin juga," ujarnya.

"Jadi ini tergantung dari pada demand-nya juga. jadi kita juga jangan lihat hanya keinginan kita. Of course keinginan kita adalah nggak merumahkan siapa-siapa. Tapi kan demand kalau berkurang, dari segi operasinya berkurang, dengan sendirinya akan impact juga," tambah Shinta.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Media briefing Modal Rakyat Indonesia

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:16 WIB

Enam Tahun Berkarya, Modal Rakyat Indonesia Terus Hadirkan Inovasi bagi Perekonomian Indonesia

Enam tahun perjalanan, namun semangat inovasi dan komitmen Modal Rakyat Indonesia terhadap kemajuan ekonomi Indonesia tetap membara. Modal Rakyat Indonesia terus menorehkan jejaknya sebagai…

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:37 WIB

Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

PEMERINTAH hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan…

Ilustrasi mudik Lebaran - Dokumentasi Roojai.co.id

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:33 WIB

Ini Tips Roojai Agar Mudik Lebaran Tenang dan Nyaman Saat Cuaca Ekstrem

Jakarta- Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 6 April hingga 8 April 2024 mendatang. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau pemudik…

Peringatan Nuzululqur'an 1445 H, Menteri Basuki: Al-Qur'an Sebagai Tuntunan Menjalankan Tugas

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:20 WIB

Peringatan Nuzululqur'an 1445 H, Menteri Basuki: Al-Qur'an Sebagai Tuntunan Menjalankan Tugas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan peringatan Nuzululqur'an 1445 H dan Berbuka Puasa Bersama Anak Yatim di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (28/03/2024).…

DOK. Shutterstock Ilustrasi krisis air bersih

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:18 WIB

Masalah Air Kian Gawat! Indonesia Siap Gelar World Water Forum ke-10 di Bali

Jakarta-Pemerintah Indonesia menegaskan World Water Forum ke-10 siap dilaksanakan pada 18 hingga 25 Mei 2024 di Bali dengan persiapan matang yang melibatkan seluruh stakeholder dalam tata Kelola…