Adu Kuat Empat Negara Asia 'Caplok' Relokasi Pabrik dari China, Menperin: Kita Siap Bersaing

Oleh : Ridwan | Jumat, 29 Mei 2020 - 14:05 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Sebanyak empat negara di Asia, yakni Indonesia, Vietnam, India, dan Bangladesh berebut relokasi pabrik dari Tiongkok, seiring mencuatnya perang dagang dan pandemi Covid-19. 

Oleh sebab itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyiapkan sejumlah kawasan industri (KI) untuk menampung relokasi pabrik pemain manufaktur dunia

Salah satu KI yang disiapkan berada di Brebes. KI milik PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) ini mencuat setelah perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) berencana merelokasi pabrik dari Tiongkok ke kawasan tersebut. 

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memantau kesiapan KI ini untuk mengetahui industri apa yang cocok masuk. Kemenperin akan menjadikan KI tulang punggung Indonesia untuk menarik investasi asing di sektor manufaktur.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan, KI Brebes masuk proyek strategis nasional (PSN) dalam dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bersama 26 KI lainnya sampai 2025. 

KI Brebes berpotensi menarik investor-investor lain selain dari AS. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, Menperin akan berangkat ke Brebes untuk mengetahui sejauh mana kesiapan Pemerintah Daerah setempat dan pengembangnya. 

Menperin mengatakan, relokasi perusahaan AS dari Tiongkok akibat perang dagang merupakan peluang yang harus ditangkap pemerintah. Relokasi pabrik menjadi momentum kebangkitan industri manufaktur. 

"Namun, Indonesia harus bersaing dengan Vietnam, India, serta Bangladesh. Perusahaan yang keluar dari Tiongkok tentu akan melakukan studi di negara yang dibidik," kata Menperin di Jakarta, belum lama ini. 

Kemenperin, kata dia, akan membuat kebijakan agar disparitas ekonomi melalui kegiatan industri berkurang. Caranya dengan mengarahkan KI hadir di pulau Jawa. Apalagi, dalam UU Perindustrian disebutkan, investor baru yang ingin masuk manufaktur Indonesia wajib membuka pabrik di KI. 

"Kami sudah identifikasi KI yang sudah siap, selain Brebes. Kami akan tawarkan dan arahkan investor dari luar negeri untuk masuk, termasuk yang akan relokasi," ucap Menperin.

Agus memahami, kelemahan Indonesia dibanding negara pesaing adalah rantai pasokan yang rapuh dan regulasi yang tak kondusif. Dua hal itu selalu dikeluhkan para investor yang mau masuk ke Indonesia. 

Untuk itu, dia menegaskan, pemerintah berusaha untuk menciptakan iklim investasi yang lebih bersahabat dan kondusif melalui RUU Omnibus Law Cipta Kerja. RUU ini bisa menjawab berbagai macam isu yang dikeluhkan para investor. 

"Harapan pemerintah semoga DPR bisa segera untuk menyelesaikannya. Memang untuk membangun industri manufaktur ini memerlukan koordinasi, sinergi, dengan kementrian/lembaga lain, termasuk dengan para pelaku industri. Jadi kami dari Kemenperin tidak bisa berjalan sendiri," kata Agus.

Sebelumnya, PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW) berupaya menjadikan KI Brebes sebagai lokasi yang ramah investasi. 

Direktur Operasional KIW Ahmad Fauzie Nur menerangkan, saat ini, KIW berupaya mempersiapkan diri menyambut kebangkitan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Dengan demikian, KI ini bisa menjadi pilihan investor untuk berinvestasi di Indonesia yang ditopang oleh akses transportasi serta mantapnya regulasi perizinan di Jawa Tengah.

KI Brebes, kata Ahmad Fauzie Nur, didesain harga lahan kompetitif, perizinan dipersingkat, dipermudah, dan dibantu sepenuhnya. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Brebes mendukung penuh keberadaan KI ini. 

"Ini penting mengingat kondusivitas daerah salah satu variabel keamanan, ketertiban dan ketentraman yang membuat investor tenang sekaligus ada kepastian biaya yang dikeluarkan," ujar Ahmad Fauzie Nur. 

Posisi Brebes, kata dia, sangat strategis, berada di lintas pantura dengan tersedianya transportasi kereta api, dilewati jalan tol Trans Jawa dan dekat dengan pelabuhan Cirebon dan Tegal. KIW mendapat tugas dari Kementerian BUMN sebagai pembangun dan pengengelola KI Brebes. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Perikanan Indonesia Siap Penuhi Ketersediaan Ikan Jelang Hari Raya Idul Fitri 2024

Selasa, 19 Maret 2024 - 20:55 WIB

Jangan Khawatir! PT Perikanan Indonesia Bakal Penuhi Ketersediaan Ikan Jelang Hari Raya Idul Fitri 2024

Jakarta—PT Perikanan Indonesia, member of ID FOOD, menyatakan kesiapannya untuk memenuhi ketersediaan bahan pangan, khususnya ikan kepada masyarakat saat Ramadan dan mendekati Hari Raya Idul…

Calvin Klein Luncurkan Koleksi Jam Tangan Mewah Untuk Musim Semi/Panas 2024

Selasa, 19 Maret 2024 - 19:25 WIB

Calvin Klein Luncurkan Koleksi Jam Tangan Mewah Untuk Musim Semi/Panas 2024

Jakarta-Calvin Klein, brand fashion ternama yang terkenal dengan pendekatan minimalis dan progresif, dengan bangga mengumumkan peluncuran spring/summer collection 2024 mereka di Indonesia. Acara…

Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan

Selasa, 19 Maret 2024 - 19:18 WIB

PT Pelindo Solusi Logistik Bangun Kemitraan Tingkatkan Layanan Logistik

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) terus memperkuat kemitraan dengan berbagai pelaku industry dan pemangku kepentingan di sepanjang rantai nilai logistic, untuk mempercepat layanan logistik.

Pupuk Bersubsidi Ilustrasi (ist)

Selasa, 19 Maret 2024 - 18:55 WIB

Capai Target 100%, Pupuk Indonesia Salurkan 6,19 Juta Ton Pupuk Subsidi

PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil memenuhi 100% target penugasan pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani.

Ilustrasi aset kripto

Selasa, 19 Maret 2024 - 16:06 WIB

Bitcoin Koreksi Setelah Cetak ATH, Ini Strategi yang Perlu Dipertimbangkan

Minggu lalu  menjadi perjalanan rollercoaster bagi investor Aset Kripto, karena Bitcoin (BTC) mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $73,000 pada Kamis (14/3/2024), namun aksi profit-taking membawa…