Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Kurangi Konsumsi Gula

Oleh : Herry Barus | Selasa, 31 Maret 2020 - 15:58 WIB

Ilustrasi Gula (Ist)
Ilustrasi Gula (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Satus pandemi virus corona membuat banyak masyarakat harus berdiam diri di rumah. Lantaran terbatasnya aktivitas yang bisa dikerjakan, tak sedikit memilih untuk ngemil.

Sayangnya, Anda harus mulai membatasi beberapa jenis camilan, termasuk yang berbahan dasar gula sebab makanan tinggi glukosa, seperti permen, es krim hingga minuman dengan tambahan perasa seperti sirop dan susu kental manis bisa berdampak bagi kesehatan.

Bukan hanya meningkatkan kecemasan dan risiko obesitas, namun melansir dari situs Huff Post, gula yang terlalu tinggi pada tubuh dapat melemahkan sistem imun.

“Kelebihan gula dalam tubuh bisa mempengaruhi cara sel darah putih menyerang bakteriSebagaimana kita tahu, virus corona sangat rentan menjangkiti orang-orang dengan kekebalan tubuh yang rendah. Itu berarti konsumsi gula berlebih secara tidak langsung meningkatkan risiko mengidap berbagai penyakit, termasuk COVID-19,”” jelas Niket Sonpal, ahli penyakit dalam, Selasa (31/3/2020)

Untuk itu, selain melakukan banyak aktivitas yang dianjurkan saat ini, seperti tetap di rumah, berjemur di pagi hari dan konsumsi vitamin dan mineral, menjaga asupan gula juga penting untuk dilakukan. Sementara, batas konsumsi gula harian kita berdasarkan standar kesehatan dunia adalah 50 gram untuk dewasa dan 30 gram untuk anak-anak.

Sementara itu menurut Arif Hidayat, Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) mengatkatakan,  pembangunan persepsi yang salah terkait SKM telah tumbuh sejak lama, sehingga masyarakat masih terus mengkonsumsi SKM sebagai minuman pengganti susu pada anak - anak.

Arif berharap, di tengah wabah Covid-19 ini masyarakat semakin mempertebal imunitasnya terlebih pada anak-anak. Ia manyarankan agar tidak mengonsumis SKM karena akan berdampak pada kesehatan. "SKM kandungan gulanya 40-55%, sehingga tidak baik dikonsumsi anak-anak, terlebih di saat wabah Covid-19 seperti saat ini". ungkapnya.

Berikut beberapa makanan tinggi kandungan gula yang mungkin sering kita konsumsi sehari-hari

  1. Kopi susu instan

Praktis dan enak. Biasanya itulah alasan sebagian orang yang gemar mengkonsumsi kopi instan. Satu sachet kopi susu instan rata-rata mengandung 12 gram gula. Bila mengkonsumsi kopi sudah menjadi rutinitas, ada baiknya menyeduh kopi asli tanpa gula. Manfaatnya akan lebih terasa bagi tubuh.

  1. Susu Kental Manis

Sebelumnya, susu kental manis kerap dijadikan minuman susu untuk anak dan balita. Padahal, kandungan gula dalam satu takaran saji cukup tinggi, mencapai 20 gram. Oleh karena itu, produk kental manis telah dilarang dikonsumsi sebagai minuman, melainkan hanya boleh digunakan sebagai topping. Meski demikian, konsumsi makanan dan minuman dengan topping kental manis juga sebaiknya dibatasi, terutama saat masa social distancing seperti saat ini.

  1. Wafer coklat
  2. Mengkonsumsu satu batang wafer coklat artinya kita sudah memasukkan 10 gram gula ke dalam tubuh. Biasanya, disaat senggang, kita bisa mengkonsumsi 2 hingga 3 batang wafer coklat. Nah, demi mengurangi asupan gula dalam tubuh, bagaimana jika cemilan ini diganti dengan buah-buahan seperti apel, pisang atau jeruk? Lebih sehat dan kaya akan vitamin.
  3. Soda

Satu kaleng minuman soda mengandung 25 gram gula, setengah dari kebutuhan gula harian kita. Alternatifnya adalah mengganti minuman ini dengan jus buah. Selain kandungan gulanya lebih sedikit, tentunya juga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…