Pemerintah Jamin Impor Gula Tak Ganggu Harga dan Produksi Industri Tebu Dalam Negeri

Oleh : Ridwan | Kamis, 26 Maret 2020 - 12:30 WIB

Ilustrasi Gula Impor
Ilustrasi Gula Impor

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto menjamin importasi gula yang dilakukan untuk memenuhi konsumsi di tengah langkanya pasokan komoditas tersebut tidak akan memengaruhi harga dan produksi tebu dalam negeri.

Sejauh ini, volume importasi yang telah disepakati oleh pemerintah mencapai 766.000 ton dengan 216.000 ton gula dipastikan masuk ke Tanah Air pada akhir bulan ini. Sementara itu, 550.000 ton sisanya akan datang menyusul dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sampai Juli mendatang.

Suhanto memastikan kehadiran gula eks-impor ini tidak akan menggangu produksi dan harga tebu di petani.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Pertanian, musim giling sendiri diperkirakan bakal mundur dan dimulai pada Juni. Gula eks-tebu petani pun disebutnya bakal mulai beredar di masyarakat seiring habisnya pasokan gula eks-impor.

"Sesuai dengan koordinasi dengan Kementerian Pertanian, musim giling akan jatuh pada akhir Juni. Dan diharapkan dengan musim giling ini gula eks-tebu petani akan masuk [ke pasar] pada Juli. Dengan demikian impor tidak akan mempengaruhi produksi atau harga di petani kita," kata Suhanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/3/2020).

Direktur Sugar Group Companies Irwan sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya bakal menunda waktu giling tebu dengan pertimbangan momen Ramadan dan Idulfitri.

Pabrik-pabrik yang dikelola perusahaan pada tahun sebelumnya tercatat mulai melakukan penggilingan pada April. Namun untuk tahun ini, masa giling akan dilakukan usai Idulfitri atau pada Juni.

"Musim giling berikutnya di tahun ini agak tertunda. Lebaran pada akhir Mei, jadi kami putuskan giling mulai Juni. Biasanya akhir akhir April sudah mulai, jadi terlambat dua bulan karena memang selama bulan puasa pekerja di kebun tidak ke lapangan," kata Irwan belum lama ini.

Meski musim giling di dalam negeri mundur, di sisi lain Suhanto pun sempat mencatat adanya keterlambatan pemasukan 216.000 ton gula impor yang sebelumnya diperkirakan tiba di Indonesia pertengahan Maret.

Suhanto mengatakan kemunduran kedatangan gula impor terjadi lantaran adanya gangguan pergerakan logistik akibat wabah Covid-19 yang juga terjadi di negara-negara produsen.

"Impor ini memang semata-mata untuk menghadapi Covid-19 mengingat ada perlambatan pergerakan di negara produsen. Seharusnya untuk 216.000 ton masuk pada pertengahan Maret ternyata mundur karena pelaku usaha mengalami kendala mencari angkutan dan pergerakan di negara asal," paparnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi tiket

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:49 WIB

Jangan Kelewatan, Ini 10 Tips Mendapatkan Tiket dan Voucher Belanja Online!

Berbelanja online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan, variasi produk, dan tentu saja, kesempatan untuk menghemat uang melalui tiket dan voucher serta…

Renos

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Cari Furnitur dan Elektronik Rumah yang Murah? Datang ke Event Renos Gebyar Ramadhan Saja!

Di era yang serba cepat ini, mencari furnitur dan elektronik untuk rumah tidak lagi memerlukan waktu dan usaha yang banyak. Mulai dari mencari furnitur untuk kamar hingga elektronik rumahan…

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. Kunjungan dilakukan ke salah satu kebun sawit di Sumatera.

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:20 WIB

Dorong Sustainable Banking, BSI Dukung Pembiayaan Sawit Bagi Petani Plasma

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan…

Ilustrasi perumahan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:16 WIB

Terdepan di Wilayah Jabodetabek, Bogor Catat Selisih Pertumbuhan Harga Hunian Tertinggi

Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,4 persen pada bulan Februari 2024 dibandingkan sejak Februari 2023. Rumah123 mencatat Bogor mengalami kenaikan harga hunian…

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.