Ekspor Industri Pengolahan Melonjak, Neraca Perdagangan Sektor Manufaktur Surplus Dibuatnya

Oleh : Candra Mata | Selasa, 24 Maret 2020 - 08:42 WIB

Ilustrasi industri manufaktur sektor makanan (ist)
Ilustrasi industri manufaktur sektor makanan (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, Janu Suryanto mengatakan industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan nilai ekspor pada periode Januari-Februari 2020 sebesar USD21,76 miliar atau naik 10,93% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dimana Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama industri pengolahan tersebut. 

Selain Amerika, menurut Janu terdapat China, Singapura, Jepang, dan India yang juga menjadi negara penyumbang pertumbuhan industri pengolahan nasional. 

"Industri pengolahan sepanjang dua bulan pertama tahun ini memberikan kontribusi hingga 78,92% dari total nilai ekspor nasional yang menembus USD27,57 miliar. Melonjaknya nilai tersebut berasal dari ekspor ke Amerika Serikat yang naik 29,05%, disusul China naik 16,81%, lalu Singapura naik 57,50, dan Jepang naik 12,65% serta India yang naik 4,83%," ucap Janu di Jakarta, Senin (23/3).

“Hasil ini juga membuat neraca perdagangan industri pengolahan pada Februari 2020 mencatatkan surplus USD2,07 miliar,” tambah Janu. 


Adapun sektor yang menjadi penyumbang paling besar pada capaian nilai ekspor industri pengolahan kurun waktu Februari 2020, menurut Janu adalah Industri Makanan yang mencapai nilai USD2,45 miliar atau berkontribusi sebesar 22,26%. 

Lalu disusul sektor industri logam dasar nilai ekspornya menembus USD3,5 miliar, kemudian industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (USD1,9 miliar), industri pakaian jadi (USD1,4 miliar), serta industri karet, barang dari karet dan plastik (USD1,2 miliar) sepanjang dua bulan awal tahun ini.

"Sektor lainnya, industri logam dasar yang nilai ekspornya menembus USD1,77 miliar, kemudian industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (USD999 juta), industri pakaian jadi (USD673 juta), serta industri karet, barang dari karet dan plastik (USD600 juta) pada bulan kedua tahun ini," jelas Janu.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…