Gawat, Produksi Alat Berat Diproyeksi Bakal Merosot Tajam Tahun Ini

Oleh : Ridwan | Jumat, 13 Maret 2020 - 09:30 WIB

Alat Berat (Ist)
Alat Berat (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tren pergerakan harga batubara yang belum stabil masih menjadi batu sandungan bagi pemain industri alat berat. Hal ini pada gilirannya diperkirakan bakal memengaruhi permintaan dan produksi alat berat hingga setahun ke depan.

Ketua Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), Jamaluddin memperkirakan bahwa produksi alat berat tahun ini berpotensi merosot hingga sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai gambaran, sebelumnya realisasi produksi alat berat di tahun 2019 mencapai angka 6060 unit. Secara terperinci, angka ini terdiri atas sebanyak 5.526 unit hydrauilc excavator, 424 unit bulldozer, 59 unit dump truck dan 51 unit motor grader.

Dengan asumsi penurunan sebesar 7% year-on-year (yoy), maka realisasi produksi hingga tutup tahun 2020 nanti diperkirakan hanya mencapai kurang lebih 5.635 unit saja.

Menurut penjelasan Jamaluddin, proyeksi penurunan produksi didasarkan pada ketidakpastian tren harga komoditas, utamanya komoditas batubara pada sektor pertambangan.

"Alat berat banyak digunakan di pertambangan, sehingga kalau batu bara turun efeknya sangat besar di alat berat," kata Jamaluddin di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Jamaluddin menjelaskan bahwa tren pergerakan harga komoditas yang belum stabil bisa mengurangi geliat industri pertambangan. Hal ini pada gilirannya juga akan berdampak pada permintaan alat berat di sektor pertambangan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia