BPP GINSI Berharap Mendag dan Pemerintahan Baru Bisa Lebih Bersinergi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 23 Oktober 2019 - 07:00 WIB

GINSI
GINSI

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) berharap besar terhadap menteri perdagangan (mendag) yang baru, yang akan diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rabu (23/10/2019). Terutama mengenai sejumlah kebijakan, salah satunya Verifikasi Penelusuran Teknis Impor (VPTI). GINSI berharap aktivitas VPTI melibatkan pihaknya.

"Verifikasi Penelusuran Teknis Impor (VPTI), di dalam peraturan kementerian itu harus melibatkan GINSI," ujar Ketua Umum BPP GINSI Anton Sihombing di Jakarta, Selasa (22/10/2019). 

GINSI juga mempermasalahkan status KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia yang dinilai merupakan perusahaan induk atau holding company. Hal ini dianggap bertentangan dengan peraturan menteri perdagangan.

Di samping itu, VPTI yang menjadi tugas KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia, menurut GINSI justru dikerjakan oleh para vendor atau sub perusahaan, sehingga dampaknya pengeluaran para importir menjadi lebih besar.

"Di samping itu juga kita akan menyurati Presiden (Jokowi) langsung dan menteri perdagangan yang baru. Bahwa kerja KSO Surveyor dengan Sucofindo adalah holding karena dua-duanya perusahaan," tutur Anton.

"Dan mereka juga mensubkan ke perusahaan-perusahaan lain sehingga membuat highcost. Hal tersebut yang tidak disukai Presiden," imbuhnya.

Anton mengklaim mengetahui jumlah keuntungan yang diraih KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia dalam menjalankan tugas VPTI. Tapi ia mengaku tak tahu ke mana keuntungan yang diperoleh tersebut.

Yang nampak, kata dia, GINSI dianggap memperoleh keuntungan dari kemitraan tersebut.

"Timbul di luar seolah-olah GINSI itu dapat. Sedangkan untuk biaya kantor saja kita tidak ada, selaman tiga bulan ke belakang saja dari saku kita masing-masing. Jadi jangan sampai timbul persepsi, kasihan kalau dirugikan sedemikian rupa. Kalau itu tanggungan pemerintah ya silahkan, tetapi akan sangat malu kalau di republik ini masih ada pengembang cost di sektor tertentu. Itu yang akan menanggung importir," papar Anton.

Di pemerintahan baru, GINSI juga berharap dibentuknya staf khusus presiden baru yang mengurusi masalah di pelabuhan, yang meliputi pelayaran, cost di pelabuhan, dan importir.

"Coba dilihat impor-impor gula itu hanya diberikan ke pihak-pihak tertentu selama ini. Kenapa tidak diberikan kepada perusahaan negara (BUMN), yang kalau ada CSR-nya bisa bermanfaat untuk rakyat sekaligus bisa memperbaiki atau merecovery BUMN tersebut," jelas Anton. 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…