BKTI-PII Bersama Kemenperin dan Seluruh Stakeholder Canangkan Komitmen Turunkan Biaya Logistik di Dalam Negeri

Oleh : Ridwan | Rabu, 16 Oktober 2019 - 15:30 WIB

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono saat membuka seminar Supply Chain and Logistik Series (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono saat membuka seminar Supply Chain and Logistik Series (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) bersama para stakeholder yang terdiri dari pemerintah, industri, asosiasi logistik mencanangkan komitmen bersama untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia mendekati biaya rata-rata logistik internasional dalam lima tahun ke depan.

"Saat ini biaya logistik di Indonesia hampir mendekati 25 persen dari PDB. Ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dan sinergi bersama untuk memecahkan permasalahan ini," kata Ketua Umum BKTI-PPI, I Made Dana Tangkas dalam seminar "Supply Chain and Logistik Series" di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (16/10).

Menurutnya, perlu dicarikan solusi masalah yang terintegrasi sehingga dapat memangkas biaya logistik, dan meningkatkan daya saing industri Nasional. "Kalau tidak digerakkan secara sistematis, justru akan menjadi permasalahan yang berlarut-larut," terangnya.

Berdasarkan data tahun 2019, rata-rata biaya logistik di Indonesia mencapai 25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dimana angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara Vietnam dan Malaysia.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, aspek-aspek logistik sangat penting bagi keberlangsungan sektor industri nasional. Namun, ia menilai sistem logistik di Tanah Air masih berantakan. 

"Selama ini sistem logistik di dalam negeri masih semeraut (berantakan), sehingga memperngaruhi manajemen waktu bagi sektor industri," kata Sigit.

Sigit melihat sektor logistik di Tanah Air telah mengalami transformasi menuju logistik 4.0 dengan beberapa teknologi yang berdampak pada digitalisasi logistik dan rantai pasok kedepan.

"Transformasi logistik 4.0 sangat diperlukan mengingat adanya tren sosial dan bisnis meliputi: smart containerization (untuk peti kemas, palet, dan kemasan), flexible manufacturing, fair and responsible logistik, cold chain," terang Sekjen.

Dikatakan Sekjen, logistik 4.0 akan mendorong perubahan metode dan cara pertukaran data antar ekosistem logistik dari pertukaran data bilateral yang kurang efisien menjadi platform digital yang meningkatkan keamanan dan kemudahan akses pada informasi end-to-end rantai pasok, meningkatkan kepastian atas keaslian dan imutabilitas dokumen digital, meningkatkan kolaborasi ekosistem dan kepercayaan alur kerja lintas organisasi, serta penurunan biaya administrasi yang jauh lebih murah  dan mengeliminasi biaya untuk memindahkan dokumen fisik lintas batas internasional. 

Transformasi tersebut diharapkan dapat mengurangi biaya logistik Indonesia yang saat ini kurang lebih mencapai 25% dari PDB dan meningkatkan indeks kinerja logistik Indonesia yang saat ini masih berada di bawah negara-negara Asia lainnya seperti: Vietnam, India, dan China. 

Sigit berharap agar para pemangku kepentingan dalam ekosistem logistik dapat berkolaborasi untuk mengembangkan platform logistik 4.0 Indonesia berbasis blockchain, cloud, big data, dan IoT untuk meningkatan kelancaran aliran material (barang dan jasa), aliran finansial, dan aliran informasi/digital secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai visi Making Indonesia 4.0 menjadi top 10 ekonomi dunia pada tahun 2030. 

"Untuk itu, diperlukan komitmen bersama para pemangku kepentingan logistik Indonesia dan penyusunan rencana aksi nyata dalam bentuk pilot project yang seyogyanya mulai dilaksanakan pada tahun 2020," tutup Sigit.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…

Tupperware luncurkan 3 Produk Baru, One Touch Fresh Rectangular, Supersonic Chopper Tall dan Black Series.

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:47 WIB

Tupperware Luncurkan 3 Produk Baru Untuk Meriahkan Ramadan

Sebagai Premium Housewares Solutions nomor 1 di Indonesia, Tupperware kembali menghadirkan produk terbaru untuk menemani keluarga Indonesia menyambut Ramadan di tahun ini.

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:45 WIB

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Jakarta - Koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral serta sosialisasi kebijakan yang masif menjadi kunci keberhasilan mudik sehat dan aman. Hal ini penting dilakukan mengingat jumlah pemudik…

Bank Mandiri saat menyerahkan santunan ke Yatim dan Dhuafa

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:34 WIB

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa,…