DHL Global Forwading Resmi Perkenalkan Asiaconnect+ untuk Pasar Indonesia

Oleh : Ridwan | Selasa, 15 Oktober 2019 - 17:05 WIB

President Director DHL Global Forwading Indonesia Vincent Yong bersama VP Head of Road Freight & Multimoda ASEAN and South Asia DHL Global Forwading Bruno Selmoni saat peluncuran DHL Asiaconnect+ (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
President Director DHL Global Forwading Indonesia Vincent Yong bersama VP Head of Road Freight & Multimoda ASEAN and South Asia DHL Global Forwading Bruno Selmoni saat peluncuran DHL Asiaconnect+ (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Perusahaan jasa logistik global DHL Global Forwarding memperkenalkan layanan kiriman logistik terbaru untuk pasar Indonesia menggunakan jalur darat dengan nama DHL Asiaconnect+ di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Layanan Less-Than-Truckload (LTL) terbaru ini akan menghubungkan Indonesia ke DHL Asiaconnect+, layanan logistik menggunakan transportasi darat milik DHL sebelumnya sudah diluncurkan di pasar Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam serta Cina.

"DHL kini menyediakan alternatif layanan pengiriman yang terjadwal ke seluruh pasar utama di ASEAN menggunakan jalur darat," kata President Director DHL Global Forwarding Indonesia Vincent Yong.

Layanan ini diklaim 35 persen lebih murah dan mengurangi emisi karbon hingga 54 persen jika dibandingkan menggunakan moda angkutan jalur udara. Selain itu, layanan ini juga 65 persen lebih cepat sampai dibandingkan dengan pengiriman jalur laut sekaligus memberikan variasi layanan yang fleksibel kepada konsumen.

Dijelaskan Vincent, layanan DHL Asiaconnect+ mampu menjangkau kebutuhan kiriman konsumen dari kota-kota utama Indonesia, antara lain, Bandung, Balikpapan, Semarang dan Lampung berupa barang-barang komoditi produksi lokal seperti tekstil, mesin dan barang elektronik yang kemudian dikirimkan ke Jakarta melalui transportasi udara atau truk via jalur darat, sebelum kemudian dikirim melalui jalur udara ke Singapura dan dilanjutkan dengan transportasi darat ke Kuala Lumpur, Penang dan Bangkok.

Layanan serupa untuk DHL Asiaconnect+ ini nantinya juga akan diperluas hingga ke ke Vietnam dan Cina, termasuk juga untuk aktivitas barang impor yang masuk ke Indonesia dari berbagai kota yang termasuk dalam jaringan DHL Asiaconnect+.

Mengutip data DHL Global Connectedness Index, lebih dari 50 persen jalur perdagangan di Indonesia saat ini bersifat regional, dengan rincian 58 persen merupakan kiriman ekspor dan 69 persen kiriman impor untuk tujuan dan berasal dari mitra dagang Indonesia dari negara-negara di Asia Pasifik.

Bruno Selmoni, VP Head of Road Freight & Multimoda ASEAN and South Asia DHL Global Forwarding mengatakan, layanan DHL Asiaconnect+ ini cocok untuk mengatasi biaya logistik di Indonesia yang saat ini masih mahal, mencapai 24 persen dari PDB.

Dia menyebutkan, sektor manufaktur saat ini menjadi motorpertumbuhan ekonomi dengan kontribusi rata-rata sebesar 6,3 persen hingga 2024 nanti. Namun hal tersebut masih menghadapi tantangan mahalnya biaya logistik yang saat ini menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Namun dia optimistis ke depan perekonomian Indonesia akan tumbuh kuat dan bersama-sama negara Asia lainnya, akan menjadi kekuatan ekonomi yang lebih besar dari gabungan kekuatan ekonomi seluruh dunia di tahun 2020.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, layanan DHL Asiaconnect+ selain mendukung penghematan biaya dan pengurangan emisi karbon, juga menawarkan tarif yang terstandarisasi. "Dengan demikian bisa membantu pelanggan mengelola komponen biaya logistik mereka dengan cukup memanfaatkan satu kontak untuk pengiriman end-to-end dan dukungan layanan pelacakan barang kiriman secara online menggunakan platform DHL Interactive," katanya.

Untuk layanan DHL Asiaconnect+, DHL tetap mengoptimalkan fitur-fitur keamanan pada moda transportasi truknya, termasuk pelacakan GPS, truk dengan suspensi udara untuk mencegah barang kiriman rusak serta tombol darurat yang terhubung 24 jam.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia