Daging Impor Tanpa Sertifikat Halal Dalam Sorotan

Oleh : Wiyanto | Senin, 16 September 2019 - 07:33 WIB

Ilustrasi Impor Daging
Ilustrasi Impor Daging

INDUSTRY.co.id - Bogor – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS.c menyoroti tentang beredarnya kabar bolehnya daging impor yang masuk tanpa sertifikasi halal, hal tersebut akibat kekalahan pemerintah dari tuntutan Brazil dalam sidang Badan Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (DSB WTO).

“Kita khawatir nanti segala macam itu boleh masuk, makanya gerakan masyarakat untuk menolak yang tidak halal perlu dilakukan,” katanya di Bogor, Minggu (15/9/2019).

Sementara, Gerakan Buy Muslim First di Malaysia saat ini sedang marak diperbincangkan. Melalui kabar yang tersebar di media sosial, gerakan ini berhasil meningkatkan perekonomian pengusaha Muslim di Malaysia. Gerakan tersebut merupakan upaya rakyat Malaysia khususnya Muslim dan Melayu dalam melawan monopoli perdagangan oleh pengusaha Cina di Malaysia.

Ia selalu menyuarakan penguatan ekonomi umat merespon positif gerakan mengutamakan membeli produk Muslim tersebut.

“Sebagai Muslim, kita harus selalu berusaha memakan produk yang bersih dan halal, dan itu harus diproduksi dengan cara yang halal dan bersih oleh orang-orang yang bersih, tentunya orang-orang yang beriman,” ujar Kiai Didin.

Dan dari aspek ekonomi, kata Kiai Didin, gerakan jual beli produk halal sesama Muslim ini akan menguatkan ekonomi umat. “Lalu kenapa ekonomi kita sekarang ini kurang kuat, karena sebagian kita masih belum peduli bagaimana perjalanan konsumsi itu, sebagian dari kita tidak peduli dari siapapun produknya. Padahal kita harus punya kesadaran bersama bahwa kita hanya mau mengonsumsi dari produk orang-orang Mukmin,” katanya.

Ketua Umum Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu menjelaskan bahwa dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW mengatakan, "Kami adalah kaum yang tidak pernah mengonsumsi kecuali dari makanan orang-orang yang bertakwa"

Terkait gerakan Buy Muslim First di Malaysia, menurut Kiai Didin, gerakan tersebut dilandasi akan kesadaran agama. “Jadi di Malaysia kesadaran agamanya luar biasa walaupun di sana tidak terlalu banyak regulasi tetapi dengan kesadaran dan ini dampaknya luar biasa. Membuat kelabakan mereka-mereka yang tidak memperhatikan produksi makanan halal,” ungkapnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…