Habibie, Masa Kepemimpinan Singkat Yang Terindah

Oleh : Anab Afifi, CEO Bostonprice Asia | Kamis, 12 September 2019 - 09:46 WIB

BJ Habibie (dok Disway.id)
BJ Habibie (dok Disway.id)

INDUSTRY co.id - Betapa relatifnya waktu. Alangkah sempurnanya Tuhan memberikan jatah waktu kepada setiap manusia. Mempergantikan diantara manusia dalam peran ritmik seiring gerak semesta.

Tidak ada batasan dan definisi kesempurnaan waktu berdasarkan ukuran lamanya  yang telah dijalani. Dengan pengertian ini, kita menyadari bahwa memanfaatkan waktu seberapa singkat pun  yang diberikan dengan memberikan hasil terbaik, itulah kesempurnaan. 

Habibie, mungkin tidak pernah berharap menjadi presiden. Kalau seandainya ia menginginkan jabatan presiden, tentu akan memilih waktu dan cara yang normal menurut hitungan wajar.

Namun, tak ada waktu dan kesempatan sempurna. Ia harus naik karena sebuah pergolakan.  

Pagi itu, 21 Mei 1998, ia dilantik menggantikan Presiden Soeharto. Sepuluh menit sebelum dilantik, ia adalah wakil presiden. Sepuluh menit berikutnya, 

Habibie mengemban tugas maha berat.  

Berapa relatifnya waktu. Betapa berharganya waktu walau hanya 10 menit. Bisik-bisik pun kemudian mengular. Hari demi hari.

"Mana bisa  seorang pembuat pesawat terbang memimpin dan mengurus ekonomi negara dalam keadaan hancur?"

Masih kuingat betul sore itu. Seorang ekonom perempuan dengan ketus-sadisnya berkata di sebuah dialog televisi.  Ia mengatakan, "ini kerja macam apa? Nulis angka-angka indikator ekonomi saja salah."

Memang ekonom itu menemukan angka kurang pas. Sebetulnya tidaklah fatal benar. Semisal mengatakan pertumbuhan ekonomi jeblok dikatakan meroket. Terjadi perbedaan hitungan antara tim ekonomi Habibe dan si ibu ini.  

Pun, tim ekonom sang presiden merespon dengan tenang. Tidak ngotot melawan akal sehat macam jubir istana yang kita saksikan hari-hari ini.

Anda tentu tahu siapa ekonom perempuan hebat itu. Dia adalah menteri keuangan yang hari ini dengan lantang mengumumkan bahwa di bawah rezim ini telah terjadi angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah. 

Itu betul sekali. Padahal, turunnya angka kemiskinan menjadi 9 persen koma sekian itu adalah rangkaian proses kerja panjang  sejak jaman Soeharto sampai sekarang. 

Padahal,  era sekarang hampir empat tahun, hanya berhasil menurunkan angka kemiskinan 1% saja!  Dari angka 10 persen koma sekian di jaman SBY menjadi 9 persen koma sekian. 

Capaian itu jauh lebih rendah dibandingkan capaian SBY dalam kurun waktu yang sama berkisar 2.5 persen. Juga lebih rendah dari capaian presiden sebelum-sebelumnya.  

Intinya, kemampuan menurunkan angka kemiskinan rezim ini adalah yang paling rendah sepanjang sejarah. (Detilnya silahkan cek di statistik resmi BPS) Habibie memimpin negeri ini dalam keadaan ekonomi morat-marit. 

Rupiah yang semula sekitar Rp 2.500 per dolar di tahun 1997 meroket hingga Rp 16.500 per dolar di tahun 1998. Kakek yang tetap tersenyum walau dicela demikian kejam di hadapan forum terhormat Gedung DPR/MPR dan ditonton jutaan rakyatnya itu, meninggalkan capaian hebat yang nyaris tak dihargai. 

Habibie berhasil menaikkan nilai rupiah di angka Rp 6.500 per dolar. Itu dicapai dalam waktu singkat: satu tahun!  Tak hanya itu. 

Sejarah mencatat, Habibielah presiden yang membuka kran kebebasan informasi yang macet selama 30 tahun era Orde Baru. Inilah masa kepemimpinan paling singkat yang terindah.

Gemilang. Akan terus dikenang anak cucu kelak. Meski Habibie berhasil, #IlmuTahuDiri dia sangatlah tinggi. Ia mengalah untuk tidak mencalonkan diri lagi. Meski dukungan dari pihaknya, 1999, sangatlah kuat saat itu.  

Alasan Habibie: agar tidak terjadi pertumpahan darah. Di sini kita mengerti. Betapa tidak pentingnya berapa lama waktu orang berkuasa. Mau 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun atau 30 tahun. Satu periode atau lima periode.  

Terpenting apa  prestasi yang telah mereka berikan. Dan, semua yang telah ditinggalkan Habibie mendadak terasa menjadi sangat penting. 

Tiba-tiba kita terlambat sadar. Ketika sore ini, pukul 18.05 WIB, Indonesia tersentak mendengar kepergian Habibie menuju keabadian. 

Selamat jalan kakek.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Prabowo dan Gibran (foto Istimewa)

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

KPU: Prabowo-Gibran, Presiden & Wapres Terpilih

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara sah dan resmi ditetapkan sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI untuk Tahun 2024-2029. Ketetapan tersebut disampaikan langsung oleh…

Ketua MPR RI Dukung Fashion Show 'Keindahan Karya Kain Tenun dan Batik Ku Indonesia' di Italia

Rabu, 24 April 2024 - 13:00 WIB

Ketua MPR RI Dukung Fashion Show 'Keindahan Karya Kain Tenun dan Batik Ku Indonesia' di Italia

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung rencana pagelaran fashion show, 'Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia', oleh Dian Natalia Assamady.…

Edukasi Keuangan Pegadaian

Rabu, 24 April 2024 - 11:33 WIB

Peringati Hari Kartini, PT Pegadaian Laksanakan Kegiatan Edukasi Keuangan Perempuan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan…

RUPST Astragraphia 2024

Rabu, 24 April 2024 - 11:19 WIB

Meningkat 45%, Astragraphia Bukukan Laba Bersih Sebesar Rp141 Miliar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra Graphia Tbk (Astragraphia) yang dilaksanakan pada Selasa (23/4/2024) menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 45% dari total…

Ketua MPR RI Apresiasi 18 Pengurus IMI Terpilih Sebagai Anggota Legislatif

Rabu, 24 April 2024 - 11:11 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi 18 Pengurus IMI Terpilih Sebagai Anggota Legislatif

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengungkapkan, dalam kontestasi Pemilu Legislatif 2024, enam Ketua IMI Provinsi…