Benang Antimikroba Dapat Cegah Risiko Infeksi Luka Operasi

Oleh : Andi Mardana | Kamis, 29 Agustus 2019 - 12:46 WIB

Ilustrasi operasi.(pixabay)
Ilustrasi operasi.(pixabay)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), surgical site infections (SSI) adalah infeksi pada irisian, atau organ, atau tempat yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri saat dilakukannya proses operasi yang terjadi dalam waktu 30 hari - 120 hari setelah operasi.

Beberapa kasus SSI yang relatif ringan, dapat langsung diobati dengan cepat. Namun, jika dibiarkan atau tidak ditangani dengan benar, maka infeksi yang terjadi dapat memburuk sehingga membutuhkan operasi ulang dan bahkan dapat berujung pada kematian.

Pencegahan SSI telah diatur oleh WHO, Centres for Disesase Control (CDC) dan American College of Surgeons (ACS). Global Guidelines for the Prevention of Surgical Site Infection dikeluarkan oleh WHO pada bulan November 2016 dan terdiri dari 29 jenis rekomendasi yang meliputi 23 topik pencegahan SSI sebelum, selama dan setelah operasi.

Sedangkan di Indonesia sendiri, pencegahan dan pengendalian infeksi sudah diatur di Peraturan Menteri Kesehatan (PMK), nomor 27. Salah satunya dengan merekomendasikan surgical bundle sebagai pedoman untuk dikerjakan di setiap prosedur pembedahan yang harus dipertimbangkan oleh tenaga kesehatan.

Prof David John Leaper, DSc, MD, ChM, FRCS, FACS, FLS menjelaskan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya SSI berdasarkan guidelines WHO dan NICE adalah mempersiapkan kulit sebelum melakukan prosedur operasi pada lokasi bedah menggunakan preparat alcohol yang mengandung klorheksidin.

"Guideline yang sama juga merekomendasikan untuk menggunakan benang antimikroba yang dilapisi oleh triclosan antiseptic. Sudah ada bukti Level 1 A bahwa benang antimikroba secara signifikan dapat mengurangi risiko SSI," jelas David di Jakarta, Kamis (29/8).

Dengan adanya aturan resmi dan arahan terkait pencegahan SSI, untuk memastikan agar ini terus berlanjut dibutuhkan komitmen yang kuat dan kolaborasi dari semua sektor, termasuk pemerintah, sektor swasta dan tenaga kesehatan untuk melanjutkan upaya yang telah dilakukan dan melaksanakan arahan secara efektif.

Melihat fakta ini PT Johnson & Johnson Indonesia kembali memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan baik masyarakat umum maupun para tenaga kesehatan akan pentingnya pencegahan SSI.

Untuk mengidentifikasi peluang dalam mengurangi risiko terjadinya SSI bagi pasien yang mendapatkan perawatan sebelum dan sesudah operasi, PT Johnson & Johnson Indonesia bermitra dengan beberapa rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan serangkaian kegiatan terkait dengan program pencegahan SSI.

Adapun rangkaian kegiatan pencegahan SSI tersebut adalah diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) dan kuliah umum yang ditujukan untuk para tenaga kesehatan.

Focus Group Discussion yang bertemakan CARE+ Indonesia Implementation for SSI Prevention ini dilaksanakan pada 28 Agustus 2019. Selain itu, FGD ini juga dihadiri oleh para tenaga kesehatan termasuk kepala departemen, dokter ahli bedah tulang, dokter kandungan, perawat bedah, perawat ICU serta tenaga kesehatan yang merupakan bagian dari tim pengendalian infeksi di rumah sakit di seluruh Indonesia.

FGD Bersama-sama dengan kuliah umum bertujuan untuk memfasilitasi para ahli untuk dapat berbagi pembelajaran dan pengalaman terkait dengan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk pencegahan SSI di rumah sakit. Salah satunya adalah untuk meningkatkan kesadaran tim bedah yang terdiri dari dokter dan personel kamar bedah.

Devy Yheanne, Country Leader of Communications and Public Affairs berharap bahwa edukasi yang telah dilakukan secara berkelanjutan terkait dengan pencegahan SSI dapat dilakukan secara merata di Indonesia dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait pencegahan SSI terhadap masyarakat umum maupun para tenaga kesehatan.

"Dengan begitu, SSI diharapkan tidak lagi menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan dan persentase terjadinya SSI dapat menurun di Indonesia," jelasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:53 WIB

InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

InfoEkonomi.ID, portal berita seputar ekonomi, keuangan dan bisnis sukses menggelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024, Kamis (28/3). Acara penghargaan yang menggandeng…

Media briefing Modal Rakyat Indonesia

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:16 WIB

Enam Tahun Berkarya, Modal Rakyat Indonesia Terus Hadirkan Inovasi bagi Perekonomian Indonesia

Enam tahun perjalanan, namun semangat inovasi dan komitmen Modal Rakyat Indonesia terhadap kemajuan ekonomi Indonesia tetap membara. Modal Rakyat Indonesia terus menorehkan jejaknya sebagai…

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:37 WIB

Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

PEMERINTAH hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan…

Ilustrasi mudik Lebaran - Dokumentasi Roojai.co.id

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:33 WIB

Ini Tips Roojai Agar Mudik Lebaran Tenang dan Nyaman Saat Cuaca Ekstrem

Jakarta- Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 6 April hingga 8 April 2024 mendatang. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau pemudik…

Peringatan Nuzululqur'an 1445 H, Menteri Basuki: Al-Qur'an Sebagai Tuntunan Menjalankan Tugas

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:20 WIB

Peringatan Nuzululqur'an 1445 H, Menteri Basuki: Al-Qur'an Sebagai Tuntunan Menjalankan Tugas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan peringatan Nuzululqur'an 1445 H dan Berbuka Puasa Bersama Anak Yatim di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (28/03/2024).…