Beras Organik Indonesia Diminati Pasar Ekspor

Oleh : Wiyanto | Sabtu, 03 Agustus 2019 - 09:14 WIB

Beras (Foto/Rizki Meirino)
Beras (Foto/Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Banyuasin - Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan beras organik Indonesia semakin diminati pasar ekspor, sehingga volume ekspornya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Buktinya, ekspor tahun 2016 hanya tercatat 81 ton, namun pada tahun 2018 Kementan telah menerbitkan rekomendasi ekspor 143 ton beras organik.

"Kemudian, sampai dengan bulan Juni 2019 ini sudah 252 ton beras organik yang telah direkomendasikan untuk menembus pangsa pasar luar negeri. Kami optimis diperkirakan akan terus bertambah sampai dengan akhir tahun ini," demikian dikatakan Suwandi dalam kunjungan kerja meninjau lahan padi di Kecamatan Telang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (2/8/2019).

Tercatat, ekspor beras organik tersebut sampai dengan bulan Juni 2019 ini berhasil masuk ke beberapa negara, seperti Jepang, Hongkong, Jerman, US, Perancis, Malaysia dan Singapura. Ekspor tersebut oleh CV Shinta Rama, PT Bloom Agro, PT Bumi Subur Sejahtera Lestari dan PT Sejahtera Makmur Semesta.

Suwandi menekankan ekspor beras organik ini segmen pasarnya tertentu. Namun drmikian, jelas harga beras organik jauh lebih mahal dibandingkan beras premium.

"Beras organik yang diekspor berupa beras organik putih, beras hitam, beras merah, dan beras coklat. Beras tersebut diminati kalangan masyarakat tertentu karena beberapa alasan antara lain tidak menggunakan bahan kimia, non GMO, cita rasa yang khas dan untuk bahan baku jenis makanan tertentu," jelas dia.

Berangkat dari membaiknya kinerja ekspor ini, Suwandi menegaskan peningkatan produksi padi menunjukkan bukan hanya bertujuan untuk konsumsi dalam negeri. Namun juga ke depan diarahkan pada pengembangan beras berkualitas ekspor untuk segmen pasar khusus.

"Terutama beras organik dan beras tertentu yang diminati oleh konsumen mancanegara," tegasnya.

Suwandi menyebutkan sentra padi organik saat ini masih spot-spot kecil dan belum di hamparan luas. Sentra padi organik terutama di wilayah Sumbar, Jabar, Jatim dan Sultra dengan luas sekitar 215 hektar.

"Kebanyakan mereka menggunakan varietas seperti Ciherang, Inpari, Sintanur, dan selebihnya varietas lokal," sebutnya.

Adapun produktivitas rata-rata padi organik di lahan sawah tadah hujan sebesar 5 ton gabah kering panen (GKP) per hektar. Bahkan untuk sentra yang sudah lama berkecimpung di pertanian organik lebih dari 5 tahun seperti di Tasikmalaya bisa mencapai 7 ton gabah kering panen per hektar.

Terkait dukungan pemerintah, Suwandi mengatakan tentunya berperan penuh guna mendorong semakin meningkatnya volume ekspor komoditas pertanian. Salah satunya Kementan telah melakukan untuk meningkatkan ekspor beras kita diantaranya melalui bantuan sertifikasi beras organik.

"Bantuan alat juga pernah diberikan untuk eksportir beras organik seperti dari Tasikmalaya. Saat itu kami berikan bantuan berupa color sorter, destoner, RMU, packing grading untuk membantu memperluas pangsa pasarnya karena disana sudah skala luas," katanya.

Selain dari sisi pascapanen, sambung Suwandi, dari sisi hulu pun Kementan memberikan bantuan budidayanya seperti halnya bantuan sarana peningkatan poduksi 1.000 desa organik. Kementan pun memberikan bantuan berupa sertifikasi organik sejak tahun 2015.

"Ke depannya kita optimis beras organik tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga mampu mengisi pasar dunia," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…