Bahaya, Tiga Sektor Industri Prioritas Ini Tumbuh Melambat

Oleh : Ridwan | Jumat, 02 Agustus 2019 - 15:05 WIB

Ilustrasi Industri Otomotif (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ilustrasi Industri Otomotif (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tiga sektor industri prioritas nasional mengalami pertumbuhan yang melambat pada kuartal kedua 2019. Padahal, tiga sektor industri ini punya peran penting topang perekonomian Indonesia. 

Adapun ketiga sektor industri prioritas tersebut yaitu, otomotif, logam, dan karet. 

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menyebutkan, tiga sektor industri prioritas tersebut harus menjadi sektor yang diperhatikan pemerintah.

Untuk sektor otomotif, Andry menyebutkan, penurunan produksi pada periode Januari hingga Juni 2019 mencapai 6,7 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan, pada kuartal kedua (April-Juni), penurunannya lebih dalam, yakni sembilan persen (year on year/yoy).

"Ini sangat krusial, dan harus segera diatasai," katanya di Jakarta (2/8).

Dijelaskan Andry, ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan produksi di sektor otomotif, salah satunya yaitu semakin menjamurnya produk otomotif dari luar Indonesia di pasar domestik. 

"Produk dalam negeri yang masih belum memiliki daya daing tinggi terpaksa 'kalah'," terangnya.

Namun, ia melihat, masih ada satu faktor positif, yaitu semakin meningkatnya transportasi umum kota.

"Dengan begitu, ada peralihan konsumsi dari pribadi ke umum yang harganya lebih terjangkau," jelasnya.

Faktor berbeda terjadi pada karet yang mengalami penurunan produksi hingga 15,30 persen pada kuartal kedua ini (yoy). Andry menilai, faktor harga komoditas di pasar global yang terus menurun menyebabkan menjadi rendahnya keinginan perusahaan untuk melakukan produksi.

Andry menambahkan, industri karet juga sebetulnya terdampak dari industri otomotif yang menurun. "Hal ini mengingat salah satu komponen di mobil seperti ban berasal dari karet," tuturnya.

Sektor lain yang lebih krusial adalah logam. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan produksi industri ini mencapai 21,46 persen pada kuartal kedua dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu. Penurunan tersebut menjadi penurunan terbesar dibanding dengan jenis-jenis industri manufaktur lain.

Andry menjelaskan, penurunan produksi baja disebabkan pembatasan ekspor oleh pemerintah. "Juga akibat turunnya performa produksi baja nasional," ucapnya.

Secara garis besar, pemerintah harus terus mendorong hilirisasi mengingat dua sektor yang terdampak merupakan industri hulu. Selain itu, pemerintah bersama industri wajib bekerja sama dalam memperluas jangkauan pasar sekaligus diversifikasi produk agar tidak terpaku pada sumber daya alam (SDA).

Melihat data pertumbuhan industri manufaktur yang masih sampai di kuartal kedua, Andry belum dapat memproyeksikan pertumbuhan hingga akhir tahun. Hanya saja, berkaca dari faktor di atas, ia memprediksi pertumbuhannya akan melambat.

"Kecenderungannya turun dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri manufaktur dan besar pada kuartal kedua tahun ini adalah 3,62 persen. Angka tersebut melambat dibanding dengan pencapaian selama dua tahun terakhir.

Pada kuartal kedua 2018, tingkat pertumbuhannya mencapai 4,36 persen, sementara tahun 2017 menyentuh angka 3,89 persen. "Trennya agak menurun tapi ini masih kuartal kedua," tutur Kepala BPS Suhariyanto.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…