Industri Mamin Butuhkan Pasokan Garam Industri

Oleh : Herry Barus | Kamis, 18 Juli 2019 - 10:00 WIB

Adhi S lukman, Ketua Gabungan pengusaha makanan dan minuman indonesia ( Gapmmi )
Adhi S lukman, Ketua Gabungan pengusaha makanan dan minuman indonesia ( Gapmmi )

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Industri makanan dan minuman sedang mengalami kekurangan pasokan garam industri, sedangkan stok saat ini untuk kebutuhan kurang dari satu bulan, kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman. 

"Total itu ada 30 ribuan ton (tersisa, red.). Itu nggak sampai sebulan, kan bahaya," ujar dia dalam suatu forum diskusi di Hotel Millenial, Jakarta, Rabu (17/7/2019)

Ia mengatakan industri makanan dan minuman pada 2019 sudah diberikan slot impor garam industri sekitar 300 ribu ton. Jumlah tersebut belum bisa mencukupi untuk produksi industri makanan dan minuman.

Ia mengatakan kebutuhan bahan baku garam untuk industri tersebut mencapai 500 ribu ton per tahun.

Bahkan, kata dia, jumlah itu masih kurang mengingat produksi makanan dan minuman semakin tinggi.

Apabila bahan baku garam tak bisa dipenuhi maka industri makanan dan minuman dalam negeri terancam tak bisa produksi.

Sementara, kata dia, produksi garam lokal memiliki kadar air tinggi sehingga tidak bisa digunakan untuk bahan baku industri makanan dan minuman.

"Ya kalau lokal ada kita pasti beli. Kebanyakan stok (garam lokal, red.) yang ada kadar airnya tinggi, kita butuh untuk industri mamin (makanan dan minuman) yang kadar air 0,5 persen, yang ada (pasar lokal, red.) di atas empat persen," kata dia, seperti dilansir Antara.

Untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman, pihaknya sudah mengajukan tambahan impor garam industri mencapai 250 ribu ton guna menutupi kekurangan stok.

Hingga saat ini, usulan tersebut masih dalam pembahasan pemerintah.

"Kita sudah mengajukan. Kita sudah sampaikan stok kita tinggal berapa terus dirakortaskan, belum putus," kata dia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. Kunjungan dilakukan ke salah satu kebun sawit di Sumatera.

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:20 WIB

Dorong Sustainable Banking, BSI Dukung Pembiayaan Sawit Bagi Petani Plasma

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan…

Ilustrasi perumahan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:16 WIB

Terdepan di Wilayah Jabodetabek, Bogor Catat Selisih Pertumbuhan Harga Hunian Tertinggi

Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,4 persen pada bulan Februari 2024 dibandingkan sejak Februari 2023. Rumah123 mencatat Bogor mengalami kenaikan harga hunian…

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI, Mahasiswa President University

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:13 WIB

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI, Mahasiswa President University Raih Beasiswa dari Sony Music Group Global Scholars Program

Alfath, mahasiswa President University, musisi muda Indonesia asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang tengah menempuh studi sarjana Sistem Informasi untuk Bisnis dan Manajemen telah mencatat…

Pelita Air

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:51 WIB

Dukung Kelancaran Angkutan Lebaran 2024, Pelita Air Siapkan 273 Ribu Kursi Penerbangan

Pelita Air (kode penerbangan IP), maskapai medium service, menyiapkan 273 ribu kursi penerbangan selama periode angkutan lebaran pada 3 hingga 18 April 2024. Hal ini dilakukan untuk mendukung…