Banyak Tak Terserap, KKP Desak Kemenperin Awasi Industri Serap Garam Lokal

Oleh : Ridwan | Jumat, 05 Juli 2019 - 17:05 WIB

Ilustrasi Petani Garam (Ist)
Ilustrasi Petani Garam (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mengawasi industri dalam melakukan penyerapan garam lokal.

Pada tahun lalu, pelaku aneka industri telah meneken perjanjian bersama para petambak garam untuk melakukan penyerapan garam lokal. 

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Setyamurti Poerwadi, mengatakan, perlu adanya perjanjian ulang antara sektor industri dan petambak dalam melakukan penyerapan garam lokal selama setahun ke depan. Hal itu untuk memegang komitmen industri menggunakan garam yang telah diproduksi petambak. 

"Kami mendorong adanya perjanjian industri yang membutuhkan garam lokal dengan petambak. Tak hanya itu, Kemenperin juga harus punya data garam yang ada di industri," kata Brahmantya di Jakarta Jumat (5/7). 

Menurut dia, saat ini KKP sudah bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik dan 23 pemerintah kabupaten kota yang menjadi sentra garam dalam melakukan pencatatan produksi garam lokal. Karena itu, ia menilai dari segi data pergaraman lokal sudah valid.

Namun, Kemenperin sebagai lembaga yang membawahi seluruh sektor industri pengguna garam juga harus melakukan hal yang sama. Dengan adanya data tersebut, kontrol terhadap industri dapat lebih ketat. Terutama ketika melakukan penyerpaan garam lokal maupun ketika menggunakan garam impor. 

"Seharusnya Kemenperin punya catatan stok garam di tangan, kan mereka yang mengatur industri. Kami KKP tidak punya wewenang terhadap industri," ujarnya. 

Selain persoalan pengawasan dan data garam yang digunakan industri, Brahmantya menyinggung soal kebijakan impor garam industri tengah berlaku. Ketentuan impor garam industri saat ini tidak lagi memerlukan rekomendasi dari KKP. Mekanisme tersebut setelah berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengendalian Impor Komoditas Perikanan dan Pergaraman.

Lewat PP itu maka setiap kebutuhan industri untuk garam impor akan ditentukan langsung oleh Kementerian Perindustrian dan diajukan izinnya kepada Kementerian Perdagangan. Oleh sebab itu, Brahmantya meminta agar kemudahan impor garam industri itu juga disertai dengan pengawasan terhadap aliran impor garam industri. 

Sebab, impor garam yang dikhususnya untuk industri akan rawan bocor ke pasar dan dikemas sebagai barang konsumsi. Hal itu bakal berdampak pada sulitnya garam lokal untuk bersaing di pasar.

"Tolong impor-impor itu diperhatikan, kehati-hatian. Masyarakat juga kalau menemukan indikasi kebocoran laporkan saja. Ada Satgas Pangan," kata dia. 

Lebih lanjut, KKP pun meminta Kemenperin segera membuat klasifikasi industri yang diperbolehkan menggunakan garam impor.

Menurutnya, industri pengasinan ikan dan industri aneka pangan sebetulnya tidak diperbolehkan menggunakan garam industri. Lalu, yang tak kalah penting, mengatur jadwal impor garam agar tidak bersamaan dengan masa panen garam milik petambak. 

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin, Achmad Dwiwahjono berdalih, saat ini pihaknya sudah memiliki data garam yang digunakan oleh industri. Baik dari stok lokal maupun impor.

Ia menyebutkan, total stok garam yang tersimpan di gudang industri saat ini jumlahnya mencapai 780 ribu ton. Jumlah itu berada di 55 industri yang terdiri dari bidang chlor alkali plant, farmasi, dan aneka pengolahan pangan. 

"Kita tidak bisa membuka data rinci karena juga menyangkut rahasia masing-masing perusahaan," ujarnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandatanganan kerjasama RS Premier Bintaro dengan BMW Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 - 23:32 WIB

Kolaborasi RS Premier Bintaro dan BMW Indonesia Tingkatkan Patien Experience

Penandantanganan menghasilkan kolaborasi RSPB dengan BMW Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

#bluBuatBaik Waste Station sudah tersebar di 7 lokasi strategis.

Rabu, 24 April 2024 - 23:16 WIB

Hari Bumi, Ini Langkah Kecil Memilah Sampah Untuk Bumi Lebih Sehat

blu by BCA Digital turut memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah…

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.