RI Bisa Manfaatkan Perang Dagang USA-Tiongkok

Oleh : Herry Barus | Rabu, 19 Juni 2019 - 10:00 WIB

Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping (Foto Dok Industry.co.id)
Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai pemerintah belum optimal memanfaatkan perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi keuntungan bagi perekonomian Indonesia.

Menurut Bhima, Indonesia tertinggal jika dibandingkan Vietnam yang dinilai mampu meraup keuntungan dari perang dagang yang terjadi Amerika dan Tiongkok.

"Keunggulan komparatif Vietnam dibandingkan Indonesia itu bukan dari upah buruh yang lebih murah tapi justru dari insentif yang diberikan yang saling berjarak antara pemerintah pusat dan daerah itu yang tidak terjadi di Indonesia," ujarnya dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa (18/6/2019)

Bhima menjelaskan, dampak dari perang dagang membuat investor dari Tiongkok atau Amerika akan mencari negara lain untuk kegiatan produksi dan Vietnam menjadi salah satu negara tujuan utama karena kemudahan dan jaminan yang diberikan untuk para investor.

"Di sini banyak kepala daerah yang antipati terhadap investor yang datang karena sudah puas bagi hasil dengan pemerintah pusat," katanya.

Menurut Bhima, Indonesia bisa memanfaatkan peluang perang dagang Amerika dan Tiongkok dengan mendorong volume ekspor terutama dari sektor pertanian.

Dia mencontohkan, saat ini terjadi penurunan signifikan permintaan kedelai dari Amerika sebagai produsen nomor satu di dunia ke Tiongkok karena tarif impor yang terlalu tinggi akibat perang dagang kedua negara.

"Pertanyaannya dari mana kebutuhan itu ditutupi dengan jumlah penduduk Tiongkok yang miliaran orang dan membutuhkan makanan olahan. Peluang ini sayangnya tidak dibaca Indonesia tapi oleh Malaysia yang telah melakukan barter dengan minyak sawit yang akhirnya bisa menolong harga sawit di level petani Malaysia," ujarnya seperti dilansir Antara.

Bhima juga menyinggung mengenai agresifitas pemerintah dalam melakukan negosiasi Free Trade Agreement (FTA) dengan beberapa negara untuk menaikkan nilai ekspor yang dianggap tidak cukup untuk memperbaiki kondisi neraca perdagangan.

"Logikanya tidak nyambung karena tidak punya kerja sama yang jelas dan dipaksakan melakukan FTA yang pada akhirnya merugikan Indonesia," imbuhnya.

Bhima juga mengusulkan agar anggaran untuk Kementerian Perdagangan pada tahun 2020 bisa meningkat karena dibutuhkan untuk melakukan lobi-lobi perdagangan internasional dan proteksi perdagangan Indonesia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…

IFG Life

Sabtu, 20 April 2024 - 09:48 WIB

Sambut Hari Konsumen Nasional, IFG Life Tegaskan Komitmen Customer-Centric

Menyambut Hari Konsumen Nasional yang jatuh pada 20 April 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) kembali menekankan komitmen perusahaan untuk senantiasa memprioritaskan konsumen (customer-centric)…