2019, Duta Pertiwi Nusantara Optimis Tumbuh

Oleh : Wiyanto | Selasa, 18 Juni 2019 - 16:17 WIB

Plang Duta Pertiwi Nusantara Tbk
Plang Duta Pertiwi Nusantara Tbk

INDUSTRY.co.id

Jakarta - PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk memproyeksikan Pendapatan Tumbuh mencapai Rp115 miliar dengan laba bersih Rp9 miliar. Pendapatan bersih pada tahun 2018 sebesar Rp 143,38 miliar. Jumlah ini tercatat naik sebesar 28,83% bila dibandingkan dengan tahun 2017 lalu yang hanya mencapai Rp 111,29 miliar.

Direktur Utama PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk Siang Hadi Widjaja mengatakan, Perusahaan memasuki tahun 2019 dengan sikap optimis namun tetap berhati-hati setelah mengalami pelemahan pasar.

Siang menyebutkan, target pendapatan tahun 2018 sebesar Rp 110 miliar, realisasi yang dicapai melebihi 30,35%. Sementara untuk laba bersih yang dicapai pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 9,38 miliar naik 57,38% dari tahun 2017 sebesar Rp 5,96 miliar.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 turut membawa berkah bagi Perusahaan, permintaan produk meningkat dan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih," ungkapnya di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Siang mengatakan, prospek usaha perekat masih tetap cerah mengingat telah tumbuh beberapa industri kayu lapis di Kalimantan Barat dan permintaan kayu lapis asal Indonesia di dunia internasional cukup tinggi. Berdasarkan informasi dari Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo), ekspor kayu lapis Indonesia ke Amerika Serikat mulai gencar pasca diterapkannya Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Imbalan (countervailing duty) terhadap kayu lapis (plywood) dari China oleh Departemen Perdagangan AS pada tanggal 4 Januari 2018.

"Kebijakan anti dumping ini membuka peluang besar bagi Indonesia merebut kembali pasar plywood Amerika. Adapun bagi Indonesia, Amerika Serikat adalah pasar plywood terbesar kedua setelah Jepang," kata Siang.

Net profit margin naik dari 5,36% pada tahun 2017 menjadi 6,54% pada tahun 2018. Kenaikan ini dikarenakan oleh naiknya pendapatan lain-lain terutama pendapatan dari selisih kurs.

Siang mengatakan, Perusahaan berusaha mengelola modal yang optimal supaya dapat memaksimalkan nilai bagi para pemilik atau pemegang saham, untuk itu manajemen selalu aktif memastikan adanya keseimbangan yang memadai antara liabilitas dan ekuitas atau menjaga rasio modal yang sehat.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…