Menhub: Maskapai Asing Opsi Turunkan Tiket Pesawat

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 11 Juni 2019 - 10:14 WIB

ilustrasi tiket pesawat
ilustrasi tiket pesawat

INDUSTRY.co.id, Jakarta -  Problematika lonjakan harga tiket tak kunjung surut. Untuk menekan kenaikan harga tiket pesawat pemerintah berencana mengundang maskapai asing untuk masuk ke dalam negeri, dan itu menjadi pilihan terakhir pemerintah.

Prioritas kami tetap pada bagaimana maskapai melakukan improvement, lakukan efisiensi sehingga tarif itu tidak tinggi. Tapi kami tidak bisa menutup kalau memang opsi itu (investasi asing) ada, " kata Budi usai meninjau Gerbang Tol Kalikangkung akhir pekan lalu.

Wacana soal mengundang maskapai asing untuk berkompetisi di dalam negeri disampaikan oleh Budi awal Juni lalu. Ia mengaku mendapatkan saran dari Presiden Jokowi untuk  memberi kesempatan lebih luas kepada maskapai asing berkompetisi di dalam negeri.

Adapun, saran diberikan berkaitan dengan kenaikan harga tiket pesawat di dalam negeri yang terjadi dalam enam bulan terakhir. Kenaikan harga tersebut diyakini terjadi karena kurangnya kompetisi yang dialami oleh maskapai di dalam negeri.

Wacana tersebut pun mendapatkan banyak komentar. Salah satunya, dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

JK menilai gagasan memasukkan maskapai asing dalam persaingan bisnis di sektor penerbangan domestik tidak akan serta merta menurunkan harga tiket pesawat. Alasannya, maskapai asing juga dinilai memiliki segudang pos pengeluaran yang sama seperti maskapai nasional.

Pengeluaran itu antara lain, bahan bakar avtur, pemeliharaan, gaji pegawai, dan lainnya. Menurutnya, indikator pengeluaran yang sama akan membuat tarif penerbangan jadi tidak jauh berbeda.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan walau memunculkan persaingan tarif tiket yang lebih kompetitif, keberadaan maskapai asing di dalam negeri bisa membuat maskapai nasional berteriak.

Pasalnya, para maskapai nasional belakangan terus mengeluhkan biaya operasional yang tinggi dan tarif tiket penerbangan murah kepada masyarakat. Hal tersebut membuat pendapatan mereka tidak maksimal.

"Nah, jadi sekarang pemerintah memilih apa? Pemerintah tidak hanya memilih maskapai, tapi juga memilih konsumen," imbuhnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Rawanto, Building Manager Tangcity Superblock (tengah)

Jumat, 29 Maret 2024 - 13:04 WIB

Meriahkan Bulan Suci Ramadan, Tangcity Superblock Hadirkan Festival Takjil 'Umami Eats Unjuk Rasa'

Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadan, Umami Eats, semi outdoor food court yang terletak di Tivoli Garden, Tangcity Superblock, menghadirkan festival gelaran takjil dalam “Umami Eats Unjuk…

InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:53 WIB

Top Digital Corporate Brand Award 2024 Digelar Online

InfoEkonomi.ID, portal berita seputar ekonomi, keuangan dan bisnis sukses menggelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024, Kamis (28/3). Acara penghargaan yang menggandeng…

Media briefing Modal Rakyat Indonesia

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:16 WIB

Enam Tahun Berkarya, Modal Rakyat Indonesia Terus Hadirkan Inovasi bagi Perekonomian Indonesia

Enam tahun perjalanan, namun semangat inovasi dan komitmen Modal Rakyat Indonesia terhadap kemajuan ekonomi Indonesia tetap membara. Modal Rakyat Indonesia terus menorehkan jejaknya sebagai…

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:37 WIB

Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

PEMERINTAH hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan…

Ilustrasi mudik Lebaran - Dokumentasi Roojai.co.id

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:33 WIB

Ini Tips Roojai Agar Mudik Lebaran Tenang dan Nyaman Saat Cuaca Ekstrem

Jakarta- Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 6 April hingga 8 April 2024 mendatang. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau pemudik…