Kemenpar Rangkul Pelaku Usaha Susun Rencana Aksi Wisata Halal di Jawa Barat

Oleh : Ridwan | Rabu, 24 April 2019 - 14:25 WIB

FGD Penyusunan Desain, Strategi, dan Rencana Aksi Pariwisata Halal Jawa Barat (Bandung Raya + Cianjur) (Foto: Ridwan)
FGD Penyusunan Desain, Strategi, dan Rencana Aksi Pariwisata Halal Jawa Barat (Bandung Raya + Cianjur) (Foto: Ridwan)

INDUSTRY.co.id - Bandung - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus memacu pengembangan pariwisata halal di Indonesia. Pasalnya, pertumbuhan industri wisata halal menjadi yang terbesar di sektor pariwisata.

Berdasarkan catatan Kemenpar, pertumbuhan wisata halal Indonesia tahun 2018 mencapai 42 persen. Sedangkan terget kunjungan wisatawan halal dunia ke Indonesia tahun 2019 sejumlah 5 juta atau tumbuh 42 persen, jika dibandingkan tahun lalu sejumlah 3,5 juta. 

Untuk mencapai target tersebut, Kemenpar terus melakukan sosialisasi atau pengarahan terkait rencana aksi dan penyusunan desain wisata halal di Indonesia.

Dalam hal ini Assisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional II Area I Jakarta-Banten Kemenpar menggelar Focus Group Discussion "Penyusunan Desain, Strategi, dan Rencana Aksi Pariwisata Halal Jawa Barat (Bandung Raya + Cianjur)" yang digelar di El Royal Hotel, Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/4).

Acara yang dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Edi Setiadi dihadiri oleh berbagai pelaku usaha industri pariwisata di wilayah Bandung dan Cianjur.

Dalam sambutannya, Edy mengatakan pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar) telah melakukan langkah cepat untuk mewujudkan Jabar Juara melalui pariwisata halal.

"Hal tersebut terbukti dari peringkat Jabar yang menempati posisi ke-6 sebagai wisata halal terbaik di Indonesia. Terget kami masuk tiga besar pada tahun 2020," kata Edy.

Ditambahkan Edy, sejumlah hal yang menjadi fokus pekerjaan serta pembenahan potensi pariwisata halal terkait Access, Communication, Environment, Services yang menjadi kriteria acuan standar global MTI. "Ini yang kami terus pacu," terangnya.

Menurutnya, pihaknya telah menetapkan lima wilayah yang harus terus dimaksimalkan selain melakukan pengembangan, yaitu Bogor, Sukabumi, Karawang, Metro Bandung, Bandung Raya, Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dan Cianjur. 

"Bandung dan Cianjur punya potensi yang sangat potensial," ucapnya.

Ia menyebut masih banyak potensi yang bisa digali di Jawa Barat, seperti wisata alam melalui kebun raya kuningan, pegunungan, laut, pantai, kebudayaan, religi. 

"Jabar punya semuanya, mulai daeri laut, gunung, perbukitan, hingga kearifan budaya lokal yang sangat kental," imbuhnya.

Namun, Edy mengakui semua itu masih dalam tahap inventarisasi. Pasalnya, peningkatan amenitas akses harus berkoordinasi lintas dinas. Selain itu, pihaknya tengah mengupayakan adanya kebijakan terkait pariwisata dengan aturan yang memayungi pemerintah kabupaten kota.

"Kita berharap, wilayah di Jabar punya daerah wisata halal yang baik. Kemarin sudah dikumpulkan kepala dinas semua pemerintah kabupaten kota untuk membangun komitmen," ungkap Edy.

Sementara itu, Wastutuk selaku Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Area I Jakarta-Banten Kemenpar yang juga Ketua Panitia FGD berharap dengan adanya forum diskusi ini dapat memberikan keberhasilan pengembangan wisata halal di Jabar. 

"Tak hanya itu, saya juga berharap acara FGD ini mamou meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan transaksi ekonomi di Jabar," jelas Wastutik.

Dijelaskan Wastutik, wisata halal telah menjadi satu tren yang sedang difokuskan di Indonesia. Maka tak heran jika dalam tempo 5 tahun terakhir termasuk pada 2019, Indonesia mampu menjadi negara terbaik di Global Muslim Travel Index (GMTI), mengungguli 130 destinasi lain di seluruh dunia.

"Ini merupakan potensi jumlah dan intensitas belanja wisata muslim yang sudah mengincar Indonesia untuk dijadikan perjalanan wisata," tuturnya.

Berdasarkan catatan Kemenpar, pertumbuhan industri wisata halal pada tahun 2018 menjadi yang terbesar dari sektor pariwisata dengan kunjungan wisatawan muslim mencapai 140 juta. Ditargetkan pada tahun 2026, kunjungan wisatawan muslim akan mencapai 230 juta dengan transaksi pembelanjaan hingga USD 180 miliar.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, destinasi wisata halal yang ada di Indonesia lebih baik dari negara manapun. 
Kondisi itu pun diperkuat dengan terpilihnya Bali yang dinobatkan sebagai Favourite Adventure Destination buat wisatawan asal Timur Tengah. 

Penghargaan ini diberikan oleh Condé Nast Traveller Middle East, situs web majalah yang menampilkan ragam destinasi pariwisata di seluruh dunia.

Menpar menambahkan, saat ini Kemenpar pun terus mendorong daerah-daerah lainya untuk meningkatkan pariwisata halal. Saat ini Kemenpar mengeluarkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI). Program ini bekerja sama dengan Mastercard-CrescentRating. Acuannya pun mengacu pada standar global Global Muslim Travel Index (GMTI).

Dengan program ini Kemenpar menetapkan 10 detinasi wisata halal yang dipilih dan dibina dalam bimbingan teknik menggunakan standar GMTI.

"Indonesia telah menumbuhkan empat aspek dari GMTI melampaui semua negara. IMTI menghadapkan masing masing daerah untuk menumbuhkan wisata halal di setiap destinasi. Ada komitmen yang kuat dari setiap elemen pemerintah dan pertumbuhan yang signifikan dari pemain industri pariwisata halal," jelas Menpar Arief Yahya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…

PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - 14:41 WIB

Road to Devcon Ethereum Akan Diselenggarakan di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi crypto kembali melanjutkan rangkaian Road to Devcon Ethereum 2024 setelah di tahun 2023 lalu melakukan roadshow ke tiga universitas.

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…