Kemenristek Dikti Berharap Cat Anti Deteksi Radar Secepatnya Bisa Diproduksi Massal

Oleh : Ahmad Fadli | Jumat, 29 Maret 2019 - 11:50 WIB

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Sains Teknologi Bahan Maju bekerja sama dengan PT Sigma Utama Paint, PPET LIPI dan Dislitbang TNI AL melakukan uji coba cat anti deteksi radar pada kapal TNI AL.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Sains Teknologi Bahan Maju bekerja sama dengan PT Sigma Utama Paint, PPET LIPI dan Dislitbang TNI AL melakukan uji coba cat anti deteksi radar pada kapal TNI AL.

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Sains Teknologi Bahan Maju bekerja sama dengan PT Sigma Utama Paint, PPET LIPI dan Dislitbang TNI AL melakukan uji coba cat anti deteksi radar pada kapal TNI AL.

Berlokasi di pos TNI AL Pantai Mutiara, Penjaringan Jakarta, Jumat (29/3/2019) uji coba dilakukan pada kapal Patkamla Sadarin TNI AL yang tidak terdeteksi juga oleh gelombang radar pada frekuensi X-band (8-12 Ghz).

“Kementerian ristekdikti  dengan pendanaan insentif inovasi industri telah berhasil mendorong terbangun pilot lini produksi cat anti deteksi radar yang telah diaplikasikan pada potongan plat kapal logam dari alumunium dan besi yang tidak terdeteksi oleh frekuensi  X-band (8-12 GHz,” kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Dr. Ir Jumain Appe.

Jumain mengatakan, pengembangan teknologi siluman ini berdampak sangat luas disamping mendorong terbangunnya industri logam tanah jarang di indonesia, juga melalui pengembangan penelitian cat anti deteksi radar berbasis bahan smart magnetic dari logam tanah jarang ini dapat meningkatkan kemampuan alutsista TNI AL.

“Dengan hadirnya inovasi tersebut kami mendorong industri coating nasional untuk dapat memproduksi secara massal cat anti deteksi radar pada kapal. Kendati saat ini masih dalam tahap penyempurnaan,” ujar Jumain.

Sementara itu, Peneliti Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju (PSTBM BATAN), Wisnu Ari Adi mengatakan, penelitian cat anti deteksi radar ini merupakan pengembangan dari kemampuan BATAN dalam mengolah pasir monasit menjadi logam tanah jarang (LTJ).

Penelitian ini dimulai tahun 2015 dan tahun 2017 telah berhasil dibuat prototype skala pilot berupa cat anti deteksi radar yang telah diaplikasikan pada potongan plat kapal logam dari alumunium dan besi yang tidak dapat dideteksi oleh radar pada frekuensi X-band (8-12 GHz).

Ia menambahkan, teknologi ini merupakan teknologi terkini dan hanya dimiliki oleh negara-negara maju.

“Ini merupakan teknologi milenial yang mampu menyerap gelombang radar pada frekuensi tertentu. Teknologi ini hanya dimiliki oleh negara-negara maju dan tidak bersifat komersial karena merupakan bahan yang sangat strategis untuk pertahanan nasional suatu negara,” ujar Wisnu.

Lebih lanjut Wisnu mengungkapkan, teknologi siluman ini adalah salah satu hasil penelitian BATAN yang berupa bahan smart magnet untuk cat anti deteksi radar. Bahan ini memiliki sifat seperti gelombang elektromagnetik yang tersusun dari kombinasi unsur LTJ dan unsur logam transisi yang struktur magnetiknya hanya bisa diuji dengan menggunakan teknologi nuklir.

“Di kawasan Asia Tenggara, hanya BATAN yang mampu melakukan pengujian bahan dengan menggunakan teknologi berkas neutron. Teknik pengujian ini mampu menjelaskan berbagai interaksi magnetik dan elektrik yang terjadi di dalam bahan,” tambahnya.

Ia juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada para peneliti dan para pelaku industri yang telah membantu hilirisasi hasil penelitian. “Saya memberikan apresiasi kepada para peneliti dan sekaligus terima kasih kepada para pelaku industri, yang dengan segala kerumitan dan resikonya bekerjasama dalam proses hilirisasi hasil riset dan pengembangan produk cat anti deteksi radar ini.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.